She is Mine

PART THREE

————————————————————————
Aku keluar dari kamar itu dengan rasa kesal pada pria tadi, lalu aku mengecek pintu nomor kamar tadi ternyata kamar itu bernomor 648, Dea: "Ya Tuhan aku pergi ke kamar yang salah kemarin malam..."
"Minum adalah kesalahan yang nyata! Siapa bilang mabuk mabukkan bisa menghilangkan kesedihan? Itu semua omong kosong!!" Ungkapan dalam hati yang kesal sembari kabur dari lorong hotel itu.

Tiba tiba handphoneku berdering dan terasa ditelapak tangan ku, setelah aku melihat layar ternyata itu deringan dari Kai. Serontak hati ku hancur dan bertanya Bisakah kita mulai dari awal lagi?.
Tanpa perlu lama lagi aku menjawab telpon Kai,
Dea: "Halo?"
Kai: "Dea,Dea. Kemana kau pergi? Aku mencarimu semalaman! Kau harus percaya padaku, aku tidak akan menikahi Gabby, pernikahan itu diatur oleh orangtua ku, Tapi aku tidak bersedia!"
Kai: "Dea apa kau mendengarkan aku?!"
Dea: "Iya aku tahu.." Tetesan air mata mulai muncul dipermukaan pipi Dea dan semakin deras karena hati nya mulai terasa tersayat sayat
"Aku masih mencintai Kai, aku tidak ingin meninggalkannya. Tapi aku mulai sadar bahwa aku seorang yatim piatu dan Kai, dia seorang ceo muda yang terkenal dari keluarga shen, Kita sejak awal bukan dari dunia yang sama. Aku sangat lelah..." itulah kenyataan yang jelas.

Kai: "Dea, dimana kau sekarang?!, tidak apa apa tunggu aku,aku akan datang untukmu sekarang!"
Perkataan itu mengingat kan ku dengan kenangan manis bersama dengan Kai

2 minggu yang lalu,
Kai: "Dea, jika kamu tersesat lain kali dan tidak bisa menemukan jalan pulang, kamu hanya perlu berdiri ditempat mu sekarang. Tunggu aku dan aku akan membawamu pulang"
Dea: "Lalu dimana kau tahu dimana aku berada?"
Kai memegang tangan ku dengan lembut dan mengarahkannya tepat ditempat detakkan jantungnya,
Kai: "Karena disini dipenuhi olehmu Dea, Jadi dimana kamu berada aku akan selalu menemukanmu! Kau adalah jantungku, jika kamu tidak berdetak, aku juga akan mati"
Kai:" Jadi Dea, aku tidak bisa hidup tanpa mu! Kamu tidak akan meninggalkan ku kan?"
Dea: "Ya"
Kai mencium keningku dengan penuh kelembuttan sampai aku bisa merasakan cinta nya yang hangat juga tulus padaku, Dan aku sudah menjalin hubungan ini selama 3 tahun.

"Bagaimana mungkin aku tidak mencintaimu Kai!?" Air mata Dea semakin deras lagi dan lagi dan tak tahan akan perasaan yang ia rasai sekarang, terutama perkataan ibunya Kai yang diucapkan kemarin siang.
Nyonya shen: "Dea! Aku yakin kamu tahu tentang bisnis keluarga kami, sebagai sebuah keluarga seperti kami! Apakah kami bersedia menerima mu?! Kai tidak bisa melepaskan masa depannya karena kamu, dia harus mencari istri yang sejajar dengannya dan bukan kau!! Jangan pernah memimpikan itu!!"
Nyonya shen: "Jika kamu mencintainya, lebih baik kau tinggalkan dia!"

Aku tahu bahwa aku tak kuat menahan rasa penderitaan ini namun aku harus tetap kuat untuk bicara pada Kai untuk saat ini,
Dea: "Kai, mari kita bicarakan itu nanti.Aku baik baik saja, Jangan datang mencariku ya"
Kai: "Dea! Dea!"
Aku mematikan telpon Kai dan menurunkannya dari telingaku, aku mengeluarkan suara tangisan perihku dengan keras, bahkan aku tak peduli walau jadi sorotan pemandangan orang orang dijalan atau disekelilingku

Sewaktu ibunya Kai memberi tahu semua itu, Dea menangis dan pergi ke bar untuk minum, dia berpikir, kalau minum bisa menghilangkan frustasinya karena pertama kalinya ia meminum alkohol. Tapi ternyata, sesuatu seperti itu terjadi, dan mereka benar benar tak bisa kembali seperti dulu