Diperjalanan Hening tidak ada yang membuka suara satu sama lain, hanya ada suara kendaraan yang terdengar.
Diruang tamu terlihat bang daren sedang asik memainkan PS nya, ketika melihat Dania sedang dibawa oleh daniel matanya membulat tajam.
"Heh anoa lo apain adek gue bego!" Ucapnya dengan nada yang sangat tinggi dan mengambil alih Dania
"E-hhh i-ituu bang a-nu" Ucap daniel terbata-bata
Karna pasalnya dia baru kali ini melihat Daren marah besar kepadanya.
"Pulang lo, dan jangan pernah temuin adek gue lagi!" rahangnya mengeras dan tangannya mengepal
"Tapi bang gue bisa jelasin, ini gak seperti apa yang lo lihat" Ucap daniel lirih
"Apa lagi yang mau dijelasin bang*at, semuanya udah cukup jelas!" Ucapnya dengan penuh penekanan
"Maaf bang" lirihnya
Daren membawa Dania ke kamarnya, dan meletakan Dania diatas kasur king size.
"Harusnya tadi gue gak izinin lo pergi sama cowok berengsek itu" Matanya menunduk dengan penuh penyesalan
Tidak lama kemudian Dania menguap, dan membuka matanya secara perlahan, menstabilkan agar semua nyawanya terkumpul kembali.
"E-nghhh hoam, eh ada lo bang" Ucap Dania sambil mengucek-ngucek matanya
"Kok gue bisa ada dikamar gue, daniel kemana bang?"
Ucapan Dania berhasil membuat rahangnya mengeras, dan mengepalkan kedua tangannya, daren terlihat seperti ingin memakan mangsa nya sekarang juga.
"Jangan pernah lo temuin dia lagi atau berurusan sama dia!"
"Kok lo marah bang? Perasaan tadi lo sama dia baik-baik aja" Dania mengerutkan keningnya
"Dia bukan cowok baik-baik, lo harus lupain dia!"
"Sebenarnya lo kenapa bang?kayaknya benci banget sama daniel"
"Gausah sebut nama dia didepan gue lagi, gue jijik dengernya!"
"Plis jelasin ke gue bang lo kenapa bisa benci banget sama daniel? Dia udah baik banget ke gue" Lirihnya
"Lo bego apa gimana hah? Tadi lo diapain sama cowok berengsek itu!"
"Diapain gimana maksud lo bang?" Dania mengerutkan keningnya
"Ya tadi lo diapain sama dia sampe-sampe lo pulang dalam keadaan pingsan bego!" Daren menoyor kepala Dania
Dania berusaha mencerna apa yang dikatakan Daren dan seketika matanya membulat.
"Tadi gue ketiduran dipundaknya si daniel,habisnya gue ngantuk banget dijalan, jadi gue tidur aja." Ucap Dania cengengesan
"Jadi lo tadi itu tidur bukan pingsan?" Daren menatap Dania tajam
"Hehe iya bang"
Dania teringat sesuatu matanya menatap daren tajam.
"Lo pasti marah-marah kan sama si daniel?, pokonya gue gak mau tau lo harus minta maap ke dia!"
Flashback On
Motor Daniel terparkir didepan rumah dania.
"Turun kita udah nyampe"
Tidak ada jawaban dari dania, Daniel melihat kebelakang nya ternyata dania sedang tertidur lelap dibahu miliknya.
"Hei bangun"
Namun tidak ada tanda-tanda dania akan membuka matanya masih tertutup rapat.
Dania cukup tenang menutup matanya.
Wajah ranum miliknya sangat cantik."Lo lagi tidur juga cantik" Gumamnya sambil mengelus kepala dania penuh kelembutan
Kemudian Daniel menggendong dania ala bridal style, berniat untuk membawa ke kamar Dania.
Diruang tamu terlihat bang daren sedang asik memainkan PS nya, ketika melihat Dania sedang dibawa oleh daniel matanya membulat tajam.
"Heh anoa lo apain adek gue bego!" Ucapnya dengan nada yang sangat tinggi dan mengambil alih Dania
"E-hhh i-ituu bang a-nu" Ucap daniel terbata-bata
Karna pasalnya dia baru kali ini melihat Daren marah besar kepadanya.
"Pulang lo, dan jangan pernah temuin adek gue lagi!" rahangnya mengeras dan tangannya mengepal
"Tapi bang gue bisa jelasin, ini gak seperti apa yang lo lihat" Ucap daniel lirih
"Apa lagi yang mau dijelasin bang*at, semuanya udah cukup jelas!" Ucapnya dengan penuh penekanan
"Maaf bang" lirihnya
Flashback Off
"Ogah gue mah!"
"Gak mau tau,pokoknya lo harus minta maaf titik gak pake koma!"
"Gue bilang nggak ya nggak!"
"Harus bang duren, salah lo yang marah-marah sama orang, tapi lo sendiri juga gak tau kejadian yang sebenernya itu kayak apa!" Dania memutar bola matanya malas
Karna emang si duren itu kalo mau maki-maki orang gak pernah jelas.
Fiks Dania kalo lagi kesel sama abangnya, Dania akan memanggil dengan sebutan "duren" btw duren mh enak tukan jadi pengen duren😭Kasian kan anak orang ketakutan gitu disuruh pulang dengan cara yang tidak hormat:( padahal dia mau jelasin yang sebenarnya.
"Gak!"
"Haruss!"
"Enggak!"
"Harus!"
"Enggak!"
"Haruss!"
"Iyaa iyaa gue minta maap sama si daniel sableng,puas lo!"
"Nahh gitu dong dari tadi bilang IYA susah amat si, heran gue"
"Heh apa lo bilang?lo ngatain daniel Sableng? Bukannya lo yang sableng yaa?ucap dania lagi
"Gue sableng gini-gini juga abang lo kamvret!" daren menoyor kepala dania
"Abang Cepet ih minta maaf ke daniel" Dania merengek pada bang daren
"Lahh gimana minta maafnya dia udah pulang bego!
"Ditelpon bang!" Ucap dania kesal
"Gue gak punya nomer si kudanil, pinjem hp lo ya dek?"
"Alah bilang aja lo gak punya pulsa!"
"Dih yaudah kalo lo gak mau pinjemin hp nya ke gue, gue jadi gausah repot-repot buat mintamaap sama tuh cowok!"
"E-hhh engga ko bang, dania becanda nih hp nya" Sambil menyodorkan hp nya ke arah bang daren
"Nah itu baru adek gue yang paling cantik sedunia"
Daren meraih ponsel Dania dan mencari kontak daniel.
"Loudspeaker bang"
"Iya iya bawel lo"
"Bodoamat!"
Disebrang sana tampak seseorang sedang kebingungan untuk mencari cara supaya ia bisa menyelesaikan kesalahpahamannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANIA
TienerfictieBerteman dengan Kenyataan atau Mengabaikan semua Kenyataan itu???~ Dania seorang gadis yang tidak ingin merepotkan kedua orangtuanya, hidupnya bisa dikatakan sangat cukup. Namun dia sangat sederhana, penampilannya tidak pernah mencolok untuk meliha...