Lomba hari ini telah selesai, dan saatnya semua murid pulang ke rumah masing-masing untuk beristirahat. Malam nanti adalah lomba terakhir yang diadakan, yaitu pensi. Pensi kali ini hanya diadakan di aula sekolah, dan acaranya memang malam ini.
Putu kini tengah berbaring diatas kasurnya. Lomba futsal tadi benar-benar telah menguras tenaganya. Dia berniat untuk tidur sebentar dan menyiapkan diri untuk acara nanti malam.
Kalo Putu lagi tidur, beda lagi dengan dua orang yang kini berada di kamar salah satu dari mereka. Tole dan Noval. Itu mereka yang kini hanya berdua saja di rumah Tole, karena setelah pulang sekolah tadi mereka memang berniat berkumpul untuk latihan buat pensi nanti malam, namun karena Putu kelelahan jadinya hanya mereka saja yang berkumpul.
Pensi kelas XII IPS 3 memang diwakili oleh mereka, awalnya si mereka menolak dengan alasan mager. Tapi karena paksaan dari Bu Asih akhirnya mereka mengiyakan saja. Lagi pula mereka tidak dituntut untuk menampilkan ini itu, terserah mereka saja mau tampil apa yang penting bisa mewakili.
Mungkin karena Putu tidak ikut berkumpul akhirnya mereka berdua memutuskan untuk tidak jadi latihan. Dan digantikan dengan mabar saja.
“Bantu gue njir, itu ada musuh,” ucap Tole yang fokus dengan gamenya.
“Alah cupu lo, gitu aja ga bisa ngadepin sendiri,” ucap Noval.
“Bang**t gue kalah!” teriak Tole karena dia kalah main.
“Cemen lo, gitu aja kalah.”
“Gue sumpahin lo bakal kalah.”
“Ga mempan sumpahan lo itu."
Lama-kelamaan Tole geram dengan sikap Noval yang mengejek dirinya kalah bermain. Dengan idenya itu, Tole akan membuat Noval juga kalah dengan gamenya.
“Fuck!!” umpat Noval karena game yang dimainkan kini telah kalah gara-gara teman sialnya itu yang sengaja menelfonnya.
“Hahahaha makan tuh kalah.”
“Berisik lo babi.”
Drtt
“Siapa yang nelfon?” tanya Noval karena melihat ada panggilan masuk di hp Tole.
“Si Baron.”
“Angkat aja sapa tau penting.”
Tole hanya mengangguk mendengar jawaban Noval dan berniat untuk mengangkat telpon tadi.
“Halo.”
“Apa kabar kalian betiga?” ucap seseorang di sebrang sana.
“Baik dong.”
“Gila sombong amat kalian sekarang jarang ngumpul.”
“Gue sibuk.”
“Sibuk ngapian lo, sibuk ngejomblo mah iya.”
“Sialan lo.”
“Oi Ron lu telpon cuman mau nanya kabar doang? Gila lo.”
“Itu Noval ya? Gopal gue kangen sama lo.”
“Jiji njir.”
“Udah ya Ron gue matiin.”
“Ya udah, baik-baik kalian, kapan-kapan kumpul bareng.”
Tuutt
Sambungan telepon diputus. Kini mereka berdua lanjut mengobrol santai.
“Udah lama kita ga kumpul bareng mereka,” ucap Noval.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOLEP
HumorDON'T COPY RIGHT🚫 Murni dari imajinasi sendiri!! ****** "Anjir Nenek Moyang!" "Nenek gayung njir bukan nenek moyang," Ini cerita pertama aku, jadi maaf ya kalo banyak kata salah.