[5] Kekecewaan

4.4K 662 125
                                    

"HOY BANGUN NJIR!" teriak Euijoo menggema ke seluruh ruangan.

"Apaan sih lo Joo, kesurupan lo?" balas Jay yang mulai membuka matanya.

"Noh liat jam! Kita udah mau telat nih!"

Sunghoon yang mulai sadar langsung saja berlari ke kamar mandi sementara Euijoo yang sudah siap hanya menggelengkan kepala. Jay sendiri masih mengucek-ngucek matanya karena baru saja bangun.

Tetapi Jake masih tertidur pulas di atas sofa.

Kegiatan kemarin benar-benar membuat keempat lelaki itu tidak tahu waktu sampai-sampai menginap di rumah Jay.

"Jake, bangun lo!"

"Eunghh ... apaan sih gue masih ngantuk." Jake membalikkan tubuhnya lalu kembali tidur.

"Lah malah tidur lagi, lo gak mau berangkat sekolah apa? Udah merasa pinter lo?"

"Iya iya gue bangun nih." Jake bangun kemudian duduk di atas sofa masih memandang Sunghoon dan Jay yang sudah sibuk bersiap sementara dirinya masih dalam keadaan acak-acakan.

"Jay lo gak mandi?" tanya Sunghoon yang melihat Jay sudah memakai seragam padahal lelaki itu baru masuk kamar mandi saja hanya tiga menit saja.

"Kagak. Gue cuma cuci muka doang sama sikat gigi lagian gue gak mandi juga kegantengan gue gak akan luntur."

"Dih pede bener."

"Yodahlah gue juga gak akan mandi." Ini Jake yang berucap lalu mengambil seragam miliknya yang sengaja disimpan di rumah Jay karena memang sering menginap.

Rumah Jay itu sebenarnya bisa disebut markasnya mereka karena Jay tinggal sendiri sementara kedua orang tuanya bekerja di luar negeri.

"Perasaan yang tidur duluan si Jake tapi yang bangun paling lambat juga dia. Kebo bener gue punya temen," ejek Euijoo.

"Bukan kebo Joo, tapi mayat hahaha."

"Pantes aja jomblo. Siapa juga yang mau sama dia," tambah Jay diiringi gelak tawa yang lainnya.

Jake hanya mendumel dalam hati, mereka tidak tahu saja bahwa ia sudah memiliki pacar yang seimut, semanis, selucu, dan sebaik Sunoo.

Mengingat tentang Sunoo seketika Jake teringat dengan janjinya kemarin. Ia memukul dahinya keras lalu meraih ponsel miliknya yang terletak di ujung meja.

Terdapat 24 kali panggilan telpon dari Sunoo yang tidak terjawab dan beberapa pesan chat yang isinya hampir sama.

Sunoo
|Kak Jake masih di jalan?
|Hati-hati dijalannya, kak

Sunoo
|Kakak baik-baik aja, kan?

Sunoo
|Kak Jake aku masih nunggu.
|Kak di sini bintangnya bagus, jadi inget kencan pertama kita hehe.

Sunoo
|Kak, kaki ku kram:(

Sunoo
|Kak Jake di jalan gak kenapa-kenapa 'kan? Gak usah buru-buru. Aku masih nunggu kok.

Sunoo
|Kak udah di jalan apa masih di rumah Kak Jay?
|Kak Sunghoon sama kak Euijoo udah gak papa?
|Kak, kalau kakak gak bisa dateng juga gak papa. Lain kali aja kalau ada waktu kita kencannya.

Jake membeku apalagi ketika melihat pesan terakhir dari Sunoo yang bahkan dikirim pukul sembilan malam lebih beberapa menit.

Sunoo
|Kak, aku pulang. Kalau kakak dateng telpon aku aja nanti aku balik lagi.

"Jake lo kenapa?" tanya Jay yang melihat raut wajah Jake yang sedikit aneh.

"Oh ya Jake dari semalem hp lo bunyi terus tadinya mau gue angkat tapi gak jadi. Emang dari siapa?" Kali ini Sunghoon yang bertanya.

Backstreet | JakeNoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang