Keesokan harinya, Renjun sudah siap dengan segala keperluan sekolahnya. Setelah selesai ia harus segera berangkat ke sekolah untuk mendapatkan makanan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Renjunpun keluar kamar dan bertepatan juga dengan Sanha yang keluar dari kamarnya tapi ia terlihat buru buru entah karena alasan apa.
"Sanha! Kau mu kemana?" Tanya Renjun menghentikan lari Sanha.
"Ahh Renjun aku harus ke sekolah sekarang" ujar Sanha tapi dia tetap buru buru tapi wajahnya seperti yang bahagia.
"Kau ini kenapa?" Tanya Renjun.
"Ahh nanti aku jelaskan tapi sekarang aku harus pergi, kau mau bersamaku?" Tanya Sanha.
"Baiklah ayok!" Ujar Renjun menyusul lari Sanha.
Sesampainya di sekolah, Sanha langsung memarkirkan mobilnya di parkiran kelas umum. Sepertinya dia memang benar benar buru buru hingga tidak melihat dimana ia memarkirkan mobilnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Renjun kau bisa ke kelas dahulu, aku akan menemuimu setelah aku selesaikan urusanku" ujar Sanha setelah mereka benar benar keluar dari mobil.
"Baiklah sampai jumpa di kelas" ujar Renjun berjalan menuju kantin untuk sarapan.
Tapi saat sampai di kantin, sudah banyak orang yang mengantri di kantin umum. Mengapa mereka berkumpul di kantin jam segini? Apa mereka belum sarapan? Tapikan mereka tidak menginap di asrama.
"Renjun!" Teriak seseorang mengalihkan pandangan Renjun dari semua anak anak kelas umum yang mengantri.
"Ahh hai Felix, selamat pagi. Dimana Jeongin?" Tanya Renjun.
"Ahh kamu belum tau ya? Sekarang jadwal pertukaran pelajar sudah selesai dan senior sudah pulang ke sekolah ini termasuk pacar Jeongin dan Sanha, ya termasuk senior yang ku suka juga sih" Ujar Felix.
"Jeongin punya pacar? Siapa?" Tanya Renjun.
"Ahh iya, lebih baik kau kenalan dengannya langsung. Mereka sudah menunggu di kantin" ujar Felix.
"Baiklah" ujar Renjun pergi ke kantin.
Sesampainya di kantin, Renjun melihat sudah banyak orang yang berada di dalam kantin khusus kelas multi.
