AADP 8

67 12 2
                                        

"...tapi ica ketemu akhy marah-narah saat ica panggil akhy. Aneh kan?" Ujar ica bercerita

"Ah... palingan pindahan nakal!" Alibi tuti" dia ngomong pakai lo gue kan?"

"He'em kok tuti tau?" Heran ica

"Ya taulah... itu akhy pasti anak baru jadi belum ada adab!"

"...tapi dia baik kok buktinya dia mau nolongin ica ambilin buku paket yang jatuh!"

"Kau suka?" Tanya dinda yang sedari tadi mendengar pembicaraan mereka

"Ih...dinda nguping ya?" Kaget ica dengan ekspresi menyelidiknya

"Buat apa aku nguping. Lah kalian bicaranya besar jadi kedengaran lah sama aku kalo kalian bicaranya bisik-bisik pun tetap terdengar telingaku ini masih tajam!" Jelas dinda sangat serius

"Terserah dinda ajalah. Tapi ica gak suka ya sama akhy tadi!"elak ica

"Ish... ngomongin akhy kok gak ajak-ajak!" Seru Ara dari belakang

"Ndak seru kalo ada kamu ra!" Cebil tuti

"Dasar ntut...!" Cibir ara tak terima

"Eh...eh kalian tau gak nanti ada perkumpulan seluruh santri di aula pesantren!" Ujar tuti dengan semangat

"Ngapain?" Tanya Ara

"Ndak tau kalo itu mah. Yang aku tau sih bakal bahas tentang acara ulang tahun pesantren!"tambahnya lagi

"Wihh...seru tuh jadi gak sabar!" Girang ica

.......

Malam ini tepatnya setelah solat isya semua santri sibuk mempersiapkan diri untuk perkumpulan di aula.

Bagi yang punya gebetan tembok pasti merasa sangat girang. Jarang-jarang ada perkumpulan dan harus mereka manfaatkan dengan baik. Yah,walau hanya sekedar curi-curi pandang bahkan bagi yang berani mereka akan menyapa.

"Masyaallah uhfi! Gelis pisan eihh... pasti kalang-kabut nanti kang azril liat kamu!" Goda neng Ozi disertai senyum jailnya

"...kamu apaan sih zi inikan perkumpulan semua santri bukan kencan!" Elak uhfi berusaha tenang

"Neng... ica izin nggak datang bisa gak? Maag ica kambuh nih, sakit banget!" Kilah ica sembari memegangi perutnya

"...bilang dong ca kalo maag kamu kambuh!"seru Ara yang sedang melipat pakaian ia membuka lemari lalu mengambil kotak kecil "nih pil obat maag nya, dikunyah ya biar khasiatnya dapat!" Ica melempar sebutir pil kearah kasur ica

Ica cemberut alasan sebenarnya ia kantuk dan tak ingin menghadiri perkumpulan di aula.

Dengan terpaksa, ica mengambil pil itu lalu mengunyahnya malas.

"Udah cepat siap-siap.jangan sampai telat dan dandan yang rapi!" Peringat teh uhfi

"Kita duluan ya. Assalamualaikum! "Seru neng ozi saat keluar dari kamar

"Waalaikumsalam!!!"saut ara,ica dan dinda.

Dinda dan ara tercengang mereka menatap penampilan ica dari atas sampai bawah.

"... ica kok mirip kayak tante suzanna!" Heran Ara menggaruk kepalanya yang tak gatal

"... hahaha.... kita tak ada drama kutilanak ca!ngapain kau pakai serba putih kayak gitu!" Ucap dinda tertawa geli

"Biarin dong!tema ica malam ini adalah malaikat putih,kalian diam aja deh!"

"Serahlah ayo cepat nanti kita ketinggalan siapa tau ada jatah kue kotak!" Gesa ara

Selang waktu beberapa menit mereka sudah sampai di aula pesantren. Suasana begitu riuh dan ramai sebelum perkumpulan di mulai.

"Woahh...rame banget ya...kayak pasar malam!" Seru Ara sedikit keras karna kondisi yang ribut

"Eh... eh... benar yang kau bilang ra!,"dinda menggoyangkan pelan bahu ara "kau lihat itu para mbak-mbak lagi menyiapkan kue kotak!" Ujar dinda melihat kearah mbak-mbak yang sedang sibuk menyusun kue kotak.

"...ica punya rencana!" Ica tersenyum licik"...kita bantu mbak-mbak terus dapat bonuh deh!" Lanjutnya sangat semangat

Dinda dan ara saling melempar tatapan tanya sebelum menyetujui ide ica.mereka berjalan mengahmpiri para mbak-mbak yang sedang sibuk itu.

"Assalamualaikum mbak!" Seru ica,ara dan dinda

Salah satu mbak dengan badan gemuk menoleh.

"Mau minta kue? Nanti ya tidak ada jatah sekarang!" Ketusnya

"...ehh tidaklah mbak kita mau bantu kasihanlah mbak berempat ini tampak kesusahan sekali!" Alibi dinda

Mbak-mbak itupun berdiskusi sebentar.

"Kalau memang mau bantu kami adek-adek sekalian tolong ambilkan lagi kotak kue di dapur pesantren. Minta sama ning Teri ya!" Suruh mbak-mbak yang agak kurus

"Oke siap mbak!" Setuju Ara

Segera saja mereka bergegas menuju dapur pesantren yang terletak di dekat kantor madrasah.

Karna,semuanya sedang sibuk di aula suasana pesantren jadi sangat sepi.

Saat sedang berjalan menuju dapur madrasah mereka berpapasan dengan empat orang santri putra ara dan dinda sudah bersikap seanggun mungkin.

Kelihatannya keempat santri putra itu mebawa beberapa kursi plastik.

"Assalamualaikum ukhty!" Salah seorang akhy itu dengan berani menyapa mereka bertiga

"Waalaikumsalam!" Jawab ara dan dinda

Salah satu akhy itu menatap ica... dari raut wajahnya ia berusaha mengingat.

"Lo!lo kan yang main ganti nama gue waktu itu!!" Tuduhnya pada ica

Ica kaget sebelum mengingatnya.

"Ehh... ica manggil akhy itu karna emang panggilan buat laki-laki akhy masa iya ica panggil ukhty!" Sebal ica

"Makanya jelasin dulu biat gue gak bedosa!"

"...harus emangnya. Lagian  semua santri disini juga tau. Kamunya aja yang bego!" Tuding ica

"Kamu?" Santri pria itu menahan tawa geli"caelah udah pake aku kamu padahal baru ketemu. Naksir bilang aja!" Sombongnya

Ica berngidik.

"Astaghfirullah!jauhkan hamba dari jin-jin kurang ilmu ya Allah!" Mohon ica, berjalan menjauh dari santri putra tersebut disusul oleh ara dan dinda yang kebingungan.

"Ica kau kenal santri tampan itu!" Histeris dinda

"Apa,tampan??? Gak guna tampan din kalo gak ada ahlak!" Cibir ica masih sebal

"Ishh... ica maklumin ajalah. Besok-besok kalo ketemu lagi di baikin aja akhynya sayang tau setampan itu kamu musuhin!" Saran ara

"Macam ni saja kau bantu aku biar dekat sama akhy tadi!" Pinta dinda pula

"Aihh...ica gak mau berurusan sama dia kalo kalian suka ambil aja jangan bawa-bawa ica!" Ujarnya tak ingin ambil pusing

"Ayolah ca!" Rengek dinda dan ara sembari menggoyangkan tangan kanan dan kiri ica.
















Assalamualaikum semua AADP kambek nih

Tinggalkan jejak jikalau suka

Follow akun ana ya semuanya

ADA APA DENGAN PESANTREN?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang