Seoul, Dorm baru X Entertainment.
"Akhirnya nyampe juga!" Ji Woo meregangkan tangannya. Teman-temannya yang lain langsung turun dari mobil dan mengeluarkan tas serta koper mereka dari bagasi. Staff wanita membantu Ji Woo turun dari mobil lalu mendudukkannya di atas kursi roda.
Ji Woo memperhatikan dorm baru itu, tentu saja lebih besar dari sebelumnya. 3 tingkat, berwarna abu-abu di padu putih. Ada kolam renang dihalamannya, Ya dan juga tentu saja dorm itu dikelilingi pagar batu yang lumayan tinggi. Saat Ji Woo masuk, yang pertama dilihatnya adalah sofa dengan bantalnya, di tengah-tengah ruangan itu ada lampu yang dibawahnya terdapat meja bundar dan rak kecil untuk meletakkan serbet. lalu di sebelah ruangan itu ada pintu, kata seorang staff wanita itu adalah ruang recorder. lalu di sebelah ruang recorder ada ruang makan dan dapur lalu pintu menuju halaman belakang, disebelah dapur ada tangga menuju lantai berikutnya.
Ji Woo yang kakinya patah tentu saja tidak mungkin dibawa kelantai berikutnya. Staff wanita yang mendorong kursi roda Ji Woo pun meninggalkan Ji Woo di ruang penuh sofa itu, staff wanita itu pergi ke mobil untuk menurunkan barang Ji Woo.
Ji Woo mendongak ke arah tangga, ia penasaran dengan denah diatas sana.
Chayrie dan Hyerin datang bersama barang-barang mereka, "Jadi, dimana kamar kita?" Tanya Hyerin.
"Dengan cabut undian." Jawab Kang-ssi yang muncul tiba-tiba. Hyerin, Chayrie dan Ji Woo menoleh ke arah Kang-ssi.
"Undian apa?" tanya Chayrie.
"Nanti saya jelaskan saat semua sudah berkumpul."
Tak lama kemudian, seorang staff wanita datang bersama barang-barang Ji Woo, "Ah, Kamsahamnida." Ji Woo langsung meraih barangnya.
Setelah semua sudah berkumpul di ruang tengah, Kang-ssi meletakkan kotak berisi 4 gulungan kertas. Para remaja disana bingung.
"Silahkan para leader ambil satu gulungan kertas, itu akan menentukan kamar kalian. Dan untuk Boystory yang anggotanya berenam,silahkan bagi dua tim lalu salah satu dari tim mengambil satu gulungan kertas.
"Bagi tim?" Zihao melirik membernya satu-persatu.
"Ah, gausah pusing. Kita satu kelompok saja dengan member yang tadi satu mobil, beres kan?" Usul Xinlong cepat.
"Oke, gue sih ikut-ikut aja." Balas Mingrui.
"Kalau gitu silahkan ambil kertasnya satu." Kang-ssi menyodorkan kotak tadi kearah setiap leader kelompok.
Setelah keempat gulungan kertas sudah diambil, Kang-ssi menyuruh mereka membukanya.
"Akh, kita kamar nomor dua, Myura." Seru Ji Ah.
"Berarti kamar dilantai dua yang pintu kedua dari arah tangga." jelas staff pria sambil menuntun Ji Ah dan Myura menuju lantai dua.
"Kami kamar tiga." Ucap Zihao.
"disebelah kamar Ji Ah dan Myura." Jelas staff pria itu lagi.
"Kami kamar empat." Ucap Chayrie.
"Lantai tiga, disana hanya ada dua pintu. Kamar kalian yang di dekat tangga, satu lagi pintu ruangan parctice." Seorang staff wanita menuntun mereka.
"lah, terus saya gimana naiknya?" Tanya Ji Woo bingung.
"tenang saja, di halaman belakang sudah disediakan jalan untuk kursi roda Ji Woo." Jelas Kang-ssi yang sudah menduga tentang pertanyaan Ji Woo, "ya, dan jalan itu bisa ke semua lantai."
"Ohh, oke." Ji Woo bergerak menuju halaman belakang dibantu seorang staff wanita yang mendorong kursi rodanya.
"Kami kamar satu." Ucap Hanyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
VS(BOYSTORY) Season 2
FanfictionBagi yang belum baca season 1 nya baca dulu ya biar paham :)) Setelah kembali ke Seoul, Ji Woo kembali dihadapkan dengan dua kakak tirinya. Ji Ah dan Myura yang punya rencana jahat pun menelepon partner rahasia mereka untuk membicarakan sandiwara ya...