AADP 7

78 10 0
                                    

Krasak-krusuk terdengar berantakan di setiap kamar para santri waktunya kesibukan hari yang padat akan dimulai lagi.

Ada yang memutuskan untuk bangun lebih awal agar bisa mencuci baju dan ada yang masih bermalas-malasan dengan kasur mereka. Tak sadar hukuman berat menanti akibat kelalaian.

"Cepat... cepat... kena siram air mau kau hah!!" Sebal dinda yang sudah siap dengan mukena dan sajadah di bahunya.

"Aih... sabar dikit bisa nggak Din? Ini lho nanti sedak aku!!" Omel Ara ia tampak tergesa saat melahap bakwan dingin miliknya

"Aduhhh Gusti... pentul ica ilang!!!" Histeris ica mengobrak arik lemarinya "minta pentul dong!!"seru ica tanpa menoleh

"Yang kau pakai mukena ica bukan jilbab buat apa pentul!!" Geram Dinda yang sudah tak sabar menunggu "cepatlah kalian ini aku tak mau pagi-pagi sudah di suruh baca juz amma sama surah yassin!!"

"Mukena ica longgar din kalo ngak di pentul nanti copot!!!"

"Ambil sajalah di didalam kotak pensil ku di bawah kasur!!!" Beritahu dinda

Ica pun langsung berlari ke kasur dinda lalu mengambil kotak pensil dan ternyata hanya tersisa satu pentul saja. Ica langsung menyambar pentul terakhir milik Dinda.

"Ayo berangkat aku dah selesai!" Ica berdiri dari duduknya

Ara mengunci pintu kamar saking tergesanya ara lupa memakai mukena alhasil ara memakai mukena sambil berjalan dengan jurus kaki seribu.

Cbuk...

"Allahuuu....!!!" Ujar Ica saat lututnya berlabur ke bebatuan

"Masyaallah Ica!!! Kalo jalan itu jangan pake kaki tapi mata!!" Ucap Dinda sambil menarik tangan ica membantunya berdiri

"Aduh... lutut ica seperti lumpuh gak bisa gerak!!" Panik Ica

"Ahh lebay... tahan dikit ca! Ayo cepat!!!" Ara membantu memapah ica agar lebih cepat

"MBAKK..... JANGAN TUTUPPP....KASIHANILAH KAMI YANG MALANG INI!!!"teriak dinda menggema di wilayah asrama putri

Apalah daya nasi sudah menjadi bubur. Mereka hanya pasrah dengan raut wajah yang pastinya amat takut.

"Awhh..." rintih dinda,ica dan ara kala cubitan kecil mendarat di pinggang ramping mereka

"Sudah berapa kali kami peringatkan bangun awal-awal jangan buang-buang waktu kalian saja yang masih bandel ayo cepat ke masjid... tapi ingat sehabis Qiamullail sama solat subuh kalian jangan balik ke asrama dulu hukuman tetap baca juz amma sama surah yassin!!!" Peringat mbak-mbak ketertiban suaranya terdengar berat dan sangat garang.

"Baik mbak" jawab mereka bersamaan sembari tertunduk takut

.......

"Alahmak... jangan sampai aku telat pulak!!!" Dinda segera menyambar handuk dan ember sabun miliknya kemudian berlari secepat kilat menuju antrian mandi yang panjang

Sepertinya hari ini adalah hari yang tidak beruntung bagi ica,dinda dan ara. Akibat hukuman terlambat ke masjid mereka harus menjadi pengantri kamar mandi paling belakang... ralat.. maksudnya Ara gadis itu menempati antrian paling akhir setelah ica dan dinda.

"Ya Allah. Selamatkanlah hamba mu ini semoga waktu berjalan lambat agar kami tidak telat lagi!!" Mohon ica mengangkat kedua belah tangannya tinggi-tinggi

Saking ke cepatlah ica tidak sempat menaburkan bedak di wajah mulusnya sambil berjalan keluar asrama ica sibuk membenahi pasangan jilbab yang di rasa tak rapi itu.

"Alhamdulillah... selamat kita dari gerbang hukuman," ara menghela nafas panjang

"Bantuin dong baiki jilbab ica!!" Kesal ica menghentakkan kakinya ke tanah

"Udah baguslah tu ca... ayo lah bergegas nanti telat pulak masuk kelas!" Ajak dinda

Nasib baik masih berpihak dengan mereka. Tepat 10 menit lagi bell akan segera di dibunyikan

"Assalamualaikum" ucap seorang lelaki saat memasuki kelas

"Waalaikumsalam "jawab para santri

Semua santri terperangah rezki semacam apakah ini? Untuk pertama kali kelas mereka di masuki oleh ustad Syukri.

"Disini saya akan menggantikan ustadzah romah karna beliau sedang menunaikan Umroh!" Jelas ustadz Syukri.

"Berapa lama ustadz?" Tanya tuti antusias

"Menjelang ustadzah romah pulang dari tanah suci" jawabnya

"Wahh... ini dia rezki santri solehah!" Kagum tuti

Ustadz Syukri hanya geleng-geleng sambil tersenyum kecil.

"Siapa sekretaris disini?" Tanya ustadz Syukri.

"Saya ustadz!" Ica mengangkat tangannya yang bergetar

"Tolong ambilkan buku paket fikih di kantor" suruhnya

"Baik ustadz"

"Ketua temani Ica ambilkan buku!" Ujar ustadz Syukri lagi farah pun bangun dari duduknya

Oh my Allah. Ustadz oppa tau nama panggilan ica! Histeris ica membatin

......

Saat akan membawa buku paket menuju kelas ica tak sengaja menjatuhkan satu buku ke lantai mau ambil kan susah.

"Ambilin dong rah!" Pintai ica

"Enak aja aku pegal nih bawa buku duluan ya!" Dengan teganya farah meninggalkan ica di teras kantor mandrasah.

"Aih... dasar pelit!"umpat ica

Mata ica melihat ke arah ikhwan yang sepertinya juga menuju kantor madrasah.

"Ehh... akhy tolong ambilin buku yang jatuh itu... ica kesusahan mau ambilnya!" Ujar ica memohon

"What... akhy? Dari mana lo nemu akhy? Mak gue susah-susah nyembelih kijang lo main asal aja ganti nama gue!" Protes ikhwan itu cukup panjang

"Akhy itu sebutan untuk laki-laki. Tolong dong ambilin bukunya!" Gesa ica

Ikhwan itu mengambil buku paket yang terjatuh kemudian menaruhnya ke atas tumpukan buku yang ada di pangkuan ica.

"Makasih ukhty!" Seru ica berlalu pergi

"Ukhty???" Ikhwan itu membenahi kopiah hitamnya" gila tu anak nama gue main tuker seenak jidadnya aja!" Kesalnya

Ica sesegera mungkin mempercepat langkahnya agar segera sampai di kelas.

"Assalamualaikum. Maaf lama ustadz!" Cengir ica

"Waalaikumsalam... silahkan di bagi bukunya pada teman yang belum dapat"suruh ustadz Syukri.

"Baik ustadz!"

Ini ustadz datar amat mukanya untung ganteng batin ica















Assalamualaikum ukhty AADP kambek nih😄

Tinggalkan jejak kalau suka

Maaf ana telat up nya ya ukhty

Wassalamualaikum

ADA APA DENGAN PESANTREN?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang