pod davleniyem

649 52 3
                                    

"phi Mew! Phi mew! "

Seorang gadis bermata biru cantik datang menghampiri lelaki itu dengan semangat.

"apakah phi Mew bekerja hari ini? "

"mai, kenapa sayang? "

"ayo jalan jalan bersama Lianh yaa"

"Lianh, Phi mew harus pergi bekerja hari ini"

"tapi phi Mew bilang dia tidak bekerja, mae"

"memang nya aku harus kemana mae? Aku tidak bekerja hari ini"

"bukankah ada sesuatu yang harus kau selesaikan dengan Gulf, luk? "

"aaaaa! Shiaa.. Aku lupa"

"bahasamu luk"

"aaa.. Khotod mae, aku akan pergi sekarang, Lianh, kita jalan jalan akhir minggu ini ya.. Phi akan ajak phi Gulf juga nanti"

"yeaaayy, phi sudah janji"

"kruubbb"

Mew bergegas memilih salah satu mobilnya dan segera pergi dari kediaman keluarganya tersebut.

(orang kaya ges)





[Throwback]

Woah! Itu phi Mew kan? Dia memang sangat keren, ketika bertemu secara langsung!bukankah begitu Gulf?

Hah?

Astaga Gulf! Kau tidak mendengarkan ku ya dari tadi?

Memang kenapa?

Itu phi Mew, pemain series What The Duck yang populer itu.

Oh dia..

Dia keren kan? Bahkan bertemu secara langsung dia sangat ramah, tapi belakangan ini ada rumor yang menerpanya.

Hm? Rumor apa?

Aw, kau mulai tertarik sekarang?

Cepat katakan saja sebelum kau kutusuk dengan tusuk rujak ini.

Ok ok! Aku dengar dia ada rumor kalau menyukai phi Art dan ya banyak yang bilang kalo Phi Mew itu seorang Biseksual.

Lalu? Apa yang salah dengan itu? Di negara kita bahkan di dunia banyak orang bi

Aww.. Kau tidak mengerti Gulf, dia adalah seorang publik figur dan ya entahlah aku juga tak terlalu mengerti soal rumor itu.

Aku yakin itu hanya rumor dan tak ada yang salah dengannya.

Kau sangat membela nya Gulf, jangan jangan kau menyukainya?

Kau gila? Dia seorang aktor terkenal, mustahil aku akan bisa bersamanya.

Hm! Terserah kau saja Gulf!











"Kau sudah lama menungguku? Gulf"

Mew berdiri terengah engah, nafasnya sudah keluar masuk dengan cepat, Gulf melipat tangan di dada ingin memaki tapi tidak tega.

"kau bahkan belum berbaikan denganku tapi sudah membuatku menunggu"

Gulf bergumam kesal, tiba tiba seorang perempuan mencubit lengannya kesal.

"perhatikan ucapanmu,Gulf! "

Mew segera mengangkat kepala nya melihat perempuan itu dan membulatkan matanya terkejut, perempuan itu tersenyum ramah dan menyapa nya.




"jadi? Apa yang ingin kau katakan padaku? Kenapa menyuruhku datang kemari? "

"astaga Gulf! Setidaknya panggil dia Phi!dia masih lebih tua darimu kau tau!"

"biarkan saja pom, aku tidak apa apa,ngomong ngomong kau bisa bersama dengan Gulf? Kalian tadi berama Pom? "

"hahaha santai saja phi, ini tidak seperti yang kau pikirkan, aku kebetulan saja bertemu dengan Gulf disini"

"di mall? "

"astaga phi! Kau terlalu berlebihan aku sudah tidak tertarik lagi pada Gulf"

Gulf tidak mengatakan apapun hanya bermain dengan ponselnya, dia duduk berhadapan dengan Mew dengan Pom yang duduk disampingnya.

Suasana menjadi canggung, kalo ada gagak indo asik nih.



"nah, jadi bagaimana? Apa undangannya sudah selesai di cetak? "

"sudah"

Mew menaikkan sebelah alisnya,undangan apa maksud nya? Pom menyerahkan sebuah undangan pada Mew, awalnya Mew ragu menerimanya, apa jangan jangan itu undangan pernikahan Gulf dan Pom? Banyak pertanyaan di kepalanya.

Entah dari mana keberanian itu, Mew membuka undangan itu dan segera tersenyum kearah Gulf yang tersenyum juga padanya.

"aku sudah pesan cincin dan semuanya sudah diatur sesuai tanggal dibantu oleh Pom"

Gulf tidak menatap Mew saat mengatakan semua hal itu, wajahnya sudah sangan memerah. Tanpa aba aba Mew menarik kerah baju Gulf dan mencium bibirnya tepat.

Pom terperangah, bukan karna apa tapi ini adalah publik, banyak fans yang mulai mengambil video dan gambar bahkan beberapa melakukan Live.

"UNTUK KALIAN DENGARKAN, MULAI HARI INI GULF AKAN MENJADI ISTRIKU DAN TEMAN HIDUPKU SELAMANYA, JADI SIAPAPUN YANG INGIN MENYAKITI GULF HARUS MENGHADAPI KU MEW SUPPASIT TERLEBIH DAHULU! "



Hari itu Gulf menyadari sesuatu, bahwa Mew akan menjadi orang yang bersamanya setiap saat hingga hembusan terakhir nafasnya, dia harus berhenti bermain main dan bersikap kekanakan seperti sebelumnya.




















Art mengeratkan kepalan tangannya, seorang wanita dengan 2 ekor anjing husky nya tertawa melihat Art.

"hey Nong, aku sudah bilang kan, kau akan butuh bantuanku"

Art hanya menghela nafas dan mengangguk.

"baiklah, lakukan apapun sesukamu, asalkan mereka berpisah, sekalipun harus membunuh salah satunya"








WARNING : CERITA INI PURE HANYA FIKSI, TIDAK ADA NIAT UNTUK MENJELEKKAN SALAH SATU AKTOR ATAUPUN HAL LAIN

DIMINTA KEBIJAKAN PEMBACA !

Behind The Scene : A story about fake loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang