"ANJIR BAUUU!" teriak Euijoo yang baru saja memasuki toilet sekolah dekat gudang belakang yang memang sudah tersohor paling kotor dan bau di sekolah sehingga tidak banyak siswa yang mau menggunakan toilet tersebut. Paling-paling dipakai oleh siswa berandal yang bersembunyi untuk merokok atau menggunakan wc tanpa menyiramnya.
Menjijikkan.
Sunghoon saja bahkan tidak mau masuk ketika hidungnya merasakan bau yang tidak sedap.
"Jay, lo aja yang bersihin, gue Sama Sunghoon 'kan di hukum juga gara-gara lo. Suruh siapa coba lupa bawa tugas kelompok yang udah kita kerjain bareng?"
"Ya maap. Gue 'kan lupa," ujar Jay lalu memasuki toilet dengan membawa alat pel dan juga ember.
"Jake juga ke mana sih?"
Melihat Jay yang terlihat merasa bersalah, Sunghoon pun dengan terpaksa ikut masuk kedalam toilet dan membantu Jay. Sekalipun ia juga sama kesalnya dengan Euijoo tapi ia juga tidak tega melihat Jay menjalankan hukuman seorang diri.
"Udah Hoon, lo diem aja," ujar Jay.
Sunghoon menggeleng dan tetap membantu tidak mungkin pula 'kan ia membiarkan salah satu sahabatnya kesusahan sendirian, lagipula yang dihukum satu kelompok. Kesalahan Jay? Biarlah lagi pula Sunghoon juga merasa bersalah jika tahu akan seperti ini jadinya, pada saat tugasnya selesai harusnya lebih tepat ia saja yang menyimpan tugasnya.
Orang ceroboh seperti Jay seharusnya tak perlu dipercaya. Pikir Sunghoon dalam hati sampai-sampai ia tertawa kecil melihat Jay yang saat ini sedang menyedot wc.
"Terus aja ketawain gue ya," kata Jay sambil menatap Sunghoon kesal.
"Abisnya lo lucu sih kalau lagi nyedot wc. Kayaknya ini pekerjaan yang bagus deh buat lo di masa depan."
"Enak aja, masa cowok sekeren gue jadi tukang penyedot wc? Yakali."
"Gak papa yang penting 'kan lo bisa kerja, lagian lo bisanya apa coba? Ceroboh, pelupa, narsis, lelet, plus nyebelin."
Euijoo yang sibuk memainkan ponselnya seketika tertawa mendengar ungkapan Sunghoon. Memang begitulah Euijoo ia akan tertawa paling keras jika berhubungan dengan nista para sahabatnya.
"Gue cuma bisa suka sama lo doang."
"Hah?"
"Maaf bercanda," lanjut Jay kembali yang kemudian kembali fokus membersihkan sekat-sekat dilantai toilet.
"Sumpah gak lucu Jay. Udah berapa kali lo bercanda sama gue soal lo bilang sukalah, cintalah, sayanglah sama gue."
Jay masih diam sampai akhirnya ia berbalik dan menatap mata Sunghoon cukup dalam. "Ya kalau gitu kapan lo pekanya, Hoon? Setiap gue serius pun lo gak pernah anggap gue serius," kata Jay dengan nada frustasi. Bayangkan saja ia memendam perasaan pada Sunghoon tapi tidak pernah punya kesempatan karena terjebak friendzone, sebuah rintangan yang menjadi sangat sulit untuk dilewati.
Disatu sisi Jay menginginkan status lebih dari seorang sahabat, tapi apa daya ia juga tidak ingin sampai kehilangan Sunghoon.
Kali ini semua harapan itu hanya jadi angan karena nyatanya Jay sudah tidak ingin terus bermain-main lagi. "Udah berapa kali lo anggap gue bercanda, Hoon?"
"EH?" Euijoo berteriak keras sedang Sunghoon hanya menatap tidak percaya.
"Maaf gue gak bisa nepatin janji kita yang dilarang jatuh cinta sesama sahabat. Maafin gue Joo, maafin gue Hoon tapi gue gak bisa cuma diem aja kayak dulu di mana gue cuma diem waktu Sunghoon jadian sama kak Heeseung."
Di sini Euijoo kembali terkejut, pasalnya ia 'kan memang tidak tahu apapun dan Euijoo merasa bersalah karena di rumah Jay kala itu ia berpendapat cukup menyakitkan untuk didengar Jay.
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet | JakeNoo ✓
FanficSunoo adalah kekasih Jake tapi dia bukan prioritas lelaki itu. Kenapa? Alasannya hanya satu karena hubungan mereka Backstreet-tidak ada yang tahu jika Sunoo adalah kekasih Jake, justru banyak yang mengira jika kekasih Jake adalah Sunghoon yang seri...