Wonwoo memasuki apartemennya. Ia melepas jaket dan dilempar secara asal lalu setelahnya langsung tiduran di sofa. Pekerjaan hari ini sungguh melelahkan. Ada sekitar 3 orang yang absen membuat Wonwoo harus menyeimbangkan pekerjaan yang lain. Untungnya hari ini pengunjung nggak begitu banyak. Mungkin karena hujan.
Wonwoo kembali mendudukan tubuhnya begitu ponsel di saku bergetar. Ada panggilan masuk dari seseorang dengan kontak bernama Zelo.
"Yerin dipinjemin payung kan??"
Wonwoo menjauhkan ponsel dari telinganya begitu mendengar suara pekikan perempuan di seberang sana.
"Siapa?"
"Temen gue,"
Oh, Wonwoo paham.
"Iya,"
"Yaudah thanks Nu,"
Beep-
Panggilan diputuskan dengan sepihak oleh kekasih temannya itu. Wonwoo langsung mematikan daya agar ia bisa istirahat dengan tenang malam ini.
Keesokannya, sekitar jam 3 sore. Yerin kembali ke kostannya untuk mengambil payung hitam pemberian pelayan kafe itu. Niatnya mau dibalikin hari ini sepulang kuliah, tapi seperti biasa Yerin selalu lupa bawa payung.
Hayoung bilang, yang pinjemin payung itu temannya Zelo, pacar dia. Namanya Wonwoo. Hayoung juga bilang, kalau Yerin mau balikkin itu payung mending pas jam kerjanya. Alias dari jam 3 sore hingga 9 malam.
Padahal niat Yerin 'kan hanya untuk mengembalikkan payung. Bukan untuk menemui si kulkas berjalan. Katanya.
Tapi ya sesuai jam pulang kuliah juga yang ternyata sesuai dengan waktu kerja Wonwoo. Yaudah dong, niat Yerin cuma balikkin payung. Valid no debat.
Yerin memasuki kafe. Ia berjalan ke kasir.
"Mas, iniㅡ" baru Yerin mengangkat sedikit payung itu, mas mas di sana memotong ucapannya.
"Pesan dulu ya,"
"Oh- um, ice coffee satu aja,"
"Baik, silahkan duduk di sana kami akan mengantarkan pesanan anda,"
Mas mas itu membalikkan badan masuk ke dalam ruangan. Yerin menghela nafas. Ia pun melangkahkan kakinya duduk di meja yang kemarin ia tempati. Ah, bisa liat pemandangan luar. Lumayan nenangin.
Nggak lama, pesanannya datang. Yerin mengucapkan terimakasih tanpa melihat siapa yang mengantarkan es kopinya ini.
"Yerin?"
Merasa namanya dipanggil, Yerin mendongak. Itu adalah pelayan yang kemarin, Yerin yakin.
"Eh Mas, ini saya mau balikkin payungnya," Yerin memberikan payung hitam yang ia sandarkan pada bangku. Pelayan kafe itu menerimanya.
"Makasih Mas," ucap Yerin. Dan lagi, ia nggak dapat jawaban apa pun setelahnya.
Kringg~
Suara dentingan bel pertanda seseorang masuk kafe terdengar. Yerin reflek ikut menoleh ke arah sana.
Sial, Kak Mino!
Gerutunya dalam hati. Yerin segera menunduk. Ia sedang malas berurusan dengan kakak tingkatnya itu. Mino. Yang selalu mengerjarnya setelah ditolak sebanyak 3 kali.
Namun dewi fortuna sedang nggak berpihak padanya. Buktinya, mata mereka betemu. Yerin bisa melihat Mino menyunggingkan senyumnya. Argh Yerin muak dengan senyum itu.
"Yooo Yerin!" Mino duduk tepat di sebelah Yerin.
"Ngapain Kak?" tanya Yerin dengan malas.
"Duduk lah. Nemenin si cantik yang lagi sendirian aja," Yerin merotasikan matanya malas mendengar jawaban Mino.
"Biasanya sama Hayoung, Joy? Eh iya pasti mereka bareng cowoknya. Untung ada gue ya kan?" iya kebiasaan gitu. Dia yang nanya dia juga yang jawab.
Yerin mengabaikan Mino. Ia hanya mau menikmati es kopinya.
"Masa minum kopi doang? Gue pesenin cake ya,"
"Nggak usah!" tolak Yerin cepat.
"Ayo lah. Sekalian gue temenin kok, lagi nggak sibuk hehe," cengirnya. Hh Yerin merinding.
Saking muaknya, entah ide dari mana tiba-tiba keluar kalimat dari mulut Yerin. "Gue di sini buat nemuin cowok gue doang, Kak. Abis ini balik,"
Mino awalnya kaget. Tapi setelah itu ia tertawa pelan. "Cowok apaan sih lo ah. Udah deh, udah biasa gue ditolak lo dengan berbagai alesan,"
Yerin berdecak. Mino tuh ganggu, serius.
"Udah deh Kak, nanti cowok gue liat," Yerin melipat kedua tangannya di depan dada.
"Udah deh Yer, dari pada halu mending yang nyata aja. Contohnya gue,"
Hih! Cringe nggak sih.
"Hahaha kan lo diem kan!"
"WONU!"
Ya, katakan ini mendesak. Yerin benar-benar terganggu dengan Mino. Wonwoo yang dipanggilnya menoleh lalu mendekati meja Yerin dengan kerutan. Mukanya tuh kayak mikir, 'Ih sape nih sokab banget'.
"Sekarang lo udah liat cowok gue kan, Kak? Udah ya..."
Baik Mino mau pun Wonwoo sama-sama membelalakkan mata. Yerin rela malu kali ini.
Tanpa mereka sadari. Ini adalah awal dari kisah keduanya.
🌼
Jangan lupa klik bintang dan komennya! :D
KAMU SEDANG MEMBACA
Dating Stranger ⨾ wonwoo, yerin. ❞
FanfictionOnly love can hurt like this. '20 by RAN