Ch.19

417 41 6
                                        

Jennie pov

Jennie pov

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tik ...tak ...tik ...tak

Menggenggam erat gelas wine dengan jari-jemariku, akupun hanya bisa menghela nafas frustasi dan memperhatikan bagaimana jarum jam itu terus begerak setiap detiknya...hingga menimbulkan suara yang begitu nyaring dan menyebalkan di telingaku.

Dan akupun tidak tahu sudah berapa lama pandangan mataku tidak pernah lepas dari benda mati itu, namun yang aku tahu ...setiap detik jarum itu bergerak ..maka semakin kencang pula detak jantung yang ku rasakan di dalam tulang rusukku.





Akupun kembali menghela nafas ...kemudian mengalihkan pandangan mataku dari jam dinding ke arah sebuah amplop coklat yang terletak di atas sebuah meja di hadapanku.

Akupun meraih amplop itu dengan salah satu tanganku dan membukanya.

Perlahan namun pasti ...akupun mulai memperhatikan dengan seksama setiap kalimat-kalimat yang tertulis dengan tinta hitam itu, dan untuk sesaat.....akupun hanya bisa menggelengkan kepalaku , seakan tidak percaya dengan apa yang tertulis di dalam kertas putih itu.
Namun kenyataanya....tinta hitam yang kini tersemat di atas kertas putih itupun sudah menjadi bukti kuat untuk aku harus mempercayai apapun yang tertulis di atas kertas yang sedari tadi berada dalam genggaman tanganku.





"Nona kim ....mereka sudah sampai nona "

Akupun sedikit terkejut , ketika mendengar suara bobbi salah satu orang kepercayaanku yang kini sudah nampak berdiri di ambang pintu dengan wajah polosnya.

Memutar bola mataku kesal, akupun memasukan dan meletakkan kembali amplop coklat itu ketempat semula lalu menatap tajam ke arah bobbi.

"Sudah berapa kali ku katakan kepadamu bobbi....apa gunanya sebuah pintu jika kau tak mengetuknya"
Ucapku sarkas dan kembali menenggak segelas wine yang sedari tadi masih berada dalam genggaman tanganku.

Bobbi pun terlihat menundukkan kepalanya sedikit ketakutan.

"Maaf kan aku nona kim...aku sudah mencoba mengetuk pintu ruanganmu berkali-kali, namun tak ada jawaban darimu "  ucapnya  hingga membuatku kembali memutar bola mataku kesal.

"Apa yang ingin kau sampaikan kepadaku bobbi?apapun itu, aku harap itu berita yang menyenangkan "

Bobbipun nampak terdiam selama beberapa saat , dan akupun hanya memperhatikan bagaimana gerak-gerik tubuhnya yang kini nampak sedikit ketakutan dan juga ragu di bawah tatapanku.

BAD ROMANCE || JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang