30. Bertahanlah

874 88 10
                                    

Happy Reading 💕
.
.
.
Enjoy 💕
.
.
.
❤❤❤

Tringg.... tringgg... tringgg...

"Ck! Siapa sih! Menganggu tidurku saja." Gerutu Bright. Dia baru saja terlelap setelah pertengkarannya dengan Win.

"Win?"

"Mungkin dia menyadari kesalahannya dan ingin meminta maaf padaku?" Batinnya.

"Hallo sayang?"

"Bright ini aku!"

Sontak Bright mengerutkan keningnya, ia menjauhkan ponsel dari telinganya.

"Bukankah ini ponsel kekasihku?"

Bright kembali mendekatkan ponselnya. "Kenapa kau menggunakan ponsel kekasihku? Dimana Win? Apa kalian sedang bersama sekarang?" Tuduh Bright.

"Justru karena itu aku menelfonmu. Aku menemukan ponsel Win tergeletak di trotoar. Dekat dengan mobilnya. Dan Win tidak ada disini."

"Maksudmu apa? Win tidak ada ? Lalu dimana dia?" Seketika Bright panik.

"Aku baru saja mendapat laporan bahwa ada mobil tak berpenumpang di jalan Aljabat simpang 3. Dan setelah aku periksa. Itu merupakan mobil yang sering dikendarai oleh Win. Bahkan aku melihat ada peralatan bayi di dalam sana. Aku juga menemukan ponsel Win tergeletak di trotoar dekat mobil. Dugaanku, Win diculik."

"Apa?!" Pekik Bright panik.

"Ya, kurasa Win diculik. Saat ini tim kepolisian sedang menyelidiki kasus ini. Mereka sudah menghubungi pihak keluarga yaitu Inspektur Jenderal Vihokratana. Dan polisi lain sedang memeriksa cctv. Aku segera menghubungimu, setelah melihat ponsel ini. Apa kau tau, siapa kira-kira dalang dibalik penculikan ini?"

"Hanya ada satu orang yang begitu terobsesi dengan keluarga Vihokratana."

"Siapa?"

"Max Nattapol. Ayah kandungku."

Ctak!

Bright mengelak dengan cepat. Satu busur panah hampir mengenai telinganya.

"Ada apa?" Tanya Mile di seberang.

"Ada sesuatu." Bright melangkah mendekati busur panah yang tertancap di pintu kamarnya.

Siapa yang nekat membidik busur panah ini hingga menembus jendela kamarnya.

Bright menemukan sesuatu di ujung panah. Sebuah kertas berwarna putih.
Ia menarik anak panah itu lalu mengambil secarik kertas dan menemukan sesuatu disana.

"Aku tau dimana Win berada." Gumamnya seraya meremat kuat kertas yang ada di genggamannya.

"Dimana ?"

Bip.

Namun panggilan itu diputus oleh Bright. Ia bergegas pergi seorang diri menuju tempat yang tertulis dalam kertas.

"KEPARAT! AKAN KUBUNUH KAU!"

.

.

.

BRAKKKKK

"KEPARAT! KELUAR KAU!" Teriak Bright penuh amarah. Ia baru saja mendobrak pintu kayu di sebuah gedung kosong di pingiran kota.

"KEMBALIKAN WIN DAN ANAKKU!" Teriaknya lagi.

Plok....plok...plok...

Suara tepuk tangan menyambutnya dari arah kanan. Bright menyipitkan matanya.

My Hero [COMPLETED ✅] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang