[13] Menyatakan perasaan

4.7K 608 175
                                    

Sunoo kesal pada dirinya sendiri. Mengapa ia begitu lemah? Ia yang memutuskan Jake tapi ia juga yang justru menangis dan merenung sendirian di kamarnya. Bahkan ia pun juga tak nafsu makan sampai-sampai ibu dan ayahnya terus membujuk keluar kamar atau setidaknya makan sedikit saja.

Masih terlihat jelas dalam benaknya ketika Jake pertama kali mengatakan 'suka' padanya dan mengajak berpacaran. Semua berjalan lancar bahkan sangat manis. Hari-hari masa Ujian Nasional nya walau itu memang berat tapi Jake selalu menyemangatinya dan akan selalu memberikan apa yang tidak pernah Sunoo bayangkan sebelumnya.

Sekalipun ketika memasuki SMA, mereka harus menjalin hubungan tanpa memberitahu siapapun tapi Jake masih tetap selalu ada untuknya. Sunoo tidak pernah ingat kapan terakhir kali Jake tidak lagi menjemputnya ataupun tidak lagi mengajaknya berkencan. Ia hanya ingat Jake pernah menelpon sambil menangis dan terus merapalkan kata 'Ayah' lalu keesokan harinya menghilang tanpa kabar.

Selama ini Sunoo hanya diam tidak pernah sekalipun mengutarakan sesuatu yang mengganjal pada benaknya. Semua itu hanya selalu menjadi pertanyaan dalam pikiran sendiri tanpa berani bertanya apakah terjadi sesuatu pada Jake?

Kenapa Jake lebih mengutamakan Sunghoon?

Apa yang telah terjadi?

Semua itu hanya akan selalu menjadi pertanyaan besar yang tidak pernah ia ketahui hingga sampai hubungan dirinya dengan Jake berakhir dengan seperti ini.

Tuk

Tuk

Pintu kamar Sunoo diketuk dari luar. Sunoo menoleh pintu tersebut namun kembali menyembunyikan wajahnya di bantal.

"Ma, Sunoo lagi gak mau makan."

"Ini Kak Heeseung, Kakak boleh masuk? Kakak mau bicara sama kamu Noo."

Awalnya Sunoo ragu tapi kemudian ia beranjak dan membuka pintu perlahan. Di sana Heeseung masih berdiri dan menatap Sunoo, lalu masuk ketika sang empu sudah mengizinkannya masuk dengan membukakan pintu lebar.

"Kakak ngapain kesini? Pasti mama yang nyuruh, ya?" tanya Sunoo yang kembali membaringkan tubuhnya di ranjang.

Heeseung duduk di kursi meja belajar Sunoo, ia menopang dagu sampil menatap lampu belajar serta beberapa buku yang berjajar rapi.

"Iya emang mama kamu yang nyuruh kakak ke sini tapi sebelumnya kakak juga pengen nemuin kamu, ditelpon kamu gak pernah angkat. Kakak khawatir tahu gak? Kamu lagi ada masalah apa? Tumbenan gini kayak orang lagi galau patah hati aja."

"Waktu kakak putus sama kak Sunghoon rasanya gimana?"

Heeseung memutar kursi lalu kini dirinya menatap Sunoo yang masih terbaring dengan setengah wajah yang dibenamkan pada bantal. Sebetulnya Heeseung sedikit bingung karena Sunoo tiba-tiba menanyakan hal yang sepertinya tidak begitu menarik bagi seorang Kim Sunwoo.

"Sebetulnya kecewa apalagi dia balikin barang yang udah kakak beli bareng kamu. Kayak sia-sia aja gitu, tapi mau gimana lagi kalau dia pengennya gitu tapi ada untungnya soalnya kakak bisa jalan sama kamu. Dulu 'kan kamu susah banget kakak ajak pergi jalan-jalan."

"Jadi gitu ya. Berarti kak Heeseung gak sepenuhnya suka dong sama kak Sunghoon?"

"Dulu kakak pikir kakak suka sama dia, bahkan ketika dia nembak, kakak udah kayak orang gila karena sering senyum-senyum sendiri."

"Kalau sekarang?"

"Wahh ... ada apaan ini Noo, kamu nanya-nanya terus tentang kakak sama Sunghoon?"

"Aku cuma pengen tahu aja."

Backstreet | JakeNoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang