PART SIX

17.2K 98 0
                                    

————————————————————————
Keesokan hari pagi nya Dea bangun dari kejadian semalam dan dia mencoba menggerakkan tubuhnya,
Dea merasakan seluruh tubuhnya sakit dan tak ada tenaga. Menatap tubuhnya dan menangis akan kejadian kemarin,
Ia turun dari ranjangnya dan pergi kekamar mandi. Menyalakan air dan berendam didalam bathtup, ia membersihkan seluruh tubuhnya sambil menangis kesakitaan, "Bantu aku bersihkan ingattan kemarin" ungkapan sedih Dea

Terdengar suara telpon diruang tamu dan salah satu pelayan mengangkatnya, dan deringan itu dari Tuan muda Sehun.
Sehun: "Apa dia sudah bangun? "
P: "Dia sudah bangun Tuan sekarang sedang mandi"

Asistennya Shadon mencoba memanggil Tuan mudanya untuk memulai rapat yang penting namun panggilan dan bujukkannya seperti nya tak dijawab oleh nya.
Dia menyadari bahwa Tuannya sangat begitu mengawatirkan wanita bernama Dea itu,
Shadon: "Tuan Rapat..."
Sehun: "Umm, siapkan makanan untuknya!" Dia masih saja peduli akan wanita itu apakah sudah bangun atau belum padahal proyek ini sudah didiskusikan selama 2 bulan dan susah payah akhirnya sukses, pemikiran Shadon yang bingung akan Tuannya itu

Dalam ruangan Rapat
Suasana dan keadaan disana saat ramai juga banyak yang berpikir kemana mereka akan membawa proyek ini, namun entah lah mengapa berbeda dengan Sehun didalam pikirannya ia terus berpikir "paling takut kelapan?"
Sehun beranjak dan berdiri dari kursi itu lalu ia mengucapkan kata yang sangat singkat tapi menyebalkan,
Sehun: "Rapat dihentikan!" Mengucapkan dengan santai dan meninggalkan mereka tanpa mengucapkan selamat tinggal atau kata kata yang lain,
Mendengar perkataannya para klien marah akan hal ini,
Orang A: "Apa yang terjadi dengan presedir kalian hah?!"
Orang B: "Tiba tiba pergi seperti itu! Dia sama sekali tidak tulus!!"
Shadon mencoba menenangkan para orang orang yang sedang marah dan muak,
Shadon: "semuanya tidak perlu khawatir, presedir kami memiliki urusan mendesak. Dia akan segera kembali" dengan senyuman terpaksa

Kembali ketempat Dea,
Dea yang masih didalam kamar mandi, masih belum keluar keluar. Ia mandi selama satu jam dan ia terasa pusing, akhirnya ia membuat keputusan untuk keluar dari situ dan mencari pakaian untuk dipakai sekarang.

Dea berjalan menuju kekamar pakaian, setelah dibuka disana terdapat fasilitas dan sepatu juga pakaian tersedia dengan banyak juga bermerek terkenal. Dea memilih salah satu dari deretan pakaian itu, ia memilih dress berwarna merah yang terbuka dibagian dadanya seperti V neck,
Dea: "Menyiapkan banyak sekali pakaian wanita, seperti penjahat lama! Tapi kenapa semuanya pas dengan ukuran ku?"

Dea tak terlalu peduli akan yang ia ucapkan tadi, dia keluar dan kembali ke ketempat tidurnya yang mencoba untuk mencari handphone nya namun dia tak dapat menemukannya. Dia coba mencarinya didalam rak laci disamping tempat tidur, setelah ditarik oleh Dea, dia terheran heran apa yang ia lihat,
banyak sekali juga lengkap dengan persediaan kondom dengan berbagai merek dan pil obat
Dea: "Ha! Sudah siap sepenuhnya, seperti tidak perlu dibeli! Menjijikan"

Dea sudah menduga bahwa handphone nya di bawa oleh pria tadi,
Dea: "sepertinya tidak mudah untuk pergi dari sini!"
Dia menarik pintu keluar kamar itu dan benar seperti dugaan dia, sudah ada yang menjaga didepan pintu ini.
Dea hanya berpura pura tidak ada salah dan berjalan biasa, setelah beberapa langkah ia diberhentikan oleh salah satu bodyguard yang sedang berjaga, "Nona Dea anda tidak diperbolehkan keluar"
Dea: "kenapa?"
B: "Maaf, ini instruksi dari Tuan"
Dea: "Keluar dari jalan ku!!! Itu bukan urusannya, itu kebebasanku untuk pergi kemana pun!!!" Dengan api marah yang membara
B: "maaf silahkan kembali"
"Sialan, sepertinya dia menjaga ku seperti seorang tahanan!" Amarah Dea masih membara

Dea mulai mencari ide lain untuk mengalihkan perhatian mereka, ia mulai melihat banyak vas vas antik dipajang disini.
Dea mengambil dan ingin memecahkan kelantai untuk dirusakkannya,
Dea: "Heii! Tidak mengijinkan ku keluar? Aku akan hancurkan sampai kau jadi miskin!!"
Dea sudah melemparkan hampir 5 vas yang mahal itu, dia mengambil lagi yang berwana emas juga terukir bagus
Dea: "wah ini terlihat mahal, aku akan melemparkannya ya! Sungguh akan melemparkannya!" Dengan suara menggoda yang jahat seperti pencuri

Namun salah satu pun dari mereka acuh tak acuh dengan apa yang dia lakukan,
Dea meletakkan nya kembali dan mencari rencana lain,
lalu Dea memulai rencana baru nya, dengan suara lantang
Dea: "Ahhh! Kakiku Berdarah!!"
Mendengar hal itu penjaga nya khawatir dan ketakutan,"ini pertama kalinya Tuan membawa seseorang wanita kerumah, jika terjadi sesuatu padanya, kita semua akan tamat!!" Raut muka yang ketakutan dan gelisah oleh penjaga itu, dia mulai lari dan mendekati Dea, menanyakan mana yang terluka.
Dea tersenyum sinis dan lari untuk kabur sambil mengatakan,"vas nya yang terluka, segera perbankan mereka semuanya! Aku akan pergi dlu Haha!" Sambil tertawa bahagia

Dea: "Haha, sudah ku duga aku memang pintar dan cerdik" dengan muka yang senang.
Dia sudah keluar dari rumah kastil besar itu dan terkejut dengan apa yang ada didepan
Dea: "Haah??!"
————————————————————————

She is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang