A Doubt From You

137 16 0
                                    

Sebuah keraguan yang tiba tiba muncul

Choi Sojeong

______________________________________

Jimin POV
Sebuah perasaan nyaman saat aku bersamanya. Apakah itu dinamakan jatuh cinta? Hah...aku bahkan lupa bagaimana rasanya jatuh cinta. Tapi ada sebuah keyakinan yang menguatkan dugaanku benar.

Senyumannya yang mewakili ketenangan hati...
Tawanya yang mewakili bahagia ku...
Kehadirannya yang berarti untukku..
Dan tulus hatinya yang mengagumkan...

Itu yang aku rasakan saat dia ada disisiku..

Cinta akan datang karena terbiasa? Yah itu benar bagiku...

Lalu bagaimana menurutmu? Benar atau tidak?

Disinilah aku sedang sibuk duduk dengan menatap layar monitor yang penuh pekerjaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disinilah aku sedang sibuk duduk dengan menatap layar monitor yang penuh pekerjaan. Banyak yang harus aku kerjakan untuk saat ini, terutama laporan akhir bulan yang semakin meningkat.

'sepertinya aku akan terlambat pulang malam ini. Lebih baik aku kabari Sojeong,agar pulang lebih dulu' pikirku sambil mengetikkan pesan pada Sojeong.

Hingga...
Tok..tok...tok...

"Masuklah.." ucap Jimin yang masih sibuk dalam pekerjaannya.

Seseorang masuk yang tidak lain adalah sekretaris ku. Dengan membawa beberapa berkas dan satu pulpen ditangannya.

"Permisi pak,saya ingin meminta tanda tangan pada berkas-berkas ini" ucapnya memberitahukan tujuannya.

"Bawa kesini dan kembalilah bekerja" perintahku padanya.

Tanpa banyak waktu ia menaruh berkas-berkas itu di meja ku dan berkata lagi...

"Tuan,ada yang menunggu anda di lobby. Katanya ada urusan penting dengan anda" ujarnya memberitahukan.

"Siapa? Yeoja? Namja?" Tanyaku tanpa melihatnya.

"Yeoja,dia bilang kalau dia teman Tuan" jawabnya.

"Baiklah,suruh dia masuk" perintahku padanya. Setan itu ia pergi dari ruanganku.

'siapa yang mencariku? Bukankah Bum Soo sudah ditangkap?' batin Jimin bertanya-tanya.

Tak berselang lama...
Tok...tok...

"Masuklah" perintahku.

Seseorang masuk dengan senyuman yang terus ia perlihatkan. Ternyata benar seorang perempuan,tapi entahlah aku malas melihatnya atau mendengarkannya.

"Hai jimin-ah,apa kabar? Apa kamu tidak merindukan?" Tanyanya dengan menyentuh pundakku.

Dengan cepat aku menepis tangannya yang singgah dipundak ku. Siapa dia? Bahkan aku tidak mengenalnya.

Fall In Love For The Last Time [The End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang