chapter 4

708 59 4
                                    

Kali ini lumayan panjang... Khusus chapter ini aku mau bahas bang zee lagi pdkt sama saint wkwkkwwk
Yok baca
Maap alur berantakan..
Hati hati typo
.
.
.
.
.
.
.



Setiap umat Buddha di dalam kehidupan sehari-harinya, baik pagi hari maupun malam hari, wajib berdoa. Doa yang dilakukan dengan penuh sujud dan tulus dapat membuka pintu hati untuk menerima berkah dan kegaiban yang dilimpahkan-Nya, sehingga sesulit apapun kondisi yang dihadapi, dengan tangan beranjali kita memohon,maka kita akan mempunyai kekuatan yang baru dan mudah mendapat pertolongan-Nya.

Weekend adalah waktu yang baik bagi banyak orang untuk bersantai dirumah, liburan bersama teman dan keluarga dan berdoa bagi mereka yang sangat sibuk oleh kegiatan masing – masing.

Hari ini adalah hari yang sangat sangat dinantikan oleh saint setiap minggunya. Bersantai, makan sepuasnya dan dan sembayang.

Sore ini saint mengenakan kemeja putih kebesaran dengan jeans biru. Terlihat sangat manis senada dengan kulitnya yang seputih susu, rambut coklat dan bibir ranumnya.saat dia melenggang keluar kamar untuk izin pada mommy nya, dia melihat kertas kecil berwarna kuning menempel di tengah kulkas.

“maaf sayang, mommy ada rapat mendadak hari ini, nikmati hari mu sayang.. Cari pasangan ya biar kemana mana ngga sendirian, love u sayangnya mommy 😘”

Saint yang melihat itu hanya menghela nafas dan memutar bola matanya malas. Mommy nya selalu sibuk dengan pekerjaan. Sulit memiliki q-time dengannya. dan???Menyuruhnya mencari pasangan???Itu Hal yang paling dibenci saint. Tak ada wanita dan pria manapun yang merasa cocok selama ini dengannya.

Saint pergi meninggalkan rumah dan pergi menaiki bis kota. Bukan karena tak ingin menaiki mobil.. Dia hanya ingin menikmati perjalanan weekend nya, menghirup udara yang sejuk sambil melihat pemandangan sekitar.

“hhhuuufffttt semoga hari ini indah seperti biasanya” saint mengucapkan dengan lantang dengan tangan kanannya yang mengepal menandakan “semangat saint” di depan pintu masuk tempat nya berdoa.

Saint memasuki tempat ibadah tersebut.. Mengenakan tanda di keningnya dan mengelilingi patung patung suci tersebut. Dan berakhir di depan altar tempat dia berdoa. Saint menghidupkan dupa dan mengadap altar lalu memulai doanya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
“Ma.. Papa dimana ? Kita udah 30 menit menunggunya disini” zee melihat jam tengannya sudah pukul 3 sore hari teringat mereka bertiga akan sembayang disini hari ini.

“Mungkin dia ada meeting mendadak. Tapi dia pasti datang nanti.. Ayo kita duluan saja zee” ajak mama zee dan di angguki oleh zee

Mereka mengelilingi tempat berdoa dan menyapa setiap biksu yang ada disana. Dan diakhir di depan altar tempat mereka berdoa. Dan tanpa disadari saint baru saja pergi dari tempat altar itu dan pergi kepada biksu untuk berbicara dan memberi nasihat baik untuknya. Zee dan ibunya memulai menghidupkan dupa dan berdoa bersama.

Setelah beberapa menit dia berbicara dengan biksu dia berkeliling di area tempat berdoa tersebut dan membunyikan lonceng suci dan memberi Wai pada patung suci yang dia lewati.. Hingga...

Brruukkk

“aww” saint sedikit meringis ketika ada yang menabraknya saat lagi membungkuk.

“eh.. maaf ... Are you okay?” zee juga kaget dia tidak sedikit memperhatikan ada seseorang sedang membungkuk didepannya.

“emm I’m okay no prob... Zee??” saint sedikit kaget dengan menunjuk zee dengan tangan telunjuk kanannya seakan tak percaya apa yang dia lihat.

“ss.. Ssaiintt????? Lo ngapain disini?? Sendirian..” zee melihat disekitar saint.. Tampaknya dia sendirian disini.

“siapa zee? Auh?? Ini siapa zee?” saat melihat anak nya berbincang dengan lelaki yang menurut mamanya tampak sangat manis.

“Satu kampus aku ma” ucap zee singkat.

“sawadhe khab tante ... Saya saint” saint memberi Wai dengan senyuman termanisnya.

“auh oh Tuhan manis sekali.. Sawadee” mama zee tersenyum dan mengelus lembut pipi saint. Bisa dilihat saat ini muncul rona merah di pipi nya karena malu dan kaget mama zee mengusap pipinya lembut.

“ya Tuhan manis sekali astagaaa, bagaimana bisa kau menemukan pria semanis ini zee” ucap mamanya berbinar dan menepuk nepuk pundak anaknya.

“hentikan ma... Jangan menyentuh orang sembarangan..nanti dia takut” zee langsung menarik tangan mamanya. Saint yang melihat itu sedikit tergelak.. “bagaimana bisa aku takut? Lu kira gue apaan hey!! Gue laki laki tau” ucap saint dalam hati.

“Ah kalian disini maaf papa terlambat” ucap lelaki yang tiba tiba muncul dari belakang mereka. Dia adalah papa zee.

“ah sayang... Akhirnya, kami baru aja selesai berdoa..” mama zee beralih memeluk lengan kekar suaminya.

“anak manis ini siapa zee?” tanya papa zee karena anak itu berdiri berhadapan dengan mereka.

“Kenapa orang tuanya menyebutku manis.. Ishh gue tampan tau nyebelin! ” saint berucap dalam hati dengan ekspresi senyumnya yang seperti terpaksa. Tanpa sadar zee menyenggol sikunya dengan maksud untuk memberi salam pada ayahnya. Saint yang melihat itu langsung paham.

“Sawadhe khab paman. Saya saint teman satu kampus zee” ucap saint sopan dan memberi Wai.

“Yasudah sayang ayo aku temani berdoa. Zee nikmatilah hari mu dengan saint.. Bye bye manis” ucap mama zee melambaikan tangannya dan mengedipkan satu matanya pada saint. Zee yang melihat itu hanya geleng kepala dan saint yang melihat itu tersenyum dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Mereka saling diam untuk beberapa menit. Tak tau harus memulai pembicaraan dari mana karna mereka yang tak begitu dekat.. Dan zee juga tau joss yang paling dekat dengannya.

“emm saint.. Tumben ngga bareng joss” zee yang asik dengan kegiatannya langsung bersikap santai seperti biasa. Karena dalam hatinya “anjrot gue kok gugup.. Dia just saint sama kaya cewe cewe dan teman teman lainnya zee. Please relaks”

“kok lu tau gue selalu bareng jos?”

“anak itu selalu cerita sama gue dan poppy”

“oohh..”

“Hmm?” zee berdehem dengan nada bertanya karna jawabannya belum terjawab.

“apaan?!” jawab saint ketus.

“lo tumben ngga bareng joss”

“ya gapapa sih.. Pengen Q-time aja” saint memutar bola matanya agar tak menatap mata zee. Gila mata ni orang bikin gue salting anjir.. Pengen pergi aja gue.

Kkrruukk kkrrukk

“Aduhh anjir ni perut kok bunyi sekarang sih.. Malu maluin banget” saint berucap dalam hati memegang perutnya dengan tersenyum terpaksa pada zee.

“hahahaha yaudah yuk makan bareng gue.. Itung itung permintaan maaf gue dah nabrak lo dan mama gue lancang megang megang pipi lo” zee menutup mulutnya dan sedikit tertawa.

“Ngga.. Gua sen...”

“udah ikut gue, gue ngga makan orang kok.. Yuk” zee memberikan senyum terbaiknya dan diangguki malu malu oleh saint karena “shiitt kenapa gua jantungan liat senyum ni orang”

Mereka berjalan cukup jauh untuk keluar dari tempat berdoa ke parkiran mobil. Ada sedikit kecanggungan diantara mereka karena selama ini saint dan zee tak begitu dekat dan kini mereka menghabiskan waktu berdua. Sedikit aneh tapi saint mencoba menikmatinya.

“kita ketemu di kafe Le chic okey” zee menghentikan langkahnya dan menatap saint disampingnya. Entah kenapa zee begitu bersemangat hari ini.

“eemm... Itu.. Gue.. gue ngga bawa mobil..tungguin gue ya.. Naik bis mungkin agak lama” ucap saint sedikit gugup “anjir gua kok gugup” saint berbicara lagi dengan hati nya.

“hahahhaa udah bareng gua aja.. Gua tadi kesini naik mobil sendiri kok.. Yuk” zee menarik tangan saint membukakan mobil untuk saint dan menyuruhnya masuk.

you sure? ||ZEESAINT|| ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang