My Hero [COMPLETED ✅]

23. Saran

Terimakasih untuk suportnya 💕

04/09/2020

Happy Reading 💕
.
.
.
Enjoy 💕
.
.
.
❤❤❤

Setelah perpisahannya dengan Bright di lapas. Tay segera mengajak pulang sang adik, sebelum ayah mereka mengetahui bahwa Win telah pergi menemui kekasihnya.

Selama di perjalanan, Win hanya diam seraya menatap keluar jendela. Tak sepatah katapun keluar dari bibirnya. Seakan paham, Tay memilih diam, tak menanyakan apapun pada sang adik dan tetap fokus mengemudi.

.

.

.

.

.

Tepat pukul 11 malam, kakak beradik itu sampai di halaman rumah. Mercedes Benz yang dikemudikan oleh Tay, terparkir rapi di depan halaman rumahnya. Mereka berdua kini melangkah masuk, namun seakan malapetaka tak dapat dihindari. Sunny, sang Inspekstur jenderal telah berdiri dengan wajah garang di depan pintu rumah. Kedua tangannya melipat di depan dada. Sorot matanya begitu tajam, seolah menusuk netra coklat Win yang kini bergetar ketakutan.

"A-ayah," lirih Win gugup, wajahnya menunduk tak berani menatap sorot mata sang ayah.

"Ayah, tenang dulu aku bisa jelaskan." Sergah Tay berusaha untuk melindungi adiknya.

"MASUK!" titah Sunny mutlak.

"T-tapi ayah, Win tidak."

"MASUK!" sorot mata yang kian memanas menusuk retina Tay, hingga pria itu tak lagi dapat menyangkal. Tay mengangguk, tangannya yang sedari dari bertaut dengan tangan sang adik kini terlepas dengan lemah. Tay tak dapat melawan sang ayah yang begitu murka. Dirinya masuk ke dalam rumah, dimana ada bunda dan New yang nampak gelisah di balik pintu.

Win tak bergeming, tubuhnya sedikit bergetar dengan jantung yang berpacu lebih cepat. Tidak ada yang bisa menyelamatkannya dari kemarahan sang ayah.