Setelah dua hari tidak masuk sekolah dan membuat repot ibunya selama dirumah dengan tingkah nya yang sangat manja sekali selama sakit, akhirnya Yeri yang sudah pulih pun kembali beraktifitas dan pergi ke sekolah seperti biasa.
Setelah mengikuti beberapa jam pelajaran, bel istirahat pun berbunyi.
Terlihat Yeri dan teman - teman nya yang pergi ke kantin bersama - sama.
Yeri, Mark, dan Tzuyu pun duduk disalah satu meja yang ada disana.
Tidak lama setelah itu datang lah Renjun menghampiri mereka."Kenapa kau sendiri? Dimana yang lainnya?" heran Yeri karena biasanya Renjun selalu pergi bersama dengan teman - teman sekelas nya yaitu Hyerin, Jaemin, dan Lucas. Mereka semua bersahabat, hanya saja Yeri satu kelas dengan Mark dan Tzuyu.
"Akhir - akhir ini mereka bertiga sibuk dalam kegiatan OSIS. Mereka sibuk mempersiapkan acara pentas seni bulan depan. Jadi aku sering ditinggal sendiri oleh mereka."
Renjun pun duduk disebelah kursi Yeri yang kosong sambil membawa makanan nya."Yerimie, bagaimana keadaan mu? Dan bisakah kau ceritakan padaku kenapa bisa kau pulang selarut itu. Kau ini suka sekali membuat semua orang khawatir." ucap Renjun sambil menyantap makanan nya.
"Asal kau tau saja Yerim, aku sangat takut saat eomma mu berkali - kali menelpon ku dan menanyakan kabar tentang keberadaan mu. Dia sangat panik saat itu."
Ucap Tzuyu menatap tajam Yeri yang saat itu hanya mampu tersenyum mendengar protes dari para sahabatnya."Bahkan eomma mu menangis saat menelpon eomma ku. Kau tidak boleh pergi begitu saja Yerim." ucap Mark menambahkan.
Eomma Mark adalah Tiffany sahabat dari Taeyeon."Aigoo, mianhae aku sudah membuat kalian semua khawatir. Saat itu aku pergi ke panti asuhan bersama pak Cha dan aku tidak menyangka jika tempat nya sangat jauh."
Yeri pun menceritakan semua kejadian yang ia alami kepada para sahabat nya itu. Berawal dari dia yang tidak sengaja bertemu dengan Eunbi sampai kemarin ia dimarahi oleh ibunya.
"Astaga Yerim kau ini, kenapa tidak meminta bantuanku. Bagaimana jika terjadi sesuatu padamu disana? Kau ini selalu saja berbuat seenak nya sendiri."
Renjun pun terlihat kesal dan khawatir setelah mendengar cerita dari Yeri."Renjun benar, kenpa kau mengambil keputusan sendiri Yerim? Kau seharusnya memberitahu kami agar kami bisa membantu."
Tzuyu pun juga terlihat kesal pada sahabat nya itu."Bukan Kim Yerim nama nya jika dia tidak melakukan hal-hal yang luar biasa." ucap Mark mencoba melerai kekesalan para sahabatnya pada Yeri.
"Mianhae, aku hanya tidak ingin merepotkan kalian. Lagi pula sekarang kan aku baik - baik saja."
Ucap Yeri sambil menghabiskan makanan nya."Terserah kau saja Yerim." ucap Renjun dengan nada yang kesal.
"Tapi Yerim, tadi kau bilang kau akan mengumpulkan uang tabunganmu setiap bulan nya untuk didonasikan ke panti asuhan itu. Apa kau yakin?" tanya Tzuyu yang baru saja meminum susu coklat nya pada Yeri yang sedang meminum Bananna Milk kesukaannya itu.
"Ya kau benar. Aku akan menjadi donatur tetap disana. Aku ingin berbagi dengan mereka. Mereka semua tidak memiliki orang tua dan hidup sederhana, tapi mereka selalu bersyukur dan terlihat bahagia. Aku ingin memberikan sebagian uang yang aku punya untuk mereka. Karena dengan melihat mereka bahagia, aku pun ikut merasakan kebahagiaan itu."
Mereka ber tiga terlihat bangga pada Yeri, karena Yeri selalu memiliki cara nya sendiri untuk menolong orang lain.
"Kalau begitu aku juga akan mengumpulkan uang tabungan ku setiap bulan nya, dan aku ingin ikut mendonasikan uang ku pada panti asuhan itu." ucap Tzuyu antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Family
Fanfiction"Apakah salah jika seorang ibu sangat menyayangi putrinya. Apakah salah jika seorang ibu sangat mengkawatikan putri nya!" Kim Taeyeon "Kenapa eomma tidak mengerti perasaan ku. Dia selalu saja membuat ku terlihat seperi anak kecil yang tidak boleh in...