Seorang gadis berparas cantik sedang sendirian dirumah mewah besar itu. Karena ayahnya ada pekerjaan mendadak diluar kota dan Ibu nya harus menemani sang Ayah ke luar kota.
Dania menghembuskan nafasnya kasar.
"Ayah sama bunda ke luar kota, abang juga gak ada dirumah"
"Tinggal gue doang sendirian"
"Lama-lama gue bete dirumah terus" Kesal dania dan ia hendak berpikir.
"Mending gue ke taman aja deh biar ga ngerasa kesepian"
Dania mengambil slinbag nya.
Ya, dania ingin keluar hanya sekedar untuk mencari angin dan menghilangkan rasa penat nya.Dania berjalan santai menuju taman yang tidak jauh dari rumahnya.
Tiba-tiba dania menabrak laki-laki yang setengah sadar jiwa nya, laki-laki itu sedang mabuk berat.
Brukk
"Kalo jalan itu pake mata!" Teriak preman itu yang sedang mabuk
"Ehh maaf bang,saya gak seng-nga-ja" Ucap dania ketakutan
"Boleh juga tuh cewe cantik bro" Ucap cowok salah satunya
"Boleh" Jawab preman itu dengan senyuman devil nya dan preman itu mendekati dania.
Dania semakin ketakutan dengan orang-orang yang berada disekitarnya.
"Tolong tolong" Teriak dania yang sudah kehabisan suaranya
"Percuma lo teriak, gak bakalan ada yang denger Sayang!" Preman itu mencengkram tangan dania dengan kasar.
"Awss sakitt,lepasin gue hiksss.
bunda tolong dania hikss" Dania meringis sambil melepaskan cengkraman preman itu namun nihil dania tidak kuat, karena tenaga preman itu lebih kuat darinya.Tiba-tiba dari belakang
Bughhh Satu bogeman mengenai perut preman itu.
"Lo apain dia brengsekk!" Laki-laki itu kembali melayangkan pukulannya dengan membabi buta.
"A-mm-punnn" Ucap si preman itu terbata-bata
"Kalo sampe gue ngeliat kalian ganguin dia lagi, habis lo semua!"
Kemudian preman itu langsung berlari meninggalkan dania dan laki-laki tersebut.
Hayo tebak yang nolongin dania siapaa?
Laki-laki itu mendekati dania.
"Hei lo gapapa?"
Suara itu sangat familiar ditelinga dania.
'Kok gue kaya kenal suaranya' batinnya
Karena merasa penasaran Dania mendongakan kepalanya.
"Dikaa" Lirihnya
Cairan bening itu keluar menetes begitu saja dimata dania.
"Leoraa?"
Ya, hanya dika lah seorang yang memanggilnya dengan sebutan Leora.
"I-yaa ini gue Leora hiksss" Jawabnya sambil sesenggukan karena jujur saja dania sangat merindukan sosok laki-laki yang sekarang berada dihadapannya.
"Ssst udah jangan nangis" Dika mendekap dania kedalam pelukannya.
"Gue takut hikss kalo sampe lo telat nolongin gue, mungkin gue udah hiksss" Tangis dania semakin menjadi-jadi dan mengeratkan pelukannya.
Dania ketakutan dengan preman yang ingin melecehkan dirinya dan dania juga sangat merindukan seseorang dihadapannya.
"Lo udah aman sama gue, jangan nangis lagi nanti cantiknya ilang!"

KAMU SEDANG MEMBACA
DANIA
Teen FictionBerteman dengan Kenyataan atau Mengabaikan semua Kenyataan itu???~ Dania seorang gadis yang tidak ingin merepotkan kedua orangtuanya, hidupnya bisa dikatakan sangat cukup. Namun dia sangat sederhana, penampilannya tidak pernah mencolok untuk meliha...