PART TWELVE

11.7K 87 1
                                    

———————————————————————

Keesokan paginya, Dea terbangun dari tidurnya yang indah baginya dan berdiri dari kasur untuk turun kebawah.

Sewaktu dia turun ditangga, dia bertemu dengan pelayan yang sudah menunggunya yaitu Indah.

Indah: "Selamat pagi Nyonya Dea" sambil memberikan senyum hormatnya

Indah: "Sarapan sudah siap, apakah anda mau makan sekarang?"
Menawarkan Dea dengan posisi tangan kesebelah kanan ruangan makan

Dea: "Ya, terima kasih"
Menjawab balik dengan ramah sama seperti Indah

Indah: "Nyonya Dea, ini perkerjaan saya. Anda tidak perlu berbuat sopan!"
Sambil menundukkan kepalanya didepan Dea

Dea: "Aku tidak bisa menerima begitu saja dan menikmati kerja keras orang lain, Terima kasih adalah apa yang harus aku ucapkan"

Indah terharu dengan apa yang dibilang Dea tadi, baru pertama kalinya ada yang mengucapkannya seperti itu terutama dengan kata Terima kasih

Indah: "Ahh nyonyo kesini tempatnya, ini sarapan paginya" dengan nada ceria dan semangat

Dea memakannya dan harus dia akui kalau makannya begitu lezat atau hanya karena lapar saja makanya makannya enak

Dea: "Dimana Tuan muda mu?"

Indah: "Tuan muda pergi tadi malam. Setelah dia pergi, dia menyuruh kamu menyiapkan makanan untukmu secara khusus."
Indah menjawabnya dengan rada kaku karena Sehun bilang padanya agar tak memberi tahunya sepanjang malam Sehun berada dikamarnya

Dea terpikirkan perkartaan Sehun mengenai bahwa Dia langsung pergi setelah makan supnya, "sepertinya dia pergi tadi malam, dia menepati janjinya" dalam hatinya

Dea: "Hari ini tanggal berapa Indah?"

Indah: "Nyonya Dea, Hari ini tanggal 20 November"

Dea tiba tiba terkejut bahwa sekarang adalah tanggal 20 November dan tanggal saat ini, dia harus memastikan sesuatu kejadian yang terjadi atau tidak sama sekali mengenai Kai

Keesokan paginya, Dea terbangun dari tidurnya yang indah baginya dan berdiri dari kasur untuk turun kebawah.

Sewaktu dia turun ditangga, dia bertemu dengan pelayan yang sudah menunggunya yaitu Indah.

Indah: "Selamat pagi Nyonya Dea" sambil memberikan senyum hormatnya

Indah: "Sarapan sudah siap, apakah anda mau makan sekarang?"
Menawarkan Dea dengan posisi tangan kesebelah kanan ruangan makan

Dea: "Ya, terima kasih"
Menjawab balik dengan ramah sama seperti Indah

Indah: "Nyonya Dea, ini perkerjaan saya. Anda tidak perlu berbuat sopan!"
Sambil menundukkan kepalanya didepan Dea

Dea: "Aku tidak bisa menerima begitu saja dan menikmati kerja keras orang lain, Terima kasih adalah apa yang harus aku ucapkan"

Indah terharu dengan apa yang dibilang Dea tadi, baru pertama kalinya ada yang mengucapkannya seperti itu terutama dengan kata Terima kasih

Indah: "Ahh nyonyo kesini tempatnya, ini sarapan paginya" dengan nada ceria dan semangat

Dea memakannya dan harus dia akui kalau makannya begitu lezat atau hanya karena lapar saja makanya makannya enak

Dea: "Dimana Tuan muda mu?"

Indah: "Tuan muda pergi tadi malam. Setelah dia pergi, dia menyuruh kamu menyiapkan makanan untukmu secara khusus."
Indah menjawabnya dengan rada kaku karena Sehun bilang padanya agar tak memberi tahunya sepanjang malam Sehun berada dikamarnya

Dea terpikirkan perkartaan Sehun mengenai bahwa Dia langsung pergi setelah makan supnya, "sepertinya dia pergi tadi malam, dia menepati janjinya" dalam hatinya

Dea: "Hari ini tanggal berapa Indah?"

Indah: "Nyonya Dea, Hari ini tanggal 20 November"

Dea terkejut bahwa sekarang adalah tanggal 20 November dan tanggal saat ini, dia harus memastikan sesuatu kejadian yang terjadi atau tidak sama sekali mengenai Kai

Dea: "Kau bilang apa? Tanggal berapa?!"
Memastikan sekali lagi

Indah: "Ehhh, tanggal 20"
Indah mulai takut apa ada yang salah dengan ucapannya

"Hari ini adalah pertunangan Kai!" Dalam hati Dea yang khawatir dan panik

Dea: "Indah dimana TV?!"
Dia mulai berdiri dari kursinya dan berhenti makan

Indah: "TVnya ada diruang tamu"

Dea langsung lari dan menabrak paksa pintu ruang makan agar terbuka lebar,

Indah: "Buru buru sekali, ada acara apa? Apa aku harus melaporkannya kepada Tuan Sehun?" Sambil menatapi Dea dengan serius

Dea sudah sampai diruang tamu, dia langsung mengambil rimot dan menyalakan TV.

"Ini adalah lokasi pernikahan besar Kai Shen dan Gabby Yui" perkataan yang disampaikan seorang pembawa acara

Dea kaget dan diam tanpa berkata apa apa layaknya air yang membeku menjadi es yang keras,

Didalam lokasi pernikahan tersebut, Kai belum tiba juga dan Gabby kesulitaan untuk menjawab semua pertanyaan yang tertuju pada nya.

Pertanyaan nya selalu sama mengenai Hubungan Kai dan Dea,

"Bisakah jelaskan dimana Kai Shen berada?!
Mungkinkah karena perempuan yang menjalani hubungan bersama Kai Shen sehingga dia telat datang kesini?!" Salah satu wartawan

Mendengar pertanyaan tadi Gabby semakin dengki terhadap Dea, kekasih yang paling disayangi Kai.

"Sejak kecil aku sudah menyukai Kai tapi Kai tidak pernah memperhatikanku, aku menggunakan berbagai cara dan akhirnya membuat dia menyetujui pernikahan ini!
Tapi aku tidak mengira kalau 3 tahun lalu dia jatuh cinta dengan Dea si pelacur itu!!!" Amarah Gabby yang mendalam

"Tidak mudah bagiku untuk menyingkirkan Dea dalam hidupnya Kai, Tapi aku tidak mengira bahwa Kai masih belum menyerah setelah beberapa hari!" Amarahnya semakin mendalam benci terhadap Dea

Tiba tiba Kai sudah sampai disana dengan kondisi nafas yang tak stabil, para reporter langsung beralih dan menuju Kai yang baru tiba.

Disana terdapat banyak sekali kamera yang menyorot padanya dan Kai tiba tiba muncul suatu ide,

Kai: "Dea! Apa kau menonton ini?! Apa kau tahu aku mencari kamu?! Aku tidak bisa menemukanmu dimana mana!!"
Sambil mengarahkan cameranya kedepan mukanya menggunakan kedua tangannya sendiri

Dea: "Kai"
Air mata Dea keluar dari matanya karena kekasihnya Kai berusaha mencarinya kemana mana

Kai: "Deaa!! Cepat kembali! Aku tidak bisa tanpamu!"
Dia Berusaha berteriak didepan camera

Dea menyentuh layar lebar Tv itu sambil meraba jauh muka Kai yang dia amat cintai dan mendekatkan mukanya dengan wajah Kai disana

Dea: "Bagaimana bisa kau membuat dirimu berada dalam keadaan menyedihkan begini... Bodoh..."

Kai yang disana berusaha menyebutkan nama Dea berapa kali dan tidak menyerah tiada habisnya,

Sedangkan Dea yang berada didalam ruangan sepi itu hanya bisa menagis dengan begitu deras dengan rasa sakit yang mendalam memelihat kekasihnya sangat mengkhawatirkan Dea sekarang

She is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang