Pagi 07.23 AM
Shuyang terbangun dan melihat jam di ponselnya, lalu ia keluar dari kamarnya. Shuyang berjalan menuju ruang tamu. ia melihat Mingrui terlelap dikarpet sementara Ji Woo juga tertidur nyenyak bahkan sampai kakinya menginjak wajah Mingrui.
"kenapa Gougou tidur disini,ya? bukannya kemaren dia masih cuek-cuekan sama Ji Woo."
Shuyang berjalan menuju dapur dan duduk dimeja makan sambil memainkan ponselnya, display gambar ponsel Shuyang adalah foto ia dengan perempuan yang sangat mirip dengan Hyerin.
"Huaahmm.." terdengar suara seseorang menguap, itu Hyerin. Gadis itu mengambil mug dan mengisinya dengan air. Ia melirik Shuyang sebentar lalu kembali fokus pada minumannya.
Shuyang mematikan ponselnya dan duduk diam dengan canggung. Hyerin yang sudah selesai meneguk minumannya itu pun berjalan meninggalkan dapur. Shuyang menghela napas sambil kembali memerhatikan ponselnya.
"Hei...Shuyang?" Hyerin berhenti melangkah dan menoleh kearah Shuyang.
"ng? apa?" tanya Shuyang pelan.
"Lo...percaya sama Ji Ah dan Myura?"
Shuyang terdiam, ia tidak menanggapi Ji Ah dan Myura dengan serius tapi ia juga tidak terlalu peduli pada GirlJoy. Shuyang rasa sekarang ini ia hanya mengikuti segala yang terjadi.
"Gue...nggak tau."
"hhh....sudahlah. Lo pasti ada rasa kurang percaya sama girljoy kan? gue gak ngelarang tapi gue bersyukur banget kalo lo tau kami gak salah."
Shuyang hanya diam.
"Gue duluan kalo gitu...maaf."
Grep!
"eh?"
Shuyang menggenggam erat lengan kanan Hyerin dengan kedua tangannya.
"Noona, Lo sebenernya kakak gue kan?"
"Eh, apa maksud lo?"
Air mata Shuyang mengalir, "Kakak gue meninggal karena sakit, Padahal dia anak yang sehat dan rajin merawat diri. Bahkan merawat gue aja nggak ia lupakan. Saat pertama kita ketemu, gue merasakan perasaan yang sama waktu gue sama kakak gue...karena itu..hiks..karena itu.."
"Shu-Shuyang...." Hyerin berbalik dan memeluk Shuyang. "Mulai sekarang, lo adalah adik gue. Lo boleh manggil gue kayak lo manggil kakak lo itu. Ya?"
Wajah Shuyang menjadi cerah, "Iya."
Ternyata seseorang yang licik mendengar percakapan itu, "Wah,wah. gue kira bakal ada perselingkuhan, ternyata hanya perasaan bersaudara. kalau gitu, akan gue buat tampak seperti perselingkuhan."
Sudah ketebak kan itu siapa?
-o-
Ji Woo membuka mata, ia langsung melihat jam dinding didekat TV yang menunjukkan pukul 11.10 . Samar-samar ia mendengar suara dari ruang practice. Yaa...sudah pasti teman-temannya sedang sibuk latihan untuk konser yang akan datang, apalagi mereka juga meng-cover beberapa lagu lain.
"Hahh...bosen banget."
Tiba-tiba pintu ruang practice terbuka, tampak Zeyu dan Shuyang keluar. Ji Woo bisa merasakan aura pertengkaran, ia pun memutuskan untuk pura-pura tidur.
"ngapain ngajak keluar, ge?" Tanya Shuyang.
"Masih nanya lu? Mentang-mentang gue udah dicuekin Hyerin lo seenaknya gebet dia?"
"sejak kapan Shuyang gebet Hyerin?" Gumam Ji Woo dalam hati.
"Perasaan lo deh yang cuekin Hyerin Jie duluan, lagian gue gak punya niat buat pacarin Hyerin Jie. Gue punya alasan tentang persaudaraan yang gak bisa gue ceritain ama lo, ge!"
Zeyu terdiam, karena memang dia yang membuat dirinya batal pacaran dengan Hyerin.
"Iya, gue emang salah. Tapi kan gue masih punya kesempatan asal belum meninggal aja."
"Emang nya siapa yang bilang gue gebet Hyerin Jie, hah?"
"Hahah..gue tebak pasti Ji Ah."
"Seseorang yang menghibur gue selama gue dicuekin Hyerin!"
Ji Woo nyaris tersentak, ia jadi kesal. Bisa-bisanya Zeyu segampang itu percaya pada orang selevel Ji Ah. Hilih, Ji Woo jadi ingin muntah.
"hahah, lo langsung percaya gitu aja? Gaada bedanya lu ama pemeran indo**ar." ledek Shuyang.
"Ap-apaa...."
"Pft!" Ji Woo tak kuasa lagi menahan tawa.
"Hei, Ji Woo! Lo udah bangun ya?" Zeyu langsung menoleh dengan wajah kagetnya.
"Maaf, Zeyu ge..Shuyang. Gue dengar percakapan kalian dari A-Z." Ji Woo duduk dan mengambil tongkatnya.
"Zeyu ge, gue cuman mau ngasi satu peringatan." Ji Woo mengarahkan tongkatnya pada Zeyu. "Lo pasti bakal segera menyesali perbuatan lo sama Hyerin."
"Banyak omong lo, sana tidur! Kaki lo masih sakit malah banyak ngomong." Zeyu kembali ke ruang practice karena tak ada lagi yang mau ia ucapkan.
Shuyang menoleh ke arah Ji Woo.
"Oi Shuyang."
"Eh, ah apa?"
"Lo ada dipihak Hyerin kan?"
"Iya."
Ji Woo tersenyum usil. "Bagus."
-o-
Jadi gays gue (author) mau cerita dikit :V
jadi pas ada adegan Ji Woo jatuh dari tangga sampai kakinya patah itu.
esok harinya gue lagi dance2 gak jelas tiba2 kaki gue gak seimbang jadi langsung deh terjungkal dan rasa sakitnya tu gak kalah beda sama sakit waktu patah tulang :)
rasanya diriku menyesal membuat adegan itu untuk Ji Woo <3 maapkeun saya ya Ji Woo.
dah sekian.
maaf part kali ini pendek soalnya editor saya menyeramkan jadi saya harus cepat2 ngetiknya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
VS(BOYSTORY) Season 2
FanfictionBagi yang belum baca season 1 nya baca dulu ya biar paham :)) Setelah kembali ke Seoul, Ji Woo kembali dihadapkan dengan dua kakak tirinya. Ji Ah dan Myura yang punya rencana jahat pun menelepon partner rahasia mereka untuk membicarakan sandiwara ya...