🌹 13

4.2K 353 89
                                    



















Malam ini adalah malam pertama mereka sebagai suami isteri. Taeyong berbaring bersamanya di atas ranjang dan lelaki itu sedang mempermainkan tali gaun tidurnya dengan menggoda.

"Apakah isteriku malam ini ingin dipeluk?" bisiknya sensual.

Jennie menatap Taeyong, mengagumi ketampanan lelaki itu dengan wajah khas Yunani-nya yang klasik bagaikan patung pahatan para dewa dan rambut uniknya yang bersulur keemasan.

Dia sangat mencintai Taeyong, dan sejauh ini keadaan baik-baik saja, Taeyong tampaknya bisa menguasai David supaya tidak terbangun.

"Ya Taeyong."        

Taeyong menelusurkan bibirnya dengan ringan di telinga Jennie,  membuat Jennie menggeliat geli. Lelaki itu lalu mengecup telinganya dan memagutnya dengan penuh gairah. Ciumannya lalu berpindah ke rahang Jennie, meninggalkan kecupan-kecupan panas di sana. Lelaki itu lalu menggunakan jemarinya untuk mendongakkan dagu Jennie.

"Kau sangat menggairahkan, dan kau adalah isteriku." Mata Taeyong berkilat penuh gairah, suaranya serak dan sensual.

Lalu lelaki itu melumat bibir Jennie penuh nafsu, tangannya langsung bergerak ke bawah rok Jennie dan membebaskan celana dalamnya.

"Kau sudah basah sayang, aku ingin memilikimu, segera..."

Jennie merasakan gerakangerakan Taeyong ketika membuka celananya, dan kemudian tanpa pembukaan, lelaki itu langsung menyelipkan kejantanannya, menelusup masuk ke dalam kewanitaan Jennie yang basah, lalu menggerakkan pinggulnya penuh gairah, ke dalam ritme sensual yang tak tertahankan.

Jennie mengikuti gerakan pinggul Taeyong, berusaha mencapai gairah itu tanpa pertahanan apa pun, dan dengan cepat, mereka mencapai puncak kenikmatan bersamasama.

Mereka berbaring dengan napas terengah-engah. Jennie memiringkan tubuhnya dan memeluk tubuh Taeyong yang terlentang. Sebelah lengan lelaki itu merangkulnya dan mengusap punggung telanjangnya dengan lembut,

"Apakah aku memuaskanmu?" Taeyong bertanya dalam kegelapan.

Jennie tersenyum dan mengecup dada Taeyong, "Kau selalu membuatku puas."

Hening yang lama, napas Taeyong terdengar teratur dan Jennie mengiranya sedang tertidur, tetapi kemudian lelaki itu bertanya, sebuah pertanyaan yang membuat Jennie mengernyitkan keningnya.

"Apakah ketika bersama David kau juga puas?"

Jennie langsung malu ketika mengingat saat dia mencapai orgasmenya ketika bersama David. Bukankah dia sudah menyampaikan kepada Taeyong, dan Taeyong mengatakan bahwa itu hal yang sama mengingat dia dan David memiliki tubuh yang sama? Kenapa Taeyong menanyakannya lagi?

"Ketika bersama David, itu murni hanya pemaksaan pemuasan jasmani." Jennie menjawab juga kemudian, "Setelahnya aku merasa muak dan jijik kepada diriku sendiri."

Taeyong tampak membeku mendengarkan jawabannya. Lelaki itu terdiam lama tetapi debaran jantungnya mengencang, sehingga Jennie mengangkat kepalanya dan menatap Taeyong bingung.

"Taeyong?"

Tatapan mata yang diberikan Taeyong kepadanya sangat tidak terbaca, tetapi ada gairah di sana. Gairah yang sepertinya membakar tubuh mereka berdua.

"Akan aku pastikan bahwa apa yang kita lakukan bukanlah pemaksaan jasmani semata," suara Taeyong sedikit mendesis, "Dan setelahnya kau akan merasakan kenikmatan tiada tara sehingga selalu ingin lagi, dan lagi." Lelaki itu meremas pinggul Jennie dengan penuh gairah."Naik lagi ke atasku Jennie."

FROM THE DRAKEST SIDE [JenYong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang