Lisa Pov
"You look perfect lalisa " ucapku bermonoton pada sebuah cermin di hadapanku.
Akupun masih memandang jauh ke arah cermin tersebut, dan Memperhatikan bayanganku di dalamnya.
Dia nampak begitu sempurna..dengan kulitnya yang berwarna putih pucat. Serta bibir merahnya yang terukir begitu indah, dan juga... rambut piranngya yang ia biarkan terurai, menambah kesempurnaan dalam dirinya."Tidak heran banyak gadis akan bertekuk lutut di hadapanmu lalisa " gumamku. "Tidak terkecuali para lelaki"
Akupun tersenyum...kemudian melanjutkan aktifitasku.
Pandangankupun kemudian beralih ke sebuah jam di atas nakas di samping tempqt tidurku,dimana jam tersebut sudah menunjukkan pukul 06.30 malam ."Setidaknya aku masih punya waktu 30 menit sampai aku harus benar-benar sudah siap " gumamku.
Dan Perlahan ...Akupun mulai membuka lemari pakianku,dimana sudah terdapat berbagai macam baju dan juga celana bermerk sudah terusun rapi di dalamnya. Akupun mulai memperhatikan pakaian tersebut satu persatu, Kemudian memilah dan mimilihnya.
Hingga Matakupun akhirnya tertuju pada sebuah tanktop berwarna putih dan celana hitam ketat favoritku."Perfect " ucapku sembari meraih celana serta tanktop tersebut.
Hingga tidak sampai 30 menit kemudian ...akupun sudah benar2 siap.
Dan Dengan celana hitam ketat serta tanktop adidas berwarna putih melekat di tubuhku, akupun meraih sneaker berwarna putih serta jaket kulit berwarna hitam, untuk menambah sempurna tampilanku."This is it ....show time " ucapku sembari memperhatikan bayanganku di dalam cermin.
Dan Dengan senyum melekat di bibirku ....akupun bergegas keluar dari kamarku , kemudian melangkahkan kakiku dan berjalan menuruni anak tangga satu persatu.
Dan di situlah aku melihatnya ...seseorang yang tidak ingin ku harapkan kehadirannya.Aku melihatnya ....
Ia tengah terduduk di sebuah sofa..dengan pandangan matannya tertuju pada sebuah surat kabar di antara kedua tangaanya.
Dan Seperti biasa...Ia terlihat mengenakan setelan jas rapi berwarna hitam, serta kacamata yang selalu menghiasi wajahnya, Membuat ia selalu terlihat gagah dan berwibawa.
Iapun nampak tak menyadari kehadiranku sedikitpun, dan pandangan matanyapun masih tertuju pada surat kabar di tangannya.Akupun hanya bisa mengehela nafas....dan mencoba menghiarukan kehadirannya.
Dan dengan cepat...akupun mulai melangkahkan kakiku menuju sebuah pintu yang terletak tidak jauh dari tempatnya berada.Dan sesaat ketika aku hendak meraih gagang pintu di hadapanku.
Akupun mulai mendengar suara teriakan itu keluar dari mulutnya.
Membuatku semakin frustasi di buatnya."Where you going lalisa ?" Teriaknya, dengan suara khasnya yang berat, membuat siapa saja bisa terintimidasi mendengarnya
Akupun menghentikan langkahku...namun tak sedikitpun mengalihkan pandanganku ke arahnya.
"Itu bukan urusanmu marco " jawabku.
"Aku ayahmu lisa . . . Bisakah kau memanggilku/ menghormatiku sebagaimana mestinya " teriaknya.
Akupun menghela nafas panjang...dan kini mengalihkan pandanganku ke arahnya.
Tubuh jangkung ...hidung yang mancung, serta kulitnya yang berwarna putih pucat, dan juga ...mata indah miliknya. beberapa helai rambutnyapun sudah nampak memutih, menandakan jika usianya sudah tidak muda lagi.
Yah...dialah "marco manoban" ayahku .Tentu ....jika aku menatapnya ...aku melihat diriku dalam dirinya.
Kulitku yang putih pucat ku dapatkan darinya , hidungku yang mancung...tubuhku yang tinggi ideal. Serta bola mata coklat indah milikku. Semua ku dapatkan darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD ROMANCE || JENLISA
RomanceRasa sakit itu merubah cara berfikir mereka tentang cinta " aku pernah mencintaimu dengan sangat tulus , namun kau berbohong padaku , kau mempermainkan perasaanku. Bagiku cinta itu omong kosong " -kim jennie "Maaf . . . Aku membuat sebuah kesalah...