Hari ini adalah hari pertama murid SMA Bina Bangsa masuk setelah liburan semester. Adelia memilih untuk mengajar Ezra setiap hari karena Ujian Nasional semakin dekat tetapi Adelia akan pulang lebih awal dari sebelumnya.
Saat ini Ezra dan Adelia sudah ada di halaman belakang rumah Ezra. Mereka berdua duduk di saung yang menghadap langsung ke kolam renang.
Tadi Adelia memberikan Ezra soal latihan dan sekarang Ezra sudah selesai mengerjakannya, namun Adelia tidak menoleh kepadanya, padahal ia sudah memanggilnya lebih dari 3 kali.
"Sa." Ezra mengusap kepala Adelia yang membuat Adelia langsung menoleh
"Ya? Udah selesai?" tanya Adelia
"Kenapa?"
"Kenapa apanya?" tanya Adelia balik
"Lo melamun dari tadi."
Adelia menggeleng dan tersenyum, "Gpp kok."
Kepalanya tertunduk untuk memeriksa jawaban Ezra, namun Ezra menyadarinya, Adelia tidak sedang memeriksa jawabannya, ia melamun lagi.
Usapan di kepala Adelia membuatnya mendongakkan kepalanya dan langsung melihat Ezra dengan senyum teduh di hadapannya.
"Kenapa? Ada masalah."
Lidah Adelia terasa kelu, ia belum siap untuk menceritakan masalah yang sedang menimpanya sekarang. Ezra masih mengusap kepala Adelia, karena Adelia masih menatap kosong ke arah kolam renang.
"Lo bisa cerita kalo udah siap Sa, gue pasti bakal dengerin kok." ucap Ezra dengan senyum teduhnya yang membuat Adelia ikut tersenyum.
"Makasih ya."
"Pdkt mulu, nih kentang goreng buat camilan."
Laras tiba tiba datang membawa sepiring kentang goreng dan 2 gelas minuman yang membuat Ezra langsung menarik tangannya.
"Makasih tante."
"Iya sama sama, kapan atuh Zra, Adel nya ditembak?" ucap Laras menggoda mereka berdua
Adelia yang sedang minum langsung tersedak mendengar ucapan Laras barusan. Ezra langsung mendekat dan menepuk punggung Adelia pelan.
Ezra menyodorkan gelas minumannya,
"Minum lagi minum lagi.""Adel gak apa apa?" tanya Laras yang ikut panik karena Adelia tersedak karena ucapannya.
"Gpp tante."
"Beneran gpp? Kamu keselek gara gara tante."
"Gpp tante, keselek biasa kok."
"Yaudah tante masuk dulu ya."
"Iya tante."
Laras memilih untuk masuk agar tidak mengganggu mereka belajar. Adelia kembali memeriksa jawaban Ezra. Setelah selesai memeriksa jawabannya, Adelia menyerahkan kembali kertasnya ke Ezra.
"Salah 3, dicek lagi sebelum dikumpulin, harus teliti."
"Iya iya, main game dulu yuk, otak gue ngebul nih."
"Game apa?"
"Bentar."
Ezra berlari masuk ke dalam rumah. Adelia lebih memilih untuk membuka kembali buku Ekonomi milik Ezra untuk membaca materi baru.
Tak lama Ezra datang kembali, Adelia mengernyit bingung melihat apa yang dibawa oleh Ezra, pasalnya ia membawa bedak bayi, untuk apa coba.
"Bedak bayi?" tanya Adelia
"Iya buat hukumannya, tapi bisa juga yg lain hukumannya tergantung lawan."
"Game nya apa?"
"Tahan tawa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected
Teen FictionAwalnya aku menyesal telah mengenalmu Tetapi setelah aku memikirkan semuanya, aku beruntung telah mengenalmu. Kamu mengajarkan ku banyak hal dan juga aku bisa mengetahui rahasia yang sudah 17 tahun ditutupi dari diriku. Terima kasih untuk semuanya ...