Pernyataan Wonwoo bikin Zelo sadar. Wonwoo sama sekali nggak punya pengalaman percintaan. Jadi Zelo sebagai teman yang baik, dia mau bantu Wonwoo kalau memang niatnya serius.
Tapi beda dengan Hayoung. Pacarnya yang mulai semua ini, sekarang malah dia yang ngelarang Yerin sama Wonwoo. Sekali lagi, kecuali kalau Wonwoo nya memang serius. Kalau karena hal mendesak seperti alasan si Wonwoo kemarin, big no dari Hayoung.
Hayoung cuma nggak mau Yerin kembali dapat luka dari laki-laki seperti masa lalunya.
"Lagian Wonwoo belum tau perasaan dia ke Yerin gimana, kan. Udah nggak usah deket deket lagi,"
"Mana bisa babe, udah begini ma susah,"
Tak
Yerin menaruh gelas ke meja dengan hentakan yang lumayan kuat. Zelo membenarkan duduknya sedangkan Hayoung senyum canggung.
"Cepetan, udah mau jam 9 nih, nanti diomelin Bu Kost!" Yerin duduk menyilangkan kakinya.
"Giliran Wonwoo mau dateng jam 10 aja lo tungguin,"
Baru Yerin mau ngomel, Hayoung angkat sebelah tangannya. Lalu kembali berucap. "Jangan-jangan mau lo seludupin si Wonwoo dimasukkin ke kamar??"
"Kurang ajar Oh Hayoung!" Geram Yerin menendang kaki Hayoung di seberang.
"Udah serius dulu. Ini lo jawab yang bener, biar kita juga cepet pulang," Zelo memotong.
"Cepet!"
"Lo suka Wonwoo, nggak? Dah jawab," pertanyaan tiba-tiba Zelo bikin Yerin cuma bisa mengerjapkan matanya. Hayoung di sebelah juga udah pasang mata protes ke Zelo.
"Buruan, entar Ibu Kost lo ngomel!" Zelo menjentikkan jarinya.
"Terus urusan lo gitu?"
"Opsinya ada 2 Yer. Lo tinggal pilih iya atau enggak,"
"Kalo gue milih diem?"
"Oke, lo suka. Ayo babe kita pulang," Zelo berdiri diikuti Hayoung yang nggal ngerti situasi. Ini nggak sesuai rencana mereka tadi.
"Gue kan nggak jawab kok lo berasumsi sendiri?!" Protes Yerin menunjuk punggung Zelo yang mulai menjauh.
"Yer gue balik ya, bye!" Hayoung sedikit teriak karena kakinya melangkah cepat menyetarakan Zelo.
"Kamu kok malah nanya gitu? Kan kita mau ngelurusin!" Protes Hayoung yang akhirnya menahan Zelo.
"Gini ya sayang. Yerin nggak bisa jawab tadi. Kalo emang nggak suka apa susahnya jawab 'enggak'? Jelas Yerin punya ketertarikan ke Wonwoo,"
"Jangan sok tau dulu!" Hayoung memukul lengan Zelo.
"Percaya sama aku. Lagian Wonwoo nggak seburuk yang kamu pikirin sekarang. Nggak usah nyesel udah comblangin mereka,"
"Ya tapi kanㅡ"
"Sstt udah. Nginep rumah aku aja ya?" Zelo merangkul Hayoung. Gadis itu hanya mendengus lalu tersenyum malu sebelum akhirnya mereka masuk ke dalam mobil.
Balik lagi ke Yerin. Perempuan itu masih terngiang-ngiang pertanyaan Zelo. Kenapa juga dirinya bimbang harus menjawab iya atau enggak. Yerin mengusap kembali wajahnya dengan air dari wastafel.
Yerin keluar dari kamar mandi. Ia membuka ponselnya dan membuka galeri. Bisa diliat ada foto Wonwoo di sana. Yerin mendapatkannya dari media sosial kafe tempat Wonwoo bekerja. Bukan foto Wonwoo, tapi seluruh karyawan. Yerin aja niat ngecrop bagian Wonwoo nya.
"Dia ini sebenernya siapa? Kenapa selalu ngelakuin hal-hal yang nggak terduga?" Monolog Yerin.
"Aaargh pusing! Zelo nemu dari mana sih manusia kayak dia??" Yerin menutup wajahnya dengan bantal.
Sedetik kemudian, sekelebat suara Wonwoo terlintas di pikirannya. Suara itu pertama kali didengar ketika Yerin terakhir ke apartamennya. Dimana Wonwoo mengatakan,
"Dia ayah kandung aku. Tapi bukan ayah aku, Rin,"
Yerin memejamkan matanya frustasi. Kenapa harus memikirkan masalah Wonwoo segala??
🌼
Jangan lupa beri bintang dan tinggalkan jejak ^-^
KAMU SEDANG MEMBACA
Dating Stranger ⨾ wonwoo, yerin. ❞
FanfictionOnly love can hurt like this. '20 by RAN