Akhirnya pesawat mendarat di bandara Incheon, disana para staff dari X Entertainment sudah menunggu.
Keenamnya langsung menyeret koper mereka dan berjalan mengkuti staff itu menuju mobil.
Selama berjalan menuju pintu keluar bandara, para penggemar juga banyak berkumpul mengambil foto atau video. Tapi, karena ada staff yang membantu menutupi jadi mereka gak terlalu bar-bar.
Setelah masuk mobil, mereka langsung menuju X Entertainment.
-o-
Mobil yang membawa mereka pun tiba di pekarangan gedung X entertainment dan berhenti tepat didepan pintu asrama.
"Akhirnya sampai....gue capekk!" Keluh Ji Woo sambil meregangkan bahunya.
"Cepat turun, Ji Woo!" Chayrie mendorong-dorong Ji Woo.
"Iya, sabar napa ah!" Ji Woo membuka pintu dan turun, lalu menuju bagasi untuk mengambil barang-barang.
Setelah semua barang diturunkan, para staff pun membawa mobil ke parkiran. Mereka pun menyeret koper menuju asrama.
Cklek!
Pintu asrama terbuka tepat saat Ji Woo baru akan memegang kenopnya."Akhirnya dateng juga!" Yang membuka pintu adalah Hanyu.
"Halo Hanyu ge!" Sapa kelima gadis, Zihao hanya diam sambil memainkan ponselnya.
"Numpang, ge. Mau masuk, nih. Capek." Keluh Ji Woo, Hanyu tertawa lalu berpindah tempat untuk mempersilahkan mereka masuk.
"Weh, akhirnya nyampe juga kalian." Sambut Zeyu yang sedang berkumpul dengan anggota BoyStory yang lain di ruang tv.
"Iya, nih. Capek bat ngurusin wartawan." Myura membawa kopernya menuju lantai atas diikuti yang lain.
"Haha, iya kami liat. Soalnya tadi ada siaran langsungnya." Balas Xinlong.
"Hah, siaran langsung?!" Ji Woo kaget.
"Iya, haha lo pasti tadi udah muak banget makanya jawab singkat, padat dan jelas gitu ya." Ledek Mingrui.
"Habis, kepo banget sih." Keluh Ji Woo sembari menaiki tangga.
Setelah selesai merapikan barang, mereka pun berkumpul di ruang tv.
"Akhirnya bisa istirahat juga." Chayrie bersandar disofa.
"Nih, gue bikin susu coklat." Ucap Shuyang yang datang dari dapur membawa nampan berisi 5 mug berisi susu coklat hangat.
"Wah, pas banget nih. Makasi Shuyang." Hyerin mengambil satu mug dan meminumnya.
Shuyang tersenyum tipis memerhatikan Hyerin yang dengan lahap meneguk susu coklat.
"Anjir, gue kok dibikinin?" Zihao memasang wajah kesal.
"Ngapain? Buat sendiri sana, wahahah." Ledek Hanyu.
"Dih, gajadilah."
"Yahh...ngambek deh."
"Hahaha."
Ji ah dan Myura ikut tertawa sebentar lalu mereka saling tatap dan tersenyum licik.
"Eh, kami balik ke kamar duluan ya. Mau istirahat." Pamit Ji Ah.
"Oke."
Ji ah dan Myura menuju lantai 2 dan masuk ke kamar.
"Jadi kapan kita laksanain?" Tanya Myura.
"Tentu aja langsung besok, gue gak mau nunggu lama-lama." Balas Ji Ah.
"Oke, gue sih ikut-ikut aja."
-o-
22.46 PM
Xinlong keluar dari kamar untuk minum. Cowok itu berjalan dengan muka ngantuknya menuju dapur.
"Udah, ma. Chayrie gak apa-apa, eomma gausah mikirin tentang utang itu lagi ya."
Xinlong mendengar Chayrie yang sepertinya sedang menelepon di halaman belakang. Ia pun berniat menghampiri gadis itu.
"Eomma, Chayrie gapapa kok. Kan udah Chayrie bilang Chayrie gak semudah itu dijodohin paksa sama orang."
Mata Xinlong membelalak, "Chayrie mau dijodohin paksa sama orang?"
"Apa gara-gara utang itu, ya."
"Sudah ya, ma . Chayrie mau tidur, pokoknya kalo eomma sama appa diganggu lagi sama om-om tua itu langsung telepon Chayrie ya."
Chayrie memutus telepon dan menyimpan ponselnya disaku sembari membuka pintu.
"Loh, Long ge ngapain disini?" Chayrie terkejut.
"Mau minum, lo sendiri kok udah malam belum tidur?"
"Oh, eomma tadi nelpon." Chayrie pun berjalan melalui Xinlong, "gue duluan ya, mau tidur."
"Oke."
"Hemmh...dia mau nyembunyiin ya. Percuma dasar, gue udah denger. Tapi mungkin gue harus cari cara biar bisa batalin perjodohan paksanya Chayrie."
Setelah minum, Xinlong pun segera kembali ke kamarnya.
-o-
05.00 AM
Hyerin terbangun karena mendengar bunyi yang keras. Ia mengucek matanya dan berniat mengintip keluar.
Saat ia membuka pintu, tampak Ji Ah dan Myura tengah melangkah mengendap-endap menuruni tangga. Sepertinya kedua gadis itu tidak menyadari keberadaan Hyerin.
Hyerin pun dengan perlahan menutup pintu dan membangunkan Chayrie.
"Rie, bangun dong. Temenin gue, si Ji Ah ama Myura kelihatan mencurigakan banget." Ucap Hyerin.
"Ha? Mereka ngapain?" Chayrie langsung bangun dan menguap.
"Udah ikut aja." Hyerin mengambil ponselnya dan menarik Chayrie untuk mengikutinya.
"Ji Woo gak dibangunin juga?" Tanya Chayrie.
"Jangan, ntar dia langsung nyosor tanpa nanya dulu."
Chayrie hanya manggut-manggut sembari mengikuti Hyerin keluar kamar.
Keduanya menuruni tangga dan melihat Ji Ah dan Myura menuju kamar BoyStory.
"Hah...mau ngapain mereka?" Bisik Hyerin.
"Mana gue tau? Ayo cepetan dikit."
Hyerin dan Chayrie mengendap-endap menuju kamar BoyStory. Hyerin menyalakan ponselnya dan menekan icon kamera.
Perlahan keduanya mengintip dari celah pintu yang terbuka sedikit itu, Hyerin pun menyelipkan ponselnya kecelah itu untuk merekam.
Setelah berhasil merekam beberapa detik, Hyerin kembali menarik ponselnya dan melihat hasil rekamannya.
Rekaman tampak gelap karena lampu kamar yang belum menyala, tapi gerakan Ji Ah dan Myura nampak jelas disana. Keduanya seperti mencari sesuatu.
Brak!
Klik!Chayrie langsung mendobrak pintu dan menyalakan lampu sontak membuat BoyStory, Ji Ah dan Myura terkejut.
"Chay...Chayrie..." Ji Ah terlihat sangat kaget.
"Lo berdua ngapain? Kek maling." Ketus Chayrie.
"Ngapain kalian disini woy!" Ucap Xinlong sambil menggaruk rambutnya yang berantakan.
"Tunggu..Chayrie...Hyerin...kalian salah paham."
KAMU SEDANG MEMBACA
VS(BOYSTORY) Season 2
FanfictionBagi yang belum baca season 1 nya baca dulu ya biar paham :)) Setelah kembali ke Seoul, Ji Woo kembali dihadapkan dengan dua kakak tirinya. Ji Ah dan Myura yang punya rencana jahat pun menelepon partner rahasia mereka untuk membicarakan sandiwara ya...