Ch.3

507 58 6
                                    

Jennie pov

Sekarang aku mengerti mengapa kedua orang tuaku begitu keras melarangku untuk tidak menyentuh minuman beralkohol itu.
dan saat ini ...aku tengah merasakan efek sampingnya .

Matahari sudah sangat terik , ketika Aku terbangun dari tidurku, merasakan sakkit kepala yang begitu hebat, disertai dengan tenggorokan kering serta perut yang begitu mual, membuatku ingin memuntahkan isi perutku saat itu juga.

Hingga Tanpa basa basi dan tanpa sempat memperhatikan keadaan sekelilingku.
akupun beranjak dari tempat tidurku kemudian berlari ke arah dimana kamar mandi berada.
mengeluarkan semua cairan itu dari dalam perutku Hingga tiak tersisa.
Aku bahkan tidak menyadari dimana aku tertidur dan menghabiskan waktu semalaman.
Hingga suara familiar itu sedikit mengejutkanku.

"Apa kau baik-baik saja " tanyanya
aku pun mengalihkan pandanganku dan melihat rose yang kini sudah berdiri di ambang pintu.
Ia menatapku dengan begitu cemas.

"Rose ..." ucapku sedikit terkejut, dan akupun menghiarukan pertanyaanya " bagaimana kau bisa berada disini " tanyaku

Rosepun nampak memutar bola matanya mendengar pertanyaanku "karna ini adalah kamarku jennie ...kau tidur di kamarku semalaman " ucapnya

"Righ..." akupun mengedarkan pandanganku ke seluruh isi ruangan,  mencoba mengamatinya.
dan benar saja... kini aku tengah berdiri di dalam kamar rose.
Dan berbagai pertanyaan pun kini memenuhi isi otakku.
Tentang Bagaimana aku bisa sampai di rumah rose dan tertidur di kamarnya semalaman , dan siapa yang membawaku ke rumahnya ? Ataukah rose.... yang secara tidak sengaja menemukanku dalam keadaan mabuk dan membawaku pulang ke rumahnya?. Hingga rasa bersalahpun kini timbul dalam diriku.

Rose sangat tahu , jika aku membenci dan menghindari minuman beralkohol itu sudah sejak lama.
Namun kini  ...ia melihat keadaanku yang sudah sangat kacau karna minuman itu.
Dimana itu akan sengat membuatnya kecewa denganku.

Akupun hanya bisa  menghela nafas, menyadari betapa bodohnya diriku. Kemudian mencoba melemparkan senyum kepadanya.
"tidak heran tidurku begitu nyenyak semalam"
Ucapku mengejeknya.  Mencoba membuatnya sedikit melunak dengan kata-kataku.
Namun alih-alih tersenyum padaku , rose hanya memberikan tatapan tajamnya.
Menandakan jika dia sudah sangat-sangat marah dengan perbuatanku.

"Itu sama sekali tidak lucu jennie " Rose pun kemudian berjalan mendekat ke arahku, ia menatapku dengan begitu marah.
"Apa kau ingat apa yang terjadi denganmu semalam ?" Teriaknya.

Akupun terdiam sejenak ..mencoba mengingat kembali kejadian di bar semalam.
Dan hal pertama yang muncul di fikiranku adalah lisa dan minuman beralkohol itu.
Dan tanpa kusadari ...sebuah senyumanpun terukir dari sudur bibirku.
Aku kembali Mengingat bagaimana aku menghabiskan waktu dengannya ....tubuhnya yang begitu dekat dengan ku.
Dan aroma parfumenya itu ...
Aku bahkan masih bisa merasakannya ...wangi parfume dan tubuhnya itu masih kurasakan di sekitar tubuhku.

"Jennie ..." teriak rose.

Akupun menggelengkan kepalaku "sejujurnya aku tidak terlalu mengingat semuanya , aku hanya ingat ...aku tengah bekerja di bar , lalu nancy memanggillku , kemudian aku bersama nancy ,lisa dan teman-temanya. Mereka memberiku minuman beralkohol itu "  ucapku, dan rose pun hanya terdiam mendengar penjelasanku, seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja di dengar oleh telinganya.

"Apa kau sudah kehilangan akal sehatmu jennie " teriak rose  menggelengkan kepalanya "apa kau sudah gila ...kau tidak pernah menyentuh apalagi meminum minuman itu jennie , bagaimana bisa sekarang kau - ? Rosepun memotong pembicaraanya,
Ia nampak sedikit frustasi , dan kehabisan kata-kata atas perbuatanku.
Sementara akupun hanya bisa menundukkan kepalaku melihatnya , menyadari kesalahanku.

"I am sorry " ucapku lirih.

"Kau tidak perlu meminta maaf kepadaku jennie,  dan lisa ....bagaimana kau bisa begitu saja percaya dengan bajingan itu "

"I know ... i am sorrry " ucapku lagi.

"Kau beruntung jisoo menelfonku semalam, dan memberitahuku tentang keadaanmu "

"Jisoo ?" Tanyaku sedikit terkejut

"Yah jisoo , , , lupakanlah " ia pun mencoba mengalihkan pembicaraanya padaku "aku hanya ingin kau menjauhi lisa , jennie. Dia memberikan pengaruh buruk untukmu"

Akupun hanya bisa menganggukkan kepalaku mendengar perintahnya. Meskipun muncul berbagai rasa keingin tahuan dalam diriku tentang bagaimana rose bisa berhubungan baik dengan jisoo.
Karna selama yang aku tahu ...rose sengat membenci jisoo seperti ia membenci lisa.

***

"Kau tahu ....kau harus menghubungi paman jiyong dan bibi caerin secepat mungkin , mereka sangat mengkhawatirkan keadaanmu, karna sampai saat ini kau belum pulang ke rumah " ucap rose dengan mulut yang penuh dengan makanan di mulutnya. Membuatku ingin tertawa melihatnya .

"Aku akan mengirimkan pesan kepada mereka" ucapku "kau tidak memberitahukan kepada mereka jika semalam aku mabuk bukan ? Tanyaku , dan rose pun menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak segila itu jennie "  ucapnya

Akupun tersenyum kepadanya "You're the best ..and thankyou "  ucapku , akupun kemudian beranjak dari kursiku, dan hendak pergi meninggalkan rose , namun rose menghentikan langkahku.

"Yahh....where you going ?"  Teriaknya.

"Cafe , apa kau lupa ? Ini hari minggu. Dan aku harus pergi ke cafe untuk bekerja . Beruntung aku mendapatkan shift siang hari ini " ucapku menghela nafas .

"Apa kau yakin ?? Kau baru saja terbangun dari tidur nyenyakmu " ucap rose mengejekku.

"Yeah iam sure ..and thankyou rose ..kau sudah menjadi sahabat terbaikku "  ucapku tulus kepadanya. Dan rosepun mengangguk dan membalas senyumanku.

***

Note : karakter krystal ku ganti jadi nancy.karna emng sedari awal emmg seharusnya nancy bukan krystal. Cman ada salah.

BAD ROMANCE || JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang