"Hamil?" Taeyong terperangah. Sejenak dia termenung bingung. Tetapi kemudian dia tersenyum, "Hamil?""Haidku tidak datang bulan ini.... dan tidak pernah terjadi sebelumnya." Jennie menatap Taeyong penuh rasa bersalah, "Maafkan aku Taeyong....."
"Kenapa kau minta maaf? Aku akan menelepon dokter sekarang. Kita pastikan. Kalau kau memang hamil, kita harus berhati-hati menjagamu. Dan kita akan menikah segera."
"Menikah?" Jennie menatap ragu ke arah Taeyong yang sudah mulai memijit nomor di ponselnya
"Ya. Anak itu harus mempunyai ayah, dan dilahirkan dari pernikahan yang sah." Taeyong menatap Jennie lembut dan cemas, "Bagaimana perasaanmu? Apakah kau merasa pusing? Mungkin kau harus berbaring dan jangan berjalan-jalan,"
Jennie tersenyum geli, "Aku tidak apa-apa Taeyong..."
Lelaki itu menelepon dokter pribadinya dan mengucapkan instruksi agar lelaki itu datang. Kemudian lelaki itu meletakkan teleponnya dan menatap Jennie takjub.
"Wow... kau hamil Jennie.... hamil anakku..."
Jennie tersenyum, "Aku bilang aku mungkin hamil karena aku terlambat haid, belum tentu aku hamil, Taeyong..."
Taeyong menatap Jennie dengan lembut, "Kau pasti hamil, karena kau terlihat begitu cantik." Lelaki itu memundurkan kursi kerjanya yang besar dan membuka tangannya, "Sini, duduk di pangkuanku."
Jennie tersipu, tetapi dia datang mendekati Taeyong, lelaki itu memeluknya dan mendudukkan Jennie dengan lembut ke pangkuannya, mereka bertatapan. Lengan Taeyong melingkari pinggang Jennie dan kedua lengan Jennie melingkari leher Taeyong.
Jennie hamil, dan itu berarti seluruh rencananya untuk mengakhiri kehidupannya agar bisa mengenyahkan David tidak bisa dilakukan.
Taeyong selalu menjadi anak tunggal, ayahnya kejam dan ibunya tidak dekat dengannya. Keluarga angkatnya sempat mengisi kekosongan di dalam dirinya, tetapi itupun tidak berlangsung lama. Anak itu, kalau benar Jennie hamil, anak di dalam kandungan Jennie harus dia jaga.
Taeyong harus bisa menekan David semakin dalam supaya tidak terbangun dan menguasainya lagi.
"Aku akan menjagamu Jennie, aku akan berusaha supaya David tidak bangun dan berbuat jahat."
Jennie menatap Taeyong dengan cemas, "Bisakah kau melakukannya Taeyong? Aku takut David mendesakmu lagi sampai kau tenggelam dan dia menguasai tubuh ini.."
Taeyong menyentuh lembut perut Jennie dan mengusapnya penuh sayang. "Aku sebenarnya putus asa, sudah tidak menemukan cara lagi untuk mengalahkan David... tetapi semuanya berbeda kalau ada anak ini, anak ini memperkuat tekadku untuk bertahan, Jennie... Aku harus lebih kuat demi menjaga kalian berdua..."
Jennie menangkup tangan Taeyong yang sedang memegang perutnya. "Terima kasih Taeyong."
🌹
"Ya Tuan Taeyong, Nona Jennie hamil."
Dokter itu sudah selesai memeriksa Jennie.
"Hasil tes urine menyatakan positif, dan dari USG saya sudah bisa melihat kantong kehamilannya tampak, meskipun masih kecil."
Taeyong menerima kabar itu dengan sangat gembira, dia menyalami dokter itu dengan bersemangat dan menanyakan detail yang sekecil-kecilnya kepada sang dokter.
Setelah dokter itu pergi, Taeyong duduk di sebelah ranjang dan menggenggam erat tangan Jennie yang sedang berbaring.
"Kau harus benar-benar menjaga dirimu, jangan terlalu lelah."
![](https://img.wattpad.com/cover/235405628-288-k660176.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FROM THE DRAKEST SIDE [JenYong]
Romansa[WARNING 21+ MATURE CONTENT] Hidup Jennie semula biasa-biasa saja. Dia adalah anak yang tidak diakui ibunya sendiri, seorang artis ternama yang memilih merahasiakan keberadaannya di depan umum dan membiarkannya dibesarkan oleh kakek dan neneknya. S...