25. Kebebasan

732 95 7
                                    

Happy Reading 💕
.
.
.
Enjoy 💕
.
.
.
❤❤❤

3 tahun berlalu begitu cepat. Bright melewati hari-harinya dipenjara, bersama segudang tugas dan aktivitas yang ia jalani. Karena ia dianggap  sebagai napi yang teladan. Dikarenakan ia mematuhi semua pelarutan di penjara, melakukan tugas dengan baik dan tidak pernah membuat masalah. Maka hukuman yang ia terima bersama dua temannya diringankan.

Hukuman 5 tahun penjara, kini menjadi hanya 3 tahun penjara. Dan besok adalah hari dimana ia dibebaskan.

.

.

.

Bright menatap lembar foto di tangannya.

Itu adalah foto ia bersama sang kekasih saat masih berada di pedalaman hutan nepal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itu adalah foto ia bersama sang kekasih saat masih berada di pedalaman hutan nepal. Ia teringat bagaimana kenangan manis bersama pemuda bergigi kelinci hingga akhirnya semuanya terbongkar. Kebohongan yang ia lakukan demi mendapat pengakuan sang ayah. Namun penyesalan selalu datang terlambat. Bright menyesal telah melakukan perintah sang ayah. Dimana membuatnya terjerumus ke dalam lubang yang ia gali sendiri. Kekasihnya pergi dan dia harus menekam di penjara selama 3 tahun.

Bright mencium foto kekasihnya. "Sayang, tunggu aku. Aku akan menjemputmu." Gumamnya menyunggingkan senyum penuh kerinduan.

.

.

.

Sang surya telah menampakan sinarnya. Begitu terik nan menyengat pori-pori. Semilir angin berhembus merdu. Dedauan menari-nari riang, seolah ikut merayakan kebebasan Bright pagi itu.

Pintu gerbang telah dibuka, lalu Bright melangkahkah kakinya menuju gerbang kebebasan. Diikuti Mike dan Gun yang mengekor di belakang. Tak lupa mereka menenteng tas jinjing yang berisikan pakaian selama mereka di penjara.

Pandangan Bright tertuju pada sosok pemuda jangkung, yang berdiri sekitar 10 meter darinya. Pemuda dengan rambut hitam, berkukit putih dan bibirnya.... Bright tak akan pernah melupakan sosok itu.

"Win..?" Gumamnya pelan.

Seakan tak percaya pada apa yang ia lihat sekarang. Pemuda yang begitu ia rindukan. Pemuda yang begitu ia cintai. Pemuda yang menjadi sumber kekuatannya untuk bertahan di kurungan besi. Kini ia telah berdiri di hadapannya.

"Win? Itu kau?" Tas jinjing itu lepas begitu saja dari genggamannya. Tungkainya melangkah tanpa ia perintah. Langkahnya tergesa, seakan berlomba dengan waktu. Agar kekasihnya tak lagi hilang.

Wajahnya kian nampak jelas. Bahkan ia dapat melihat buliran air mata yang mangalir dari pelupuk mata.

"Jangan menangis..." gumam Bright seraya terus melangkah.

Waktu seakan berjalan begitu lambat. Namun Bright tak ingin waktu kembali mengambil kekasihnya. Membuatnya terhempas dan menghilang dari tatapan matanya.

My Hero [COMPLETED ✅] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang