Rules: Mulai sekarang kalau ada gambar kaya di bawah ini, anggap aja itu kaya suara 'Tiiiit' ala-ala tv rusak yang antenanya rubuh. Oke^^
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa neh?" suara Bobby memulai video kali ini, pria dengan hoodie hitamnya itu terlihat bingung karena tiba-tiba saja disuruh masuk lebih dulu ke ruang pertemuan yang berada di Restoran Mas Kiki, "gue kalo kesini jiwa-jiwa pelayanannya langsung menggebu-gebu anjir," cerita Bobby yang sudah duduk di tengah dengan wajah menatap kamera yang berada di meja.
"Bob... ngapain lo?" Kepala Mas Kiki tiba-tiba saja muncul dari balik pintu, "bukannya langsung nyuci piring."
Kasian Bobby, mau belum nikah, atau bahkan udah punya anak, tetep aja jadi korban penindasan untuk para sesepuh. "Sorry Mas... gue udah banyak duit," balas Bobby sombong. Emang dasar mental anak Graha Permai itu tahan banting, jadi kalo dilempar bukannya pecah malah mantul ke atas. Alias kurang ajar.
"Yang lain mana?" tanya Mas Kiki yang sudah tak lagi meladeni perkataan Bobby, sedangkan Bobby hanya mengedikkan bahunya, Mas Kiki sendiri kini memilih untuk ikut bergabung dengan dan duduk di sebelah. "Gimana punya anak kembar? Nguras kantong, tenaga dan pikiran kaga?"
"Luwaaaaarrrr biasa..." jawab Bobby santai, "btw Mas... Lo kaga ada niatan nyuguhin gue minum gitu?"
"Ambil aja sendiri..." bukan Mas Kiki yang menjawab, melainkan Mba Hyesun yang baru saja muncul dengan tangan membawa piring yang berisi beberapa menu tanpa ditata tetapi dengan porsi yang lebih banyak, "anggap aja restoran sendiri."
"WOOOOUKE! SIAP!" Bobby yang awalnya sedang duduk, langsung melompati Mas Kiki dan kembali keluar dari ruangan pertemuan menuju area dapur yang berada di belakang. Sedangkan Mba Hyesun kini duduk di kursi yang awalnya di duduki Mas Kiki, Mas Kiki sendiri bergeser dan duduk di bangku tengah dimana sebelumnya Bobby duduk.
"Yang lain mana anjir?" tanya Hyesun sembari memakan daging asap yang ia ambil di dapur restoran, "pada ngaret, kaya silicon."
"Lo sama Bobby yang kecepetan anjir," sewot Mas Kiki, "orang janjian jam makan siang, kalian malah nyambi sarapan."
