Jangan lupa votenya ⭐️ yurobun!Jennie menyadari bahwa David mungkin tidak akan muncul lagi, sepertinya kecelakaan itu telah benar-benar melenyapkannya.
Dielusnya perutnya dengan lembut. Menyadari kesedihan dalam dirinya yang masih mencoba untuk sembuh. David memang pantas disalahkan atas semua kekejamannya. Tetapi Jennie menyadari bahwa lelaki itu melakukannya sebagai pelampiasan kemarahan di dalam dirinya, karena dia dilupakan, karena dia kesepian, karena tidak ada yang menginginkannya.
Tiba-tiba Taeyong sudah berdiri di belakangnya dan memijit pundaknya dengan lembut lalu mengecup pundaknya dari belakang,
"Kenapa kau duduk sendirian di sini?"
"Aku sedang memandangi keindahan taman." Jennie sedang duduk di teras halaman belakang rumah Taeyong, menghadap ke taman luas yang dipenuhi rumput hijau dan bungabungaan.
Taeyong mengambil tempat duduk di sebelahnya, lalu menatap Jennie dengan serius, "Mengenai apa yang kau katakan tempo hari, bahwa kau juga mencintai David, benarkah?"
Jennie tersenyum, "Maafkan aku Taeyong...."
"Tidak. Kau tidak perlu minta maaf, bukan masalah untukku. Kau ingat bukan, aku malah pernah meminta kepadamu, kalau kau mencintai diriku, kau harus bisa mencintai David...." Taeyong menghela napas panjang, "Bahkan setelah apa yang dilakukan David kepadamu, kekejamannya dengan merenggut seluruh keluargamu, kau bisa memaafkan dan mencintainya?"
Jennie memandang ke tengah taman dengan mata menerawang. Kekejaman David tidak bisa dimaafkan. Tetapi itu terjadi saat David masih sangat jahat. Ketika bersamanya akhir akhir ini, David sepertinya sudah berubah, lelaki itu memikirkan bayinya, lelaki itu menyelamatkan nyawanya. Salahkah Jennie kalau dia berpikir bahwa di dalam hati David yang gelap itu, masih ada kasih sayang di dalamnya?
"Aku memang tidak bisa menoleransi kekejamannya di masa lalu." Jennie bergumam menjawab, "Tetapi apa yang dia lakukan untukku.... aku merasa bahwa masih ada kesempatan untuk David, di dalam hatinya dia masih menyimpan sedikit kebaikan."
"David sangat kejam. Kau tidak takut lagi kepadanya?"
Jennie menggelengkan kepalanya, dan mengusap pipi Taeyong dengan lembut, membiarkan Taeyong mengecup tangannya, "Dia adalah dirimu juga. Suamiku. Ayah dari anakku, dan tidak seharusnya aku takut kepadanya. Lagipula dia tidak pernah menyakitiku dengan sengaja."
"Apakah.... apakah kau menginginkan David kembali?"
Jennie tersenyum, "Semua orang pasti akan bilang aku bodoh dan terlalu mengambil resiko. Tetapi ya... aku menginginkan David kembali. Aku ingin ada saatnya Taeyong dan David berdamai, saling berkompromi. Dan aku akan mencintai mereka berdua."
Taeyong tersenyum, tiba-tiba senyum itu berubah menjadi senyuman khas yang dingin, "Hati hati dengan permohonanmu, Jennie...karena jika itu terkabul, kau harus menanggung akibatnya."
Jantung Jennie langsung berdebar kencang. Dia menoleh ke arah Taeyong dan menatap wajahnya cermat. Sekarang dia bisa mengetahuinya, dia bisa mengenali dan membedakan Taeyong dan David dengan jelas. Jika mereka melakukan 'switching' dalam beberapa detikpun, Jennie akan bisa mengenalinya.
"David," Jennie bergumam mantap, berusaha menahan senyumnya karena pengenalan itu, "Kau... kau tidak lenyap? Taeyong bilang dia tidak bisa merasakanmu..."
"Tadinya aku memutuskan akan diam dan lenyap. Karena kupikir itu yang kau inginkan." David menatap Jennie dalam-dalam. "Tetapi Taeyong memanggilku dan mengatakan bahwa kau.... kau menginginkanku kembali. Kenapa Jennie? Bukankah kau menginginkanku lenyap?"

KAMU SEDANG MEMBACA
FROM THE DRAKEST SIDE [JenYong]
Romans[WARNING 21+ MATURE CONTENT] Hidup Jennie semula biasa-biasa saja. Dia adalah anak yang tidak diakui ibunya sendiri, seorang artis ternama yang memilih merahasiakan keberadaannya di depan umum dan membiarkannya dibesarkan oleh kakek dan neneknya. S...