Bab 6

109 5 1
                                    

“Hey Dav, sini sini,”

Kepalaku sontak berputar cepat, mencari sumber suara tadi. Sekedar untuk memastikan bahwa “Dav” yang dimaksud adalah orang itu.

Kemudian dari ujung barat kantin aku melihatnya. Ia mengangkat sebelah tangannya dan tersenyum lebar. Senyum yang baru aku ketahui bisa tercipta dari wajah seserius itu. Dengan setengah berlari ia menghampiri kawannya yang tadi memanggilnya untuk duduk satu meja.

“Ngeliatin siapa sih Cel….? Sampe ngga kedip gitu,”

“Alah, palingan juga kak Davin, iyakan…?” ucap Fila yang langsung aku jawab dengan bekapan tanganku di mulutnya,

“Sshh, kenceng banget sih ngomongnya, mau bikin pengumuman….?” Sindirku yang dijawabnya dengan kekehannya.

“Kak Davin….? Davin Ananta itu…? Celine suka sama dia….?” Kini ganti Eva yang berteriak, membuatku langsung menghadiahinya dengan tatapan mematikan karena tanganku tidak cukup panjang untuk menutupi mulutnya seperti yang ku lakukan pada Fila barusan

“Eh sorry sorry,habisnya aku kaget kamu cepet gitu move on dari kak Azka,” ujar Eva yang langsung disambut gelak tawa oleh Fila

“Bagus, terus aja ngetawain. Awas kualat…!” semprotku sebal, aku meraih es jeruk di hadapanku dan menyesapnya perlahan, kedua mataku langsung beredar mencari keberadaan kak Davin.

Itu dia..! pekikku dalam hati. Dan entah kebetulan atau tidak, ketika mataku menemukannya, aku tak hanya menemukan sosoknya, tetapi juga menemukan pandangannya. Ya kami bertatapan….!

“Uhuk,” seketika es jeruk yang telah berada di tenggorokanku seperti dipaksa keluar,

“Ya ampun Cel, kamu ngga papa….?” Tanya Fila sambil menepuk-nepuk bahuku pelan

“Ngga papa kok,” jawabku sambil memaksakan seulas senyum tipis, kualihkan pandanganku kembali menuju ke arahnya, aku kembali tersentak, kak Davin masih menatapku, tetapi dengan senyum mengejek sambil menggelengkan kepalanya pelan.

Untung saja saat itu aku tidak sedang memakan atau meminum sesuatu, karena bisa dipastikan aku pasti akan bertindak jauh lebih memalukan daripada tersedak.

“Balik kelas yuk,” ajakku pelan sambil berusaha menghalangi tatapannya ke arahku,

“Kenapa…? Makanannya Eva belum habis tuh,” ujar Fila sambil menunjuk Eva yang masih sibuk dengan seporsi siomay di hadapannya

“Urgent, ntar aja di kelas aku jelasin,” putusku sambil menarik tangan Fila dan Eva yang masih kebingungan.

                                                                       ***

"Jangan sama Davin deh Cel, mukanya serius gitu, pasti ngga bisa perhatian," ucap Eva setelah aku menceritakan alasan kenapa aku menyeret paksa mereka menjauh dari kantin

"Loh kenapa....? Bagus dong Celine udah tertarik sama lawan jenis lagi, jadi ngga stuck ke satu orang," kali ini Fila membuka suara. Sementara aku hanya mengamati mereka dalam diam

"Aduh Fila, bukan masalah itu, aku juga ikut bahagia liat Celine udah move on dari kakak itu, tapi masalahnya emang kalian pernah lihat kak Davin gandeng cewe...?"

Aku dan Fila saling berpandangan sesaat lalu menggeleng. Gimana mau lihat, lah aku baru tertariknya juga baru-baru ini. Sebelumnya....? Boro-boro merhatiin, kenal aja engga...! 

MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang