18.Pelangi dan Matahari 🐣

1.4K 122 1
                                    

Up lagi! Oke voment! ^^

Happy Reading💙

"Tanpa Matahari, Pelangi  tidak akan menyinarkan warnanya. Maka, kamu teruslah jadi Matahariku, dan aku akan terus jadi Pelangi yang indah dihidupmu."

~Segara Aldevaro

Semalaman Sega tidur diruangan Raina. Anggi dan Aldo sudah pulang dari semalam. Jam sudah menunjukkan pukul 07:04 pagi.

"Enghhh," erang wanita itu, Raina.

Sega yang mendengarnya, perlahan membuka mata. Posisinya sekarang tidur dengan kepala ditumpukan dikasur Raina.

"Udah bangun?" tanya Sega.

"Ga, gue haus. Ambilin minum dong," pinta Raina.

Sega langsung mengambil segelas air putih dimeja dan memberikannya pada Raina.

Raina meraih air itu. "Makasih," ucapnya.

Sega hanya mengangguk, ia memperhatikan gerak gerik Raina yang sedang minum itu. Matanya juga menangkap pipi Raina yang memerah, seperti bekas tamparan. Melihat hal itu, entah mengapa membuat hati Sega menjadi perih, dan rasa marahnya terhadap Meggie makin memuncak.

"Ga," panggil Raina.

Sega menoleh. "Hmm?"

"Gue bosen," ucap Raina. "Jalan-jalan yuk." Lanjutnya.

"Kemana? Kamu kan masih lemes, jangan jalan dulu."

"Ketaman belakang aja, gak apa-apa. Aku kuat jalan kok."

"Boleh, tapi harus pake kursi roda. Kamu masih lemes Raina, aku gak mau kamu kenapa-kenapa," jelas Sega.

"Hmm yaudah deh," ujar Raina. Entah mengapa ada yang beda jika mendengar Sega memanggilkan dengan sebutan kamu.

Sega membantu Raina bangun, lalu mengambil kursi rodanya dan mendudukkan Raina. Mereka pun berjalan menuju taman belakang, dengan Raina yang didorong oleh Sega menggunakan kursi roda.

"Nahh, kan enak disini. Udaranya seger," ucap Raina sambil menghirup udara.

Sega hanya tersenyum melihat Raina nya.

"Hi, kak!" Tiba-tiba seorang anak kecil yang sedang memegang boneka beruang menghampiri mereka berdua.

"Ehh, iya kenapa?" tanya Raina.

"Kakak cantik banget," ujar anak kecil dengan usia sekitar empat tahun.

"Haha bisa aja kamu, kamu juga cantik kok," balas Raina.

"Ini pacal kakak ya?" tanyanya dengan cadel sambil melirik kearah Sega.

"Haha masih kecil kok udah tau sih," gemas sekali Raina dengan anak kecil ini.

"Kok jelek ya, Kak?"

Sega yang mendengar terkejut, beraninyaaa!

"Hahaha jelek-jelek gini, dia Pangeran kakak."

"Hehe, Pangelannya ganteng deh," ujarnya, "Ganteng ... kaya beluang aku hahaha," lanjutnya lalu berlari.

OH SEGA! [COMPLETED✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang