Prolog

25.6K 1.9K 316
                                    

•••••☸☸☸•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••••☸☸☸•••••

Hari ini benar-benar hari paling sial dalam sejarah hidupku. Siapa yang tidak akan frustasi jika kalian sedang dalam posisi seperti ku sekarang? Pakaian  lusuh, banyak lumpur, dan juga bau got.  Mungkin orang-orang akan berpikir kalo aku ini orang gila.

Kalo bukan karena ulah copet sialan yang telah mencuri uang dan handphone ku, mungkin aku tidak akan seperti ini dan terjatuh di Selokan pinggir jalan.

Inilah bentuk dari pribahasa sudah jatuh tertimpa tangga, capek-capek mengejar copet bukannya tertangkap malah terjatuh ke got, siku lecet uang pun melayang.

hari sudah semakin gelap, matahari juga sebentar lagi akan berganti ship dengan sang penguasa malam.

Tidak seperti biasanya jalan di sini begitu sepi dan dingin. Di jam jam segini biasanya orang-orang masih berlalu lalang tapi entah kenapa hari ini jalanan tampak sepi tidak terlihat seorang pun. Suasana nya jadi agak Horor dan menyeramkan.

Ayolah bukannya aku seorang penakut hanya saja ini semua terlihat agak berbeda dan sedikit terasa aneh.

"Arghh!!"

Tiba-tiba saja terdengar suara yang orang yang tampak merasa kesakitan di sebuah gang di ujung jalan pertigaan yang sudah ku lewati tadi. jangan bilang itu hantu?

"Arghh!!"
Suara itu mulai terdengar lagi dan semakin keras.

"Ah suara apa itu? Ayolah lo jangan coba-coba untuk nakuti gue, gue udah cukup sial hari ini"

Selang beberapa detik suara itu sudah tidak ada, karena rasa penasaran ku lebih besar dari rasa takut aku membalikkan badan dan berjalan menuju asal suara tadi.

Semakin dekat dengan gang pertigaan semakin menggila juga detak jantungku, ayolah ini terlalu horor.

Ketika aku datang dan melihat ternyata hanya seseorang pria yang sedang duduk menyender di tembok gedung terlihat seperti sedang menahan kesakitan.

"Huh bikin kaget aja, gue kira ada hantu atau monster ternyata cuma orang"

Kalo bukan teringat akan pepatah ibu untuk selalu berbuat baik dan menolong orang yang sedang kesulitan mungkin aku sudah pergi meninggalkan orang itu sendiri. tapi aku masih punya hati nurani. lagipula sedang apa dia di sini? apa yang dia lakukan di tempat kotor seperti ini? sungguh orang yang aneh.

"Tuan apa anda baik-baik saja?" Tak ada respon darinya. ia masih diam dan terus menundukkan kepala dan seperti menahan rasa sakit.

"Haihh.. kalo tuan tidak kenapa napa saya permisi dulu, hati hati di sini banyak copet baru saja saya habis di copet, dan juga segera pulang karena di kota sedang di gemparkan oleh kasus pembunuh berantai" kata ku. namun masih tak ada respon sama sekali, Aish mungkin dia sedang tidak mah bicara ya sudah "saya permisi tuan"

The Last VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang