Ketika Jennie terbangun di pagi harinya, dia dipenuhi perasaan yang tidak enak. Mimpi itu lagi, mimpi pertemuannya dengan David, dan kemudian lelaki itu berbisik bahwa dia adalah milik David...Jennie bergidik ngeri. Kenapa dia memimpikan David lagi? Apakah diam-diam lelaki itu menjadi kuat dan mengirimkan pesan melalui mimpinya? Jennie meraba samping ranjangnya dan menemukan ranjangnya kosong. Taeyong sudah tidak ada di sana. Dia bergegas bangun dan melangkah ke kamar mandi. Perutnya terasa mual.
Jennie melangkah ke arah wastafel dan menggosok gigi, tetapi tidak bisa menahan rasa mualnya dan muntah-muntah di sana.
Setelah selesai dia menyalakan keran air keras-keras dan menyiramkan air ke mukanya. Jennie lalu membuka pakaiannya dan melangkah ke pancuran air hangat, dia menyalakan keran pancuran dan membiarkan hempasan air hangat menimpa tubuhnya, melemaskan otot-ototnya.Tubuhnya terasa pegal. Pegal yang nikmat. Percintaannya dengan Taeyong begitu menggebu-gebu dan memuaskan. Taeyong seolah tidak ada puasnya menyentuh Jennie. Ketika mereka tertidur dan tanpa sengaja tubuh mereka bergesekanpun, lelaki itu akan terbangun dan menggoda Jennie dengan penuh gairah, membangunkannya dan mereka akan bercinta lagi.
Jennie mengelus perutnya yang mulai membuncit. Di dalamnya ada bayinya, buah cintanya dengan Taeyong. Taeyong bilang dia akan menjaga Jennie dan bayinya, jauh dari jangkauan David. Tetapi benarkah David semudah itu dikalahkan?
Perasaan gelisah yang aneh menyergap Jennie, membuat dadanya terasa sesak. Mimpi itu, mimpi di mana David mengatakan bahwa Jennie adalah miliknya terngiang-ngiang jelas di benaknya. Jennie merasa takut, takut kalau David benar-benar melaksanakan apa yang dikatakannya.
🌹
Jennie turun menuju ruang makan dan menemukan Taeyong sedang berbicara dengan pria yang dipanggil David dengan nama Lucas, sejebak wajah Jennie pucat pasi, masih segar di dalam ingatannya ketika Lucas waktu itu berdiri di rumah Hanbin dan kemudian David menyuruhnya membereskan mayat Hanbin.
Lelaki itu jelas biasa-biasa saja melihat David membunuh seseorang, jadi dia pasti orang kepercayaan David, bukan Taeyong. Kenapa Taeyong berbicara kepadanya?
Mata Taeyong melirik ke arahnya, lalu sedetik kemudian menatap ke arah Lucas dengan dingin, "Kurasa sudah selesai Lucas, kau boleh pergi."
Lucas membalikkan badan dan langsung berhadapan dengan Jennie yang berdiri ragu ketakutan di ambang ruang makan. Ada sedikit sinar geli di mata Lucas melihat ketakutan Jennie, dia menunduk memberi hormat sedikit dengan sopan kepada Jennie, lalu melangkah pergi meninggalkan ruangan.
Jennie masih berdiri ragu di ambang pintu dan menatap Taeyong dengan ragu. Apakah yang ada di depannya ini Taeyong... ataukah David?
Taeyong tersenyum dan mengerutkan keningnya melihat Jennie hanya berdiri di situ, "Jennie? Kemarilah."
Jennie melangkah mendekat dengan takut, "Kenapa kau berbicara kepada Lucas?" matanya melirik ke arah kepergian Lucas.
Ekspresi Taeyong tampak biasa saja, "Dia kepala pengawalku Jennie, kenapa?"
Jennie menelan ludahnya dan mengamati Taeyong dengan cermat, berusaha mencari tandatanda, apa saja yang bisa memberitahunya siapakah yang sekarang ada di depannya.
"Dia ada di sana malam itu, ketika David membunuh Hanbin..." Jennie berbisik dengan pelan sambil tetap menatap Taeyong. "Dia...dia biasa saja ketika melihat mayat itu, David.. David bahkan menyuruhnya membereskan mayat itu dan dia melakukannya.."
Taeyong meletakkan garpunya dan menatap Jennie dengan sedih, "Jennie... maafkan aku karena kau harus mengalami kejadian itu, sungguh. Tetapi Lucas masuk ke dalam rumah ini memang karena David yang membawanya masuk... dan aku berpikir dia diperlukan di rumah ini, kau tahu."
![](https://img.wattpad.com/cover/235405628-288-k660176.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FROM THE DRAKEST SIDE [JenYong]
Romansa[WARNING 21+ MATURE CONTENT] Hidup Jennie semula biasa-biasa saja. Dia adalah anak yang tidak diakui ibunya sendiri, seorang artis ternama yang memilih merahasiakan keberadaannya di depan umum dan membiarkannya dibesarkan oleh kakek dan neneknya. S...