16. Kebohongan [REVISI ✅]

1.5K 154 18
                                    

Happy Reading 💕
.
.
.
Enjoy 💕
.
.
.
❤❤❤

"Hnngg... " lenguh Win pelan, matanya masih terpejam begitu malas untuk membukanya. Tubuhnya terasa remuk, begitu nyeri dan sedikit kaku.

Perlahan ia memaksa kedua kelopak mata indahnya untuk terbuka. Membiarkan bias cahaya menelisik masuk ke celah netranya. 

Perlahan ia bangkit dari tidurnya, lalu memilih duduk di tepi ranjang yang sangat asing baginya. Perlahan ia melebarkan netranya, mengedarkan pandangan ke sekitar, menelisik ruangan yang begitu asing baginya.

"Di mana aku?" desisnya.

Ruangan tempat ia berada begitu sederhana. Dinding kayu, cahaya temaram dari lilin. Bahkan ranjang yang ia tiduri begitu sederhana dan sempit.

Win memberanikan diri untuk melangkah keluar. Menelisik setiap sudut ruangan dan dia melihat bangunan suci menjulang tinggi berjarak 100 meter dari tempatnya berdiri. Sebuah kuil Budha.

"Sebenarnya di mana aku?" batinnya bergemuruh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebenarnya di mana aku?" batinnya bergemuruh.

Win kembali melangkah lebih jauh, menyusuri koridor dengan lantai kayu jati yang nampak kokoh. Pandangannya tak lepas dari halaman sekitar yang begitu sejuk dipenuhi tanaman hias yang asri dan bangunan-bangunan bernuansa Budha yang sangat kental. Win mencoba mencari seseorang disana yang bisa ia tanyai tentang keadaannya saat ini.

Win tak dapat menemukan alasan kenapa ia bisa berada di sini. Namun yang dia ingat hanyalah, kejadian terakhir kali yang membuatnya terjatuh...  Bersama seorang pria.

"Bright?" Win teringat pada pria itu. Pria yang menjaganya hingga mereka mengalami kejadian naas itu.

"Bright? Di mana dia? Bagaimana keadaannya?" rasa gelisah memenuhi pikirannya. Win hendak melangkah namun ia tersadar, tubuhnya dipenuhi dengan luka.

Win menatap setiap inci tubuhnya, lengannya, kakinya, bahkan bagian perut dan dadanya pun memiliki bekas luka yang cukup dalam. Ia berlari menuju kolam di dekatnya, dan melihat pantulan wajahnya disana.

"Sial? Apa yang terjadi padaku?" Win meraba wajahnya yang penuh luka sayatan. Bahkan darah merah yang membeku di pelipisnya masih terlihat.

"Tuan? Anda sudah siuman?"

DEG

Terdengar suara pria memanggilkan dari belakang. Sontak Win berbalik dan menemukan seorang pria paruh baya dengan kain Sari berwarna kuning kunyit yang dililitkan di tubuhnya. Dia adalah seorang biksu.

My Hero [COMPLETED ✅] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang