Part 4

17 7 0
                                    

Jam beker di nakas samping tempat tidur Adelia berbunyi memaksa kedua kelopak mata nya untuk terbuka. Adelia mematikan alarm nya dan melakukan peregangan terhadap tubuhnya.

Flashback On.

Semalam Adelia terbangun dan saat melihat ponselnya menunjukkan pukul 22.00 WIB, dirinya terkejut bukan main saat mengingat bahwa Ezra ada disini tadi.

Tapi tidak ada Ezra di sofa. Adelia menyalakan data di ponselnya dan ada beberapa pesan yang masuk ke ponselnya.

Ezra

Gue balik, jangan lupa makan.

Setelah membalas pesan dari Ezra, Adelia membuka paperbag yang ada di meja. Adelia terkejut saat melihat banyak sekali makanan di dalamnya, bahkan cukup untuk Adelia makan 1 hari.

Perutnya berbunyi meminta jatah makanannya. Adelia mengeluarkan semua makanan di paperbag tersebut dan menatanya di dapur.

Flashback Off.

Adelia mengambil buku pelajarannya untuk hari ini. Ban motornya belum sempat ditambal, jadi ia harus berangkat pagi hari ini karena dirinya akan naik angkutan kota.

Setelah selesai menaruh buku buku nya ke dalam tas, Adelia pergi ke kamar mandi untuk menjalani ritual wajib nya di pagi hari.
Tidak membutuhkan waktu lama seperti perempuan lainnya. Adelia berdiri di depan kaca untuk merapihkan seragam batiknya.

Ketukan pintu membuat Adelia menoleh ke arah pintu. Siapa yang mengetuk pintunya pagi pagi, tetangganya kah?
Adelia terkejut saat melihat siapa yang ada di hadapannya ini, untuk apa Ezra datang ke kontrakannya pagi pagi.

“Nih.” ucap Ezra sambil menyodorkan sebuah paperbag kecil

“Apaan?”

“Jamu dari nyokap.”

“Makasih.”

“Iya.”

Ezra duduk di sofa dan langsung mengeluarkan buku tulisnya yang berisi tugas matematika nya, “Sa.”

“Hmm?”

“Liat deh tugas gue udah bener belum?”

Adelia mengurungkan niatnya yang tadi ingin menguncir rambutnya, lalu ia berjalan menuju Ezra dan duduk di sampingnya.

Mata Adelia melihat dengan teliti jawaban Ezra. Setelah beberapa menit kemudian Adelia mengembalikan bukunya kepada Ezra.

“Nih 3 nomer masih salah.”

Ezra mengambil bukunya dan melihat nya, ia merasa sudah benar menjawabnya semalam, kenapa masih saja ada yang salah.

Adelia mengambil buku catatan matematikanya yang berada di meja belajarnya lalu membuka bagian yang sama dengan tugas Ezra.

“Nih liat catetan gue, terus lo benerin.”

“Kenapa gak langsung aja sih?”

“Usaha sendiri, kalo bener bener gak bisa baru gue yang benerin.”

Ezra menghela nafasnya kasar dan mulai melihat catatan Adelia. Adelia kembali ke depan cermin untuk mengikat rambutnya dan memakai sedikit bedak dan lipbalm.

Setelah selesai Adelia kembali duduk di samping Ezra dengan tas sekolah yang sudah ada di pangkuannya.

“Bisa gak?”

“Bentar lagi. ”

Setelah beberapa menit kemudian Ezra menyerahkan buku tugasnya kepada Adelia. Adelia langsung mengambilnya dan memeriksanya kembali. Setelah memeriksanya dan ternyata benar semua Adelia menyerahkannya kembali ke Ezra.

UnexpectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang