"Assalamualaikum!" Ujar ica,ara dan dinda bersamaan
"Waalaikumsalam" saut ning teri, ustadzah bila dan ning meida.
"Neng Teri minta kotak kue boleh! Soalnya mbak-mbak di depan kekurangan kotak!" Jelas ica
"Bentar ya neng ambil dulu!" Neng teri meninggalkan sebentar pekerjaaannya yakni mengupas kentang
"Mau masak apa ustazdah? Kayaknya enak!" Tanya Ara
"Ini... mau masak perkedel kentang! Sengaja iseng-iseng moga aja jadi!" Jawab ustadzah bila kurang yakin
"Kalau tak enak bagi ke kita aja ya ustazdah!" Saut dinda membuat ustazdah bila tertawa geli
"Dinda doain semoga enak biar gak jadi di kasih!" Ning meida ikut menimpali
"Yah... gagal lah!" Murung dinda
Kotak kue berwarna pink dan hijau bertengger rapi di tangan ning Teri.
"Ini kotaknya! Nanti kalo abis. Ambil lagi ya!" Kotal kue itu sudah berpindah ke tangan ara,ica dan dinda.
"Siap neng!kita duluan ya assalamualaikum! "Ujar Ara
"Waalaikumsalam! "
Kuping ica rasanya sudah ingin pecah. Kedua sahabatnya ini tak memberi jeda dalam berbicara.
"Masyaallah! Kalian berdua jangan ngerumpiin kue kotak! Kita harus iklas nolongnya. Kalo cuma mau dapat kue doble berarti kalian gak iklas!" Potong ica. Ia sudah gemas akan ocehan sahabatnya itu.
"Kapan pulak kau jadi, sok baik ca? Lagian ini usulan dari kau kan?"
"Iya. Tapi, ica gak serius amat kok. Ica cuma becanda doang. Ica nolong mbak nya sangat iklas, gak kayak kalian cuma mau kue kotak double!"
"Terserah deh aku ikut aja!" Timpal ara
Mereka menaruh kotak kue ke atas meja. Suasana aula sekarang sudah lebih ramai dari tadi.
Salah seorang mbak-mbak menoleh.
"Makasih ya dek bantuannya!"
"Iya mbak sama-sama!"
"Sudah kalian masuk aja langsung! Pak kyai juga udah datang!" Suruh mbak-mbak nya
"Iya mbak. Kita pamit dulu! Wassalamualaikum! " ucap ica undur diri
"Waalaikumsalam! "
Kami mengambil posisi duduk di dalam aula. Tak ada kursi hanya lesehan saja di lantai beralaskan tikar.
Kondisi aula mulai penuh.ada pembatas bagi santri putri dan putra ialah kain berwarna hijau.
Semua santri berbisik-bisik ada apakah gerangan mungkin di adakan perkumpulan besar-besaran di aula. Bahkan ada yang beransumsi sendiri seperti Ara.
"... jangan-jangan ada yang mau adain acara sunatan!" Ujar ara berpendapat
"Memang siapa yang mau sunat!" Ica tampak bingung
"Salah ra! Ini pasti pihak pesantren akan renofasi gedung terus kita para santri diliburkan!!" Sela dinda mengambil alih percakapan
"Ahh... jangan asal tebak aja! Kita tunggu pak kyai yang berbicara!" Ujar ica
Selang beberapa menit. Seorang pria tua menaiki mimbar. Kulit keriputnya bercahaya, seluruh rambut yang memutih tertutup rapi.
"ASSALAMUALAIKUM WAROHMATULLAHI WABHAROKATUH!" ujarnya dengan ciri khas suara parau.
Lantas dengan semangat santri membalas.
"Waalaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh!"
"Bismillahirohmanirrohim! Puji dan syukur atas rahmat dan karunia-Nya kita masih bisa bersua dan bertatap muka seperti ini! Tak lupa solawat dan salam tak pernah bosan kita haturkan pada nabi muhammad saw. Junjungan kita yakni rasulullah! Baiklah saya akan langsung ke penyampaian inti. Dimana pesantren yang telah lama kita tempati ini. Pesantren yang telah banyak berbagi suka dan duka selama ini telah genap memasuki usia ke-80 tahun!" Jelas pak kyai lemah lembut
"Sudah lama bukan?"
"Iya kyai!!" Seru para santri
"Karna, ada rezky lebih dan karna kehendak Allah. Pula insyaallah kita akan mengadakan syukuran besar-besaran!" Kyai itu tersenyum sebentar" kali ini tak ada yang namanya kecil-kecilan. Sesekali kita adakan syukuran besar-besaran" candanya yang langsung di tanggapi dengan tawa renyah para santri.
"Untuk hiburan saya serahkan pada dewan pengasuh serta MSP kesenian! Terserah mau ngundang siapa asalkan jangan inul daratista!" Ujar kyai Osman ia kembali membuat lawakan kecil yang lagi-lagi menggelitik perut para santri
"Nah... bagi santri yang lain juga harus berpartisipasi dalam acara ini. Terserah juga mau bantu apa? Siapkan panggung! Atau tatanan acara juga bisa! Tapi jangan bantu do'a. Kasihan yang sudah kerja letih pastinya!"
"Siap kyai!!!" Seru para santri sangat semangat
"Alhamdulillah! Semuanya pada antusias untuk merayakan ulang tahun ke-80 pesantren kita ini!"
Obrolan antara kyai dan anak didiknya terus berjalan hangat hingga pukul 24.00 malam.
........
Kamar neng meiza kebanjiran tamu MSP kesenian. Itu sudah pasti karna,mereka akan bermusyawarah tentang acara yang akan di gelar cukup meriah ini. Beda dengan tahun-tahun sebelumnya yang hanya mengundap grup rabana kecil-kecilan.
"Aku saranin kita undang syakir daulay sama puja sharma!" Usul maryam sangat antusias
"Kebanyakan yam! Satu aja cukup atuh!" Komplen siti
"He'em budget nya nanti ndak cukup gimana? Kamu yang mau bayarin?" Setuju fatimah
"Gimana kalau kita ngundang grup syubbanul muslimin aja!!!" Usul ning meiza yang sedari tadi menyimak pembicaraan mereka
Mereka merempat saling tatap!
"Owalah kok aku ndak kepikiran ya! Ish... bodoh nya aku!" Histeris fatimah sambil menepuk jidatnya
"Aku setuju pisan atuh!!! Pasti ada azmi sama aban yang super duper kasepppp eyy!!!" Girang siti
"Sip mah usulan yang bagus neng! Mata senang nanti hati pun tenang!" Setuju maryam memberikan kedua belah jempolnya
"Iya dong siapa kalau bukan meiza!" Bangga meiza
"Panggungnya kita buat di lapangan pesantren aja ya biar luas!" Usul maryam lagi
"Ya jelas di sana toh yam! Ndak mungkin kita bikin lapangan asrama!" Cibir fatimah
"Biasa mah. Si maryam kegirangan pisan!!"timpal siti
"Sudah-sudah. Sana pulang ke kamar masing-masing dah malam nih. Aku ngantuk!!" Usir neng meiza sambil menguap.
ASSALAMUALAIKUM AADP KAMBEK NIH GUYSSS
SELALU SUKA DAN BACA AADP
TINGGALKAN JEJAK JIKA SUKA
WASSALAMUALAIKUM
KAMU SEDANG MEMBACA
ADA APA DENGAN PESANTREN?
Historia Corta#ISLAMI BACA BISMILLAH SEBELUM MEMBACA, AGAR YANG FOSITIFNYA KEAMBIL SEMUA!! "ada apa dengan pesantren?" "satu kata buat pesantren TERKEKANG!!!" Gadis itu terus mendumel tentang tak enaknya tinggal di pesantren. dari awal dia memang tidak tertarik...