Dua hari sudah cukup bagi Adelia untuk mengistirahatkan dirinya di rumah. Tubuhnya sudah sehat kembali hari ini, wajahnya juga sudah tidak pucat lagi.
Kemarin kak Clara dan bu Laras datang ke kontrakan untuk mengetahui kondisinya. Mereka merasa bersalah karena ia tidak tau bahwa Adelia alergi terhadap udang.
Pukul 06.50 WIB Adelia sudah menginjakkan kaki nya di sekolah, karena ia tidak mau telat setelah 2 hari tidak masuk kemarin.
Adelia yang baru saja duduk di tempatnya langsung mendapatkan serangan pertanyaan dari ketiga teman temannya itu.
“Kok lo udah masuk?”
“Udah sembuh emang?”
“Beneran udah sembuh emangnya.”
“Satu satu dong nanyanya.” ucap Adelia pusing mendengarnya berbagai pertanyaan yang ia dengar sekaligus, “Gue udah sembuh kok beneran.” sambung Adelia
“Kemarin Ezra panik pas tau lo sakit.” ucap Diva
“Iya bener banget itu.” ucap Kamila
“Oh.” balas Adelia seadanya
“Oh doang?” tanya Dita
“Terus gue harus bales apa? Wah beneran Ezra panik banget kemaren? Kayak gitu?” tanya Adelia yang langsung membuat semua temannya memutar bola matanya malas
“Oh aja gpp kok.” ucap Diva disertai dengan senyum paksanya
Tak lama guru Biologi mereka datang yang membuat Diva, Kamila dan Dita menghentikan sumpah serapah yang mereka berikan kepada Adelia dari dalam hati.
***
Sebelum pulang Adelia harus menyerahkan tugas yang diberikan guru matematika minatnya saat kemarin ia tidak masuk. Teman temannya sudah ia minta untuk pulang terlebih dahulu daripada harus menunggunya.
Sekolah masih saja ramai padahal bel pulang sudah berbunyi sejak tadi. Saat melewati parkiran Adelia melihat Ezra dan berniat untuk mengejutkannya namun ia urungkan karena Ezra sedang menerima panggilan.
Adelia berjalan mendekati Ezra untuk mengejutkannya setelah Ezra selesai menerima panggilan tersebut. Saat semakin dekat, Adelia mendengar namanya disebut, dan Adelia lebih mempercepat langkahnya untuk mendekati Ezra.
“Besok aja lah Ma, Nisa baru masuk masa langsung Ezra minta buat temenin buat beli buku.”
Saat sudah berada di belakang Ezra, Adelia langsung mengambil ponsel Ezra dan melihat siapa yang menelfon Ezra.
“Halo tante.”
“Oh beli buku, bisa kok tante.”
“Oke tante.”
“Iya sama sama tante.”
Panggilan tersebut diputus oleh Bu Laras dan setelahnya Adelia mengembalikan ponsel tersebut kepada sang pemiliknya.
“Ayo berangkat.” ajak Adelia
“Udah sembuh?”
“Kalo belum gue gak bakal sekolah.”
“Beneran?” tanya Ezra lagi
“Nanya terus lo mah, buruan mendung nih keburu hujan.”
Ezra menaikkan pandangannya untuk melihat langit dan ternyata benar langit yang tadi cerah sudah berwarna abu abu yang siap menumpahkan air hujan kapan saja.
Membutuhkan waktu 20 menit untuk sampai di toko buku yang berada di dalam salah satu mall di Jakarta. Sebenarnya Ezra meminta Adelia untuk makan terlebih dahulu, tapi Adelia menolaknya karena Ezra pasti akan gerak lebih lama jika mereka makan terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected
Teen FictionAwalnya aku menyesal telah mengenalmu Tetapi setelah aku memikirkan semuanya, aku beruntung telah mengenalmu. Kamu mengajarkan ku banyak hal dan juga aku bisa mengetahui rahasia yang sudah 17 tahun ditutupi dari diriku. Terima kasih untuk semuanya ...