Ponsel Chayrie terlepas dari tangannya hingga jatuh membentur lantai. Ji Woo dan Hyerin yang kaget langsung menoleh ke arah Chayrie.
"kenapa, Rie?" tanya Ji Woo.
Chayrie diam, kedua tangannya menutupi mulutnya dan wajahnya terlihat seperti menahan tangis.
"Rie, kenapa?Apa yang lo liat?" tanya Ji Woo yang panik plus bingung karena mesti mengurus dua orang yang galau. Ji Woo melihat ke arah ponsel Chayrie yang terhempas ke lantai dan memungutnya.
Mata Ji Woo langsung melotot. Ia menoleh ke arah Chayrie dan menatapnya iba. Ji Woo pun mengambil selembar tisu dan memberikannya pada Chayrie, gadis itu langsung melepaskan tangisnya di selembar tisu tersebut.
Ji Woo menghela napas.
"Woy, semuanya disuruh ngumpul di ruang practice!" Teriak Hanyu dari bawah.
Ji Woo langsung berwajah sangar karena muak dengan perlakuan menyebalkan dari Boystory dan GoldenStep. Ia pun keluar dari kamar berniat menghajar Zeyu dan Xinlong.
Hyerin dan Chayrie hanya diam saat melihat Ji Woo keluar dengan wajah muak. Mereka berdua hanya bisa berharap Ji Woo gak terlalu kasar.
Ji Woo mulai menuruni tangga, lalu ia melihat Mingrui keluar dari ruang practice dengan wajah cueknya.
"Mingrui."
Mingrui tak menggubris sedikit pun dan lanjut berjalan menuruni tangga. Ji Woo heran, ia pun mempercepat langkahnya untuk mengejar Mingrui.
"Tunggu, Rui. Lo kenapa sih?"
Mingrui tetap berjalan.
"Mingrui tunggu! tung-" kaki Ji Woo meleset."Waaa!"
Druk!Bruk!BRUK!
"Ji Woo!" Zihao yang baru keluar dari ruang practice kaget saat mendapati Ji Woo terbaring diujung tangga.
"ARGH!"
Mingrui yang mendengar suara tubrukan yang cukup keras itu langsung menoleh ke belakang, cowok itu langsung kaget melihat Ji Woo meringis kesakitan.
"Ji-"
"Ji Woo! Lo gapapa?" Zihao langsung berlari menghampiri Ji Woo. Mingrui yang tadi ingin melakukan hal sama pun mengurung niatnya.
Apakah ini salah Mingrui?
"Awww...kaki gue sakit bangett...Argh!" Ji Woo memegang kaki kanannya sambil terus menjerit kesakitan.
Hanyu, xinlong, Zeyu dan Shuyang ikutan keluar dari ruang practice begitu mendengar keributan. Hyerin dan Chayrie yang baru menenangkan diri juga langsung keluar dan panik melihat Ji Woo meringis kesakitan.
Hanyu segera menghubungi Kang-ssi sementara Zihao dan Shuyang membopong Ji Woo untuk membaringkannya di sofa.
Zeyu melirik Hyerin, wajah gadis itu memerah dan tampak panik melihat Ji Woo. Zeyu menghela napas.
"Ji Woo, tahan dulu ya. Kang-ssi bentar lagi datang bawa dokter." Chayrie masih panik sambil mengusap keringat dikening Ji Woo.
"Tahan apa? tahan berak? sumpah kek orang mau melahirkan gue....argh!" Ji Woo masih sempat-sempatnya cerewet.
"Diam dikit bisa gak,sih? Udah tau kaki lo sakit." Chayrie memukul kaki Ji Woo.
"Astaga! AWWW!"
"eh,sori."
-o-
"Kaki kanan Ji Woo mengalami patah tulang yang cukup parah." jelas dokter yang dipanggil Kang-ssi. Semua orang yang ada disana membelalakkan mata termasuk Kang-ssi.
"Apa anda gak salah mendiagnosa,dok?" Kang-ssi tampak tak percaya. Dokter tersebut menggeleng dan merogoh tas dokter yang ia sandang, ia mengeluarkan perban dan bungkusan obat lalu memberikannya pada Ji Woo.
"Saya pamit dulu, usahakan makan obatnya sesuai jadwal." Dokter tersebut meninggalkan rumah asrama itu. "Iya, terima kasih banyak."
Seketika hening....
Kang-ssi menghela napas dan meletakkan tangan dikeningnya. Dibelakang, Mingrui terdiam dengan wajah kaget penuh keringat dingin. Ji Ah dan Myura juga tak menyangka ulah mereka bisa membuat salah satunya celaka, tapi karena Ji Woo masih hidup mereka tak terlalu merasa bersalah.
"Maaf." Ucap Ji Woo merasa bersalah melihat Kang-ssi tampak bingung. Semua orang melirik Ji Woo. Kang-ssi hanya membuang napas dan menepuk-nepuk kepala Ji Woo.
"Ya sudahlah...tapi terpaksa kamu konser hanya suara saja."
Mendengar kalimat Kang-ssi itu, semuanya membelalakkan mata. Mereka bahkan tidak tahu akan ada konser.
"Konser? maksudnya?" Tanya Chayrie.
"Iya, saya baru akan memberitahu kalian tapi belum sempat bilang, udah ada aja berita Ji Woo jatuh dari tangga."
"Memangnya konsernya kapan?" Tanya Xinlong.
"bulan depan, sementara Ji Woo nggak tau kapan sembuhnya."
"Ya sudah, saya mau balik ke kantor dulu untuk mengurus konser kalian." Kang-ssi pamit lalu meninggalkan ketiga grupnya.
Hening kembali melanda....
"Hahhh...sudahlah, silahkan kalian latihan karena gue mau tidur." Ji Woo menarik selimutnya dan membelakangi semua orang disana karena tampak menyebalkan bagi Ji Woo.
"Yaudah, deh. kami duluan." Chayrie dan Hyerin pergi menuju ruang practice tanpa memedulikan orang lain disana, kedua gadis itu menganggap mereka adalah debu.
BoyStory pun juga bersiap untuk menuju ruang practice, kecuali Mingrui. Cowok itu masih tampak diam sambil menunduk.
"Hoi!" Zihao menepuk pundak Mingrui, yang ditepuk langsung menoleh. Wajahnya tampak tegang dan penuh keringat. "Lo gapapa?"
Mingrui hanya mengangguk dan berdiri untuk menuju ruang practice. Ji Ah dan Myura pun ikut menyusul.
"Eh, lo berdua tunggu." Ucap Ji Woo menghentikan langkah Ji ah dan Myura. Kedua gadis tersebut menoleh dengan wajah tak berdosa.
"Gue cuman mau ngomong, 'Lo berdua gaada hebatnya dibanding gue.' udah sana pergi, muak gue liat kalian." Ji Woo kembali membelakangi mereka.
Ji Ah dan Myura tampak kesal dan berjalan menuju ruang practice dengan badmood, "Lihat aja, nanti gue yang bakal ngomong gitu ke dia." Bisik Ji Ah pada Myura.
"Hahahaha, dia kira gue tuli gays." Sindir Ji Woo setengah berteriak.
-o-
Gays maapkeun karena jarang up...
soalnya aku gapunya hape sendiri :") jadi harus minjam laptop buat ngetik :">
maapkeun author kalau ceritanya membosankan dan gaje
tapi tenang aja karena author yg cantek ini sudah menyiapkan plot twist yang tak disangka2
ngehe :>
jangan lupa VOTE karena aku cinta kalian :v
KAMU SEDANG MEMBACA
VS(BOYSTORY) Season 2
FanfictionBagi yang belum baca season 1 nya baca dulu ya biar paham :)) Setelah kembali ke Seoul, Ji Woo kembali dihadapkan dengan dua kakak tirinya. Ji Ah dan Myura yang punya rencana jahat pun menelepon partner rahasia mereka untuk membicarakan sandiwara ya...