Wattpad Original
Ini bab cerita gratis terakhir

6. Hari itu tiba

77.9K 5.9K 368
                                    

6. Hari itu Tiba


Galila keluar dari ruang kantornya dengan senyuman mengembang manis di bibirnya yang kali ini dipoles lipstik warna merah muda. Sebelum keluar kantor, ia menyempatkan diri ke toilet lebih dulu, mencuci muka dan menaburi wajahnya dengan make up tipis.

"Bu Galila belakangan jadi genit, ya."

Sindiran itu membuat Galila menoleh ke arah Erika yang menyusulnya. "Oh, ya? Genit bagaimana?" tanyanya dengan satu alis terangkat, meladeni selorohan Erika. Kawan satu perjuangannya itu paling pandai menyindir, namun juga yang paling bisa membuat kelakar hingga berhasil membuat tawanya mengudara.

"Jadi senyum-senyum terus sepanjang hari. Kalau pulang biasanya enggak repot-repot menabur bedak, hari ini cerahnya sama persis kayak baru berangkat. Aku sampai yakin, matahari malu liat kamu yang terlalu cerah."

Galila hanya membalas dengan kuluman senyum, juga kepala terangguk pelan. Dia sadar betul beberapa hari ke belakang, suasana hatinya terlalu baik. Saking baiknya sampai ia tidak bosan untuk terus melempar senyuman pada siapa saja. Bahkan ketika sendiri pun, ia akan tersenyum. Dia nampak sebelah dua belas dengan orang-orang yang hilang kewarasan.

Namun, siapa peduli. Galila memang sedang dalam suasana hati yang amat baik. Jadi, ia tak ingin terlalu repot menutupi kebahagiaannya.

"Nah, kan. Senyum lagi."

"Mas Athar ngajakin ketemuan siang ini." Kali ini Galila membalas lirih. Semakin menunjukkan raut wajah yang amat bahagia. Tadi, sekitar pukul sebelas, Athar menghubungi dirinya meminta bertemu. Dan Galila menyarankan agar mereka bertemu di kafe yang tidak jauh dari sekolah Galila. Membuat perempuan itu amat tidak sabar untuk menemui sang suami. Berpikir, mungkin saja Athar hendak mengajaknya kencan.

Sejak tasyakuran empat bulanan Saras, sikap Athar memang konsisten perhatian padanya. Tidak pernah pulang terlalu malam dan selalu makan malam bersama dengannya. Sesekali pun akan mengantar Galila ke sekolah. Dan hal itu membuat Galila amat terbuai. Benih-benih cinta di hatinya terasa tersemai dengan amat menakjubkan. Perempuan itu yakin, cintanya kali ini pada sang suami tumbuh amat subur, meluap-luap begitu banyak.

"Oh, ya? Aku enggak diajak sekalian?"

Galila sontak menghentikan langkah dan menoleh ke arah sang kawan. "Enggak mau diganggu. Khusus aku sama Mas Athar," selorohnya.

Erika terkekeh. Melanjutkan aksinya menggoda Galila. "Padahal aku rela jadi obat nyamuk. Biar enggak ada setan di antara kalian. Dimabuk cinta biasanya suka lupa tempat."

"Kamu tenang saja, Mas Athar selalu punya pengendalian diri yang mengagumkan." Galila membalas sembari memakai masker disusul helmnya yang segera melingkari kepala.

"Wow, pengendalian diri mengagumkan." Erika memperhatikan Galila yang mengeluarkan motor dari deretan parkir. Dia kemudian menambahi, mengutarakan kalimatnya secara tulus. "Aku senang lihat kamu bisa sebahagia seperti sekarang ini, La. Terlebih saat tahu hubungan kamu dan Athar menjadi lebih baik. Aku harap, untuk seterusnya Athar akan selalu bersikap baik dan perhatian padamu."

Galila menoleh ke arah Erika dan mengulas senyuman di balik maskernya. Dia mengurungkan niatan untuk menstater motornya. Selama ini Athar memang baik padanya. Namun belakangan ini, lelaki itu bersikap perhatian secara terang-terangan. Dia tidak tahu apa penyebabnya. Dan seperti ucapan Erika, Galila pun berharap bahwa hubungan baiknya dengan Athar akan berlangsung seterusnya. Hingga dia memiliki sedikit pengharapan jika perasaannya pada Athar akan terbalas suatu hari nanti.

"Aku tersentuh banget. Terima kasih do'anya, Ka." Galila membalas. Kemudian dia mengangkat satu tangannya, melambai. "Aku duluan, ya. Kamu hati-hati pulangnya. Sorry enggak bisa ajak bareng."

icon lock

Tunjukkan dukunganmu kepada reinsabiila, dan lanjutkan membaca cerita ini

oleh reinsabiila
@reinsabiila
Galila Shakayla tahu pernikahannya selama empat tahun tidak sempurna...
Beli bab baru cerita atau seluruh cerita. Yang mana pun itu, Koinmu untuk cerita yang kamu sukai dapat mendukung penulis secara finansial.

Cerita ini memiliki 32 bab yang tersisa

Lihat bagaimana Koin mendukung penulis favoritmu seperti @reinsabiila.
Sepotong Hati Tanpa NamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang