"lalu bagaimana dengan hubungan kita,Phi?""hubungan katamu? Kau membuat masalah disaat kita akan menikah, Gulf! "
"masalah? Kau percaya pada nya,Phi?"
"dia terluka, Gulf! "
"lalu bagaimana denganku, Phi?! Bagaimana denganku?! Apa kah kau pikir aku akan diam saja saat seseorang ingin menghancurkan pernikahan ku?! "
"kau lah yang menghancurkan pernikahan kita, Gulf! "
Gulf menatap tak percaya pada Mew.
"apa? Apa katamu? Aku? Aku yang menghancurkan pernikahan kita? Hahaha"
"apa yang lucu hah? "
"kau lebih percaya pada Art daripada aku? "
"tentu saja, Gulf dia terluka! "
"phi! Lihat aku! Aku laki laki dan kau juga laki laki dan Art adalah laki laki, dia tidak akan mati hanya karna aku meninju nya sekali! "
"kau mencemarkan nama baik karir Kita Gulf! "
"tunggu! Karir?? Jadi kau menganggap pernikahan kita demi karir? Haha oke baiklah cukup sampai disini, aku sudah tak tahan lagi"
Gulf beranjak dari ranjang mereka dan mengambil tas nya.
"tunggu, Gulf, kau mau kemana? "
"aku akan meng akhiri hubungan kita disini"
Mew segera bangkit dan menahan tangan Gulf.
"Gulf, kumohon jangan pergi"
"dengar phi, semua yang aku lakukan, aku lakukan demi dirimu tapi kau malah lebih perduli pada lelaki yang mau merusak pernikahan kita"
"Gulf..
"cukup phi, aku tidak mau jadi orang bodoh lagi"
"Gulf, kumohon hiks jangan pergi hiks"
Gulf tidak mengindahkan ucapan Mew dan tetap mengemas barang nya kedalam tasnya, seolah dejavu tepat setelah Gulf berdiri ingin pergi Mew memeluk pinggang nya sambil menangis.
"Gulf! Hiks jangan pergi naa.. Aku mencintaimu "
"...."
"aku berjanji hiks, aku tidak akan menyakitimu, hiks aku janji aku akan percaya padamu"
"..."
"kau boleh memukulku, kau boleh memaki ku tapi kumohon jangan pergi naaa hiks"
Gulf berbalik menangkup kedua pipi Mew dan menatap nya dengan mata berkaca kaca.
"semua yang aku lakukan untukmu dan untuk hubungan kita, kau biarkan hancur begitu saja"
"Gulf.. Aku hiks mencintaimu"
"tidak phi, jangan buat aku menyerahkan segalanya dengan percuma, aku menyerah sampai disini"
"Kumohon.. Maafkan aku Gulf, jangan pergi hiks"
Gulf menatap lama wajah itu, dia akan mengingat wajah itu, Gulf melepaskan tangan Mew dari tangannya dan berbalik.
"aku..
Akan..
Meminta manager mencari pemain pengganti untuk season 2 bersamamu"
BLAMMM
pintu tertutup, Mew menangis sejadinya meneriakkan nama calon pengantinnya itu, dia bahkan tidak sanggup untuk mengejar kekasihnya, dadanya terasa sakit dan lutut nya sangat lemah.
Cklek..
"luk? Kau pulang? Luk astaga.. Ada apa denganmu? "
Mew tak mengatakan apapun hanya memeluk mae nya dengan erat dan menangis sejadinya.
"apa yang aku lakukan mae sampai Gulf meninggalkan ku hiks"
"ssstt.. Tenang sayangg "
"mae! Aku bodoh mae! Aku bodoh! Hiks"
"tidak sayang, tidak sssst"
"mae! Aku bodoh itu sebabnya dia meninggalkanku mae hiks"
Seolah dejavu, Mew merasakan sakit lagi setelah syuting mereka selesai, salahkan Mew yang tidak bisa mengatur emosi nya dan mulutnya.
Dia baru saja berbaikan dengan Gulf dan masalah baru muncul setelah mereka akan mengikat janji suci mereka.
Dia menyesal telah berpikir pendek dan tidak mengerti terhadap Gulf, sudah banyak hal terjadi semenjak Art datang ke kehidupan mereka namun Mew belum peka juga.
Kali ini bukan siapa yang benar dan siapa yang salah, namun perjuangan mereka berdua akan diukur dari seberapa besar perjuangan mereka untuk pernikahan ini.
"phi Bank, aku lelah hiks, kenapa phi Mew tak pernah percaya padaku"
Gulf memeluk erat lelaki itu, dia adalah salah satu manager yang dekat dengan Gulf dan Mew, Bank tidak mengatakan apapun dia hanya membiarkan Gulf menangis di pelukannya.
"aku melihat berbagai macam bentuk cinta, namun aku menemukan cinta sebenarnya ketika aku berjuang bersamamu"
-aStoryAboutFakeLove-
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Scene : A story about fake love
Fanfiction"bukan kah kita sudah berpacaran selama 7 tahun?" "ohhh.. tharntype ya? " "...hm iya" bxb 18+ mau baca? risiko tanggung sendiri #mewgulf #seoklui