Calm Down Sir | JJK

CDS [1] She

Calm Down Sir

[She]

~

Seorang gadis dengan rambut panjang yang ia ikat kuncir kuda itu menatap datar berkas-berkas yang harus ia periksa.

"Kapan aku selesai dengan semua ini dan pulang ke apartment dengan perasaan tenang? Ah~ sungguh aku ingin memakan kimchi buatan ku tadi pagi yang tidak sempat ku coba."

Dengan pasrah, Nayeon akhirnya berdiri. Merengkuh file-file berkas yang harus ia bawa ke ruangan bos besar nya untuk dimintai tanda tangan kontrak dengan beberapa perusahaan lain.

Nayeon mengetuk beberapa kali pintu yang berada dihadapannya, setelah itu ia membukanya.

Nayeon langsung dihadapkan dengan pemandangan yang selalu ia lihat setiap hari. Jeon Jungkook yang duduk nyaman diatas kursi kerjanya, dengan setelan kemeja putih dua kancing atas terbuka dibalut oleh jas hitam yang dibiarkan tidak terkancing.

Nayeon membungkukkan tubuhnya sopan kemudian berjalan menghampiri meja kerja Jungkook. Laki-laki itu memperhatikan penampilan Nayeon dari atas hingga bawah.

"Tak biasanya kau dikuncir seperti itu?"

Ya, memang di hari-hari biasa bekerja Nayeon selalu menggerai rambutnya dan tidak membiarkan lehernya terekspos sedikitpun.

Nayeon berdehem pelan. Ia menaruh file-file yang dibawanya tadi keatas meja Jungkook.

"Ini ada beberapa berkas untuk pelanjutan proyek yang tuan buat di Canada bersama kepala perusahaan Kim Company. Anda bisa menandatanganinya sekarang."

Jungkook tiba-tiba saja menaiki kakinya keatas meja.

"Kau belum menjawab pertanyaanku Im Nayeon. Tak biasanya kau dikuncir seperti itu?"

Nayeon menelan salivanya sendiri. "A-aku hanya merasa kegerahan, maka dari itu aku menguncir rambutku"

Jungkook hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. "Kalau begitu, meja kerjamu akan ku pindahkan di dalam ruangan ku juga."

Nayeon menyerit. "Maksud tuan?"

"Kau bilang kau kegerahan karena AC di luar mati kan? Baiklah, mulai hari ini kau akan bekerja di ruangan ku."

Nayeon menatap Jungkook tak percaya. "Kemasi barang-barangmu. Aku akan menyuruh ob untuk memindahkan meja kerjamu ke dalam ruanganku"

"T-tapi tuan. Tidak usa—"

"Tidak ada sebuah penolakan jika kau bekerja di perusahaan ini Im Nayeon."

Nayeon langsung diam. Kalau saja ia tidak mencintai Jungkook, Nayeon akan tendang wajah tengil yang menatapnya datar itu.

"Baiklah. Aku akan mengemasi barang-barang ku. Tuan tanda tangani lah berkas-berkas ini terlebih dahulu."

Jungkook menegakkan duduknya. Mengambil sebuah pulpen kemudian menandatangani berkas yang Nayeon bawa tadi.

"Terimakasih tuan. Kalau begitu aku permisi."