Kim Doyoung. Laki-laki yang kalau sudah mengerjakan tugas, mirip orang yang sedang bertapa. Tidak akan mau keluar dari kos-nya kecuali untuk urusan yang sangat-sangat-saaaaangat mendesak. Bahkan keluar dari kamarnya saja ia malas. Kecuali saat ia butuh makan dan minum.
Alasan 'Doyoung tidak mau keluar dari kos' inilah yang membuat Kiki, selaku adiknya, kini memarkirkan motornya di depan kos Doyoung. Sambil membawa sebuah kresek yang entah apa isinya, gadis itu menuju kamar kakaknya.
"Doy!" sapanya saat memasuki kamar kakaknya tanpa mengetuk pintu.
"Hm," balas Doyoung tanpa menoleh saat mengetahui adiknya datang. Tak ada protes seperti biasanya walau Kiki memanggilnya tanpa kata 'mas'. Doyoung terlalu sibuk dengan laptop dan kertas-kertas di depannya.
"Nih!" kata Kiki yang meletakkan kresek di meja Doyoung.
"Jangka rusak, penggaris ilang, spidol mblobor, drawing pen ketinggalan di rumah, pensil kayu patah, rautan aus, isi pensil mekanik habis, apa lagi Doy? Banyak lah nih. Pokoknya pesanan lo dah gue beliin. Jan lupa duitnya diganti!" lanjut Kiki melakukan unboxing kresek putih yang berisi selama macam alat tulis titipan Doyoung.
"Makasih sayang," ujar Doyoung tanpa menoleh ke Kiki yang baru saja membuat salah satu sisi mejanya berantakan.
"Lambemu!"
Asal tahu saja. Doyoung memang manusia perfeksionis, galak, dan sangat cerewet. Terutama kalau Kiki sedang ceroboh dan jadi pelupa. Tapi walau begitu, fakta kalau mereka memiliki gen yang sama tak bisa dihilangkan. Meski tak separah Kiki, Doyoung sebenarnya juga suka ceroboh.
Buktinya seperti saat ini. Semua alat tulisnya tak ada yang benar.
"Kenapa sih ga pinjem jangka punya Kak Yuta dulu? Apa kak Taeyong? Apa yang lain gitu kan di sini banyak anak teknik. Mesti pada punya jangka kan?" tanya Kiki yang kini duduk di salah satu sisi dipan milik Doyoung.
"Gasuka pinjem."
Kiki menghela napas. Ya beginilah kakaknya. Suka menyebalkan memang. Hanya gara-gara 'gasuka pinjem', ia membuat adiknya harus kalang kabut berbelanja keperluan Doyoung tepat sepulang kuliah. Sudah lah, Kiki malas berdebat.
"Kok lo semedi di sini tapi Kak Taeyong santuy main game?" tanya Kiki. Sebelum ia masuk kamar Doyoung, ia memang sempat menyapa Taeyong yang tengah bermain game di ruang tengah. Dua orang itu sejurusan, bahkan sekelas. Bagaimana bisa kesibukannya sangat berlawanan seperti sekarang ini?
"Punya dia udah selesai dari kemaren," jawab Doyoung.
"Kok bisa? Lo ngapain aja kemaren pas Kak Taeyong ngerjain tugas? Sampe-sampe tugas segini banyak lo belom kelar," tanya Kiki lagi sambil membaca list tugas Doyoung yang tertempel di dinding .
"Taeyong ngerjain tugas, gue pacaran," jawab Doyoung terdengar asal tanpa menoleh ke arah Kiki.
"Pacaran ndasteng! Pacar aja lo ga punya!" cibir Kiki. "Kalo Kak Taeyong yang sibuk pacaran, nah baru gue percaya. Kalo lo mah mana ada!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Loupe | Johnny Suh
RomanceBoleh saya follow instagram kamu? -Johnny Sebuah cerita tentang seorang gadis ceroboh dengan si mas-mas ganteng rasa bapak-bapak. #1 - johnnysuh #3 - johnny