14. Mau ga?

508 66 96
                                    

Minggu pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minggu pagi.

Rumah keluarga Kim terlihat sepi pagi itu. Tak ada suara-suara keributan dari tiga anak pemilik rumah. Hanya ada ibu Rina, nyonya rumah yang terlihat menikmati secangkir teh di teras. Garasi pun terlihat lebih longgar dari biasanya. Walaupun tiga motor dan dua mobil masih terparkir rapi di dalam garasi. Jangan lupakan juga satu mobil yang terparkir di carport depan rumah.

Ke mana perginya penghuni lain dari rumah itu?

Jawabannya bisa dilihat dari gantungan sepeda di dinding garasi yang terlihat kosong. Empat gantungan itu kini terlihat menganggur tanpa beban.

Drrtttt

"Halo, assalamualaikum. Kenapa, Kak?" sapa wanita paruh baya itu pada seseorang di seberang telepon.

"Waalaikumusalam. Bunda udah masak belom? Kalo belom, beli sarapan aja ya?" balas suara anak gadisnya, Kiki.

"Kalian mau nongkrong ke warung lontong sayur ya?" tebak ibu tiga anak itu.

"Hehe, iya bunda. How how?" tanya Kiki.

"Bubur ayam aja to, Yah." terdengar samar suara rengekan Jeno.

"Iya iya habis ini," balas sang ayahnya.

"Yaudah beli aja. Bunda belum masak kok. Cuma baru goreng bakwan," jawab ibunya.

"Okelah, Nyonya. Yaudah ya, bentar lagi Mas Idoy pulang bawa lontong sayur."

"Apaan heh!" protes Doyoung.

"Hahaha. Dadah, Bunda. Assalamualaikum," ujar Kiki sebelum mengakhiri panggilan.

"Waalaikumusalam."

Wanita paruh baya itu hanya terkekeh. Ia terbayang kalau suaminya pasti sedang pusing mendengar keributan dari tiga anak mereka. Bapak tiga anak itu sih hanya sesekali karena jarang di rumah, bayangkan Ibu Rina yang hampir setiap hari saksi keributan anak-anaknya.

Tak perlu waktu lama sampai ibu tiga anak itu mendapati suami dan anak sulungnya memasuki gerbang rumah. Tentunya dengan sebuah kresek yang menggantung di stang sepeda Doyoung.

"Ini, Bun," ujar Doyoung mengulurkan kresek putih saat mereka memasuki rumah.

"Lho ayah sama mas belum makan to?" tanya ibu laki-laki itu saat mengeluarkan isi bungkusan itu.

"Belum. Bareng sama bunda aja," jawab sang ayah.

"Adek-adekmu ke mana, Mas? Kok belum balik?" tanya sang ibu lagi

"Mlipir nyari buryam, Bun. Adek minta buryam," jelas Doyoung.

"Woalah. Yaudah pada sarapan sama mandi sana!" titah sang nyonya rumah.

"Oke, Nyonya."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Loupe | Johnny SuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang