Haiii haii, maaf kemaren gantung.
Oke, jangan lupa vote sebelum baca. Komen sesudah baca^^"Jangan membuat keputusan disaat keadaan hati tidak baik-baik saja, karena itu akan membuat keadaan semakin rumit."
~Segara Aldevaro
PRAANNGGG!
Penjelasan Bi Ani barusan berhasil membuat Raina terkejut bukan main. Lututnya lemas, keringat dingin langsung mengalir dipelipisnya.
"Hiks ... engga mungkin Bi ...," isak Raina lantas membuat Anggi melotot.
"..."
"Terus kapan Papa dibawa kerumah?"
"..."
"Oke Bi, Raina bakal pulang. Raina mau minta izin sama Guru dulu," jawab Raina lemas.
Tut.. Tut.. Tut..
Raina langsung mematikan sambungan sepihak. Anggi yang melihat perubahan Raina langsung membuka suara.
"What happen, Rai?" tanya Anggi.
"Papa hiks ...meninggal." Raina mengatakannya dengan suara yang bergetar.
Anggi terkejut. "Innalillahi wa inna illahi raji'un," ucap Anggi masih dengan keterkejutannya. "Penyebabnya apa Rai?" tanya Anggi.
"Papa sakit disana udah dua minggu dirawat dirumah sakit. Tapi Papa gak hubungin aku, karena takut aku bakal gak angkat telepon dari Papa, kan kamu tau sendiri, aku sama Papa udah putus komunikasi sejak Papa mutusin kerja diluar kota, aku tau itu juga demi aku, tapi aku juga pengen punya kasih sayang dari seorang Ayah. Kata-kata Papa kemaren gak satupun aku dengerin. Sekarang? Papa udah gak ada, gue ngerasa jahat sama Papa. Harusnya gue komunikasi sama Papa, sebelum Papa udah gak ada hiks ...." Raina malah menyesali perbuatannya. Ia menjelaskan pada Anggi masih dengan hati yang sangat hancur.
"Ini takdir, Rai. Cepat atau lambat kita bakal pulang. Kita gak bisa lawan takdir yang udah digariskan," ujar Anggi.
"Hiks ...."
"Sekarang, mending lo samperin Sega, lo minta anter sama dia. Lo pulang, lo liat Papa lo buat terakhir kalinya." Anggi menepuk bahu Raina sambil mengatakan hal yang harus dilakukan Raina.
"Hiks ... iya, abis ini lo juga ikut ya ... bareng Aldo."
"Pasti." Anggi tersenyum manis.
🐣
Sega berjalan santai hendak kekelas Raina untuk kekantin bersama. Ia melewati taman belakang, karena lebih sepi. Malas saja lewat koridor depan, pasti banyak orang yang menatap kearahnya. Biasa orang ganteng!
Tapi, saat ia sedang melangkahkan kakinya, tiba-tiba ada yang memanggil namanya. Ia menoleh, itu Reni! Perempuan yang selalu menggodanya dulu.
"Sega!" panggil Perempuan itu, Reni.
"Paan lo!?" jawab Sega ketus.
"Duh santai dong, gue mau ngomong sesuatu sama lo," ucap Reni.
"Gajelas," ucap Sega langsung berbalik badan.
"Eitsss! Tunggu dulu please ...," mohon Reni sambil memegang kedua tangan Sega.
"Ck, yaudah cepetan, mau ngomong apalagi lo ha?" tanya Sega sangat ketus. Sambil melepaskan kedua tangan Reni dari tangannya.
"Gue ... cuma mau minta maaf sama lo, gue--"
"Ga penting bego!" potong Sega cepat.
Reni yang melihat kearah belakang Sega langsung melihat Raina yang seperti sedang mencari sesuatu, sepertinya pasti sedang mencari Sega. Siapa lagi? Ini kesempatan bagus pikir Reni, ini saatnya Raina membenci Sega!
KAMU SEDANG MEMBACA
OH SEGA! [COMPLETED✔]
Novela JuvenilRaina Adisthy, sosok perempuan yang tidak mempedulikan laki-laki. Bukan tanpa sebab, ia hanya masih berharap. Iya, berharap kepada laki-laki yang ia temui dimasa lalunya. Laki-laki yang berjanji akan kembali padanya. Laki-laki yang sempat membuat h...