Aksi Terakhir 2

120 10 0
                                    


Dengan meratap memohon belas kasihan,
Sobari mencoba menghalangi niat orang tersebut untuk membawa kotak yang berisikan uang tersebut.

"tolong jangan kau bawa kotak itu,ada hak hak orang miskin disitu"

"aku juga berkerja untuk orang miskin"

"tapi tidak begini caranya"

"ah.....dasar"

sebuah pukulan langsung dilepaskan oleh pencuri tersebut tepat di wajah Sobari.
cukup keras pukulan itu menghantam pria paruh baya tersebut.
darah langsung mengucur dari mulut dan hidung,dan kedua telapak tangan Sobari langsung membekap mukanya.

"maling.........maling..........."

Dengan sekuat tenaga Sobari berteriak kencang,membela kesunyian malam.

tak lama kemudian,puluhan warga desa dan para serdadu kompeni berlarian mendatangi rumah Sobari.

"berpencar.....cari dia sampai ketemu"

teriak salah satu serdadu kompeni,dan semua yang mendengar perintahnya langsung berhamburan keluar rumah Sobari mengejar maling tersebut.

Mereka bergerak dengan kelompok kelompok kecil berlarian kesana kemari.

"terlihat.."

"belum"

ungkapan dan kata kata tersebut mulai sering terlontar saat mereka berpapasan.

tanpa merasa putus asa mereka terus mencarinya,apapun yang bergerak pada malam itu mereka langsung memburunya.

"bangsat....kemana larinya maling itu?,kalau ketemu akan aku cincang dengan golokku ini"

"benar kang,aku ingin segera menghabisinya"

gerutu mereka yang mulai kesal karena tidak mampu mengejar buruannya.

"kalian mencari aku?"

alangkah terkejutnya mereka,kini dihadapan mereka telah berdiri sosok orang yang sejak tadi mereka kejar kejar.

"bangsat.....rupanya kau cari mati"

seru mereka dengan suara lantang untuk menutupi rasa takutnya.

"justru kalian yang cari mati,karena telah mengejar ngejarku"

"bangsat....,ayo kita habisi maling keparat ini"

dalam waktu sekejap,para pengejar yang berjumlah lima orang tersebut langsung mengurungnya.
kini sudah tidak ada lagi ucapan yang terlontar dari mulut mereka,namun berganti suara desingan golok yang berkelebatan.

Sudah tidak terhitung sabetan golok yang mereka lepaskan,namun maling ini bukanlah orang sembarangan yang dengan mudahnya bisa mereka kalahkan.

gerakannya begitu cepat dalam menghindari sabetan golok yang mereka lepaskan.
walau dalam keadaan tangan kosong,sudah terlihat jelas,bahwa kelima para pengeroyoknya itu bukan tandingannya.

"cuma ini kemampuan kalian"

"bangsat.....kau menghina kami"

"sekarang giliranku"

"majulah..."

kini para pengeroyok itu benar benar menjadi bulan bulanan maling tersebut.
setiap serangan mereka berhasil dihindari dan malah terbalaskan pukulan yang selalu telak menghantam mereka.

satu demi satu para pengeroyok itu mulai terjungkal dan mengerang kesakitan.

"sudah....,siapa lagi yang mampu bangkit?"

mereka tidak ada yang menjawab,cuma erangan kesakitan dengan tangan megang bagian tubuh yang menurut mereka paling sakit.
melihat lawan lawannya sudah tersungkur tidak berdaya,akhirnya maling ini pergi meninggalkan tempat tersebut.

Legenda rakyat maling cluring 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang