Hayoung serta Joy memicingkan matanya begitu Yerin sampai di kostan. Yerin ngelus dadanya kaget, beruntung Wonwoo nggak mampir setelah nganterin pulang. Lagi pula, ngapain juga dua cecunguk itu ada kostan Yerin, kan.
"Ngapain lo berdua?" Tanya Yerin, langsung rebahan di kasurnya.
"Gue yang mesti nanya. Lo ngapain sama Wonwoo?"
Pertanyaan Joy bikin Yerin melotot. Tapi abis itu mencoba untuk biasa lagi.
"Ya emang kenapa sih sama pacar sendiri,"
"WHAAATT?" Pekik Hayoung kaget.
"Demi apa lo udah jadian?" Tanyanya histeris.
"Ya gitu lah," Jawab Yerin sambil menggaruk kepalanya.
"Lo pacaran atas suka sama suka atau gimana sih?" Heran Joy, ngeliat Yerin keliatan ragu.
"Nggak tau Joy,"
Hayoung berdecak, "Yer, suka ma bilang suka. Kalo lo nggak suka mending udahan aja dari sekarang daripada nunggu-nunggu entar,"
"Nggak tau Young gue bingung. Nih denger, tiap sama Wonwoo apalagi sama perlakuan-perlakuan nggak terduganya, gue kayak ngeliat masa lalu gue yang gue sendiri nggak tau itu apa,"
Hayoung dan Joy langsung tatap-tatapan. Ngomongin masa lalu. Mereka berdua tau masa lalu Yerin sekedar cewek itu trauma dengan laki-laki. Selebihnya nggak ada. Mereka memang sahabat ketemu gede. Dan Yerin adalah perantau. Jadi, Hayoung dan Joy nggak begitu tau banyak.
"Hh udah jangan dibahas. Nih gue sama Joy kesini mau ngajak lo keluar, ikut nggak?" Tanya Hayoung.
"Mendadak banget,"
"Ya kan mana tau lo abis diculik mas pacar," Sindir Joy.
"Ish kabarin kek gitu. Kebiasaan lo pada," Protes Yerin.
"Udah buru, ikut nggak? Kalo ikut gue tunggu lo rapih,"
Yerin diam dulu sebentar. Akhirnya ngangguk.
"Yaudah keluar dulu sana gue mau ganti baju,"
Hayoung dan Joy yang didorong keluar kamarnya cuma pasrah. Tapi sebelum itu, Joy sadar sesuatu.
"Et et et!"
"Apa sih udah sana keluar,"
"Baju sapa neh? Baju cowok!"
Brak
Keburu ditutup pintunya sama Yerin. Nunggunya nggak lama, sekitar sepuluh menit Yerin langsung keluar dengan pakaian rapih.
"Emang mau kemana sih?" Tanya Yerin.
"Ke panti asuhan,"
Yerin ngangguk paham. Pasti Joy harus ngewakilin keluarganya ke sana. Nggak sekali dua kali Yerin serta Hayoung nemenin Joy yang keluarganya jadi salah satu donatur di panti asuhan Rumah Cinta.
Masuk mobil Yerin kaget. Ada Zelo di tempat kemudi.
"Halo princess lama amat lo dandan buset,"
Yerin mendengus denger Zelo nyindir. Padahal tadi adalah rekor Yerin dandan paling cepet.
Hayoung disebelahnya ketawa, "Udah jangan digodain. Kasian abis diculik,"
"Diculik? Yerin diculik?" Tanya Zelo clueless.
"Iya diculik sama Wonwoo," Saut Joy.
"Ohh.. terus udah ngapain aja? AKK SAKIT WOY!" Teriak Zelo begitu Yerin jambak rambut dia dari belakang.
"Udah cepet jalan jangan banyak bacot!" Kesal Yerin, menutup matanya memilih tidur selama di perjalanan.
"Apa tadi nama panti asuhannya?" Tanya Zelo.
"Rumah Cinta," Jawab Joy. Zelo langsung buka google maps.
"Mayan jauh juga ya. Yaudah tidur aja dah pada kalo ngantuk, 3 jam nih," Kata Zelo, yang baru pertama kali ikut nganterin Joy ke sana. Biasa, dijadiin supir dia sekarang.
Selama di perjalanan Zelo nggak berhenti bicara. Begitu juga Hayoung yang jadi lawan bicaranya. Joy sibuk sama ponsel, ngelist semua kebutuhan yang udah ready. Sedangkan Yerin tidur. Bukan tidur sih, sekedar mejamin mata aja.
"Rumah Cinta ya.. kok kayak nggak asing sih?" Gumam Zelo kesekian kalinya.
"Kamu pernah denger dari kita-kita kali babe," Kata Hayoung.
"Nggak tau. Apa ya?"
Hayoung menatap Zelo yang keliatan lagi mikir keras.
"Kayaknya si Wonwoo pernah ngebahas ini waktu dia lagi mabok,"
"Wonwoo?" Bingung Hayoung.
"Nggak tau lah. Si Wonwoo nggak gitu jelas ngomongnya. Pokoknya tuh dia kayak bilang nggak bakal mau megang Rumah Cinta karena bokapnya,"
"Eh nggak tau dah Rumah Cinta apa beda lagi namanya," Tambah Zelo.
Nggak tau kenapa. Kepala Yerin mendadak pusing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dating Stranger ⨾ wonwoo, yerin. ❞
Fiksi PenggemarOnly love can hurt like this. '20 by RAN