"Sekarang kita lanjutin lagi masaknya bun"
"kamu sudah selesai mengiris bawang dan cabe nya?"
"Sudah bun"
Setengah jam kemudian masakannya sudah matang.
"Akhirnya selesai juga" Dania menghela nafasnya lega
"Ya sudah kamu panggil abang sama ayah, kita makan malam sama-sama"
"Siyap 86" Dania pergi dari hadapan bunda untuk memanggil yang lainnya
"Anak jaman sekarang kosa kata nya aneh semua" Bunda menggelengkan kepalanya
***
'Tok tok tok'
"Ayah"
"Iya sayang ada apa"
"Yah makan malam dulu, bunda udah siapin makanannya"
"Ayo kita ke bawah, bunda pasti udah nungguin"
"Abang dimana yah?" Tanya dania
"Dikamarnya, yu ke abang sekalian lewat"
"Ayahhh"
"Loh kamu kenapa"
"Gendong"
"Udah gede masa mau digendong sama ayah"
"Ayah ih" Rengeknya
"Yaudah naek sini ke punggung ayah" Ucapnya lembut
Sesampai dikamarnya Daren
Tok tok tok
"Bangg"
Daren membuka pintu dan seketika matanya melebar.
Karena melihat pemandangan yang sangat memalukan dikalangan remaja.
Tapi Dania masa bodoh dengan semua itu.
Ia hanya ingin merasakan dimanja lagi seperti waktu kecil oleh ayahnya.Hampir setiap hari ditimang,dimanja, disayang apalagi.
Tapi semenjak dania sudah beranjak dewasa dia sudah jarang dimanja oleh ayahnya.
Dia sudah dewasa tidak mungkin meminta ayahnya untuk menggendong dania setiap hari.
"Dih ada bayi gede lagi digendong ayah tuh"ledeknya
"Bilang aja lo pengen yaa digendong sama ayah, iya kan!" Dania melihat Daren dengan tatapan sinis
"Gue udah gede, gua bukan orok lagi!" Sarkasnya
"Oh terus gue harus bilang WOW gituu"
"Debat sama lo mah gak akan ada abis-abisnya dek!" Ucap Daren frustasi
Ayah hanya menyaksikan dua anak remaja itu saling beradu mulut.
"Daripada ribut gajelas mending kita kebawah makan malam,bunda pasti nungguin" Ucap ayah
"Iya yah"
"Sayang ko lama banget panggil abang sama ayahnya" Bunda Menatap dania heran
"Tadi ada sesi debat dulu bun" Ucap dania asal
"Oh gitu ya" Bunda hanya ber 'oh' ria
"Ya sudah makan dulu, kalian pasti laper kan daritadi"
Bunda menobaskan nasi dan lauk pauk,untuk sang suami dan anak kesayangannya.
"Enakk, kamu emang paling bakat masak yang enak-enak" Ucap ayah tersenyum menatap bunda
"Yaiyalah enak kan bunda yang masaknya" Dania tersenyum melihat sang bunda blushing karna digoda sang suami.
"Kamu juga yang bantuin bunda masak, dania"Ucap bunda tersenyum malu
"Jadi ceritanya bunda itu blushing nih" Daren menggoda sang bunda
"Ngga tuh, bunda ngga blushing"
"Tapi kok muka bunda merah yaa" Ucap dania polos
"udah suami istri juga masih malu-malu aja sama ayah" Ayah terkekeh geli melihat istrinya yang blushing sedang digoda oleh kedua anaknya.
Keluarga Vito memang sangat terkenal dengan keharmonisan nya.
Ya, ayahnya bernama Vito orang yang paling kaya se-Indonesia.Hidup dania bisa dibilang serba mewah, jika dania menginginkan sesuatu pasti kedua orangtua nya tak segan-segan untuk mengabulkan permintaannya.
Tapi,dania tidak seperti anak-anak orang kaya diluaran sana. Yang meminta apa-apa harus segera dikabulkannya.
Dania ingin hidupnya mandiri, ia tidak ingin merepotkan kedua orangtuanya.
Setiap bulan kedua orangtuanya selalu mencukupi kebutuhan dania dengan men transfer ke rekening nya.
Dania juga tidak pernah menghambur-hamburkan uang itu dania akan menabung di ATM nya.
Terimakasih yang sudah mampir🌹
![](https://img.wattpad.com/cover/209645621-288-k586164.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DANIA
Teen FictionBerteman dengan Kenyataan atau Mengabaikan semua Kenyataan itu???~ Dania seorang gadis yang tidak ingin merepotkan kedua orangtuanya, hidupnya bisa dikatakan sangat cukup. Namun dia sangat sederhana, penampilannya tidak pernah mencolok untuk meliha...